Sabtu, 31 Desember 2016

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

27 Shafar 1438 H / 27 Nopember 2016
Dr. H. Haerudin , SE, MT

*Fiqih Muamalah.*

Surat Al Baqarah 30-34 menunjukkan bahwa manusia yg diangkat sbg Khalifah dimuka bumi dan bukan Malaikat.
Kalau Allah menghendaki yg jadi Khalifah adalah yg berdzikir 24 jam maka pasti yg dipilih adalah Malaikat.
Manusia dipilih karena selain diberi kemampuan untuk berdzikir juga bisa berfikir.
Kalau kita perhatikan dalam seharian kehidupan kita waktu paling banyak adalah diluar mesjid, karena itu perlu diatur. Kalau islam hanya menyangkut 5 rukun saja maka sudah jelas dan tak perlu ijtihad, tak perlu Qiyas atau berfikir. Dari sinilah maka kita memerlukan ilmu Fiqih.
Fiqih secara bahasa artinya Pemahaman. Dan dibagi lagi menjadi Fiqih Ubudiyah yg mengatur ibadah mahdoh (Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa dan Haji) dan Fiqih non Ubudiyah atau Muamalah yg mengatur hubungan Horizontal : Hukum, Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Pendidikan dll.
Ketika memasuki Fiqih, maka bisa beda pemahaman. Dari sinilah timbulnya Madzab. Karena pemahaman maka sering beda2. Di Indonesia ini mayoritas mengaku bermadzab Syafii.
Namun kadang2 terjadi ketidak konsistenan. Misal Tafsir Ibnu Katsir yg mengutip pendapat Imam Syafii tentang Tafsir An Najm 38 - 39

An-Najm:38 - (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain,
An-Najm:39 - dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya

Imam Syafii berpendapat bahwa Bacaan Al Qur'an tak akan sampai kepada orang yg meninggal, termasuk amal2 lainnya. Namun disini banyak orang yg kirim pahala ke arwah.

Tak diragukan bahwa ke 4 imam madzab adalah orang yg pandai semua. Karena itu jangan mudah menyalahkan orang lain yg amalnya beda dengan kita. Kecuali jika dasarnya adalah Hadits dhoif, maka yg mengamalkan jadi Bid'ah dan yg menyebarkannya jadi dosa. Contoh disini banyak di WA seperti hal menemui Bulan Shafar, itu Hadits palsu.

*Proses terbentuknya Hukum Fiqih*

Hasil dari Fiqih adalah hukum2 Wajib, Sunah, Mubah, Makruh dan Haram.
Maka pedoman kita adalah perbanyak yg Wajib dan Sunah. Contoh masuk masjid ya harus sholat Tahiyatul masjid.
Di bidang Ibadah sifatnya statis, dibidang Muamalah sifatnya Dinamis, maka harus ada ijtihad.
Contoh salah satu hasil ijtihad adalah Zakat Profesi

*Islam Sebagai Jalan Hidup*

Dari sinilah maka muncul bahwa Islam tidak hanya di masjid saja.
Dari Tauhid kita mendapatkan Akidah, dari Tasawuf kita mendapatkan Akhlak dan dari Fiqih kita mendapatkan Syariah.
Syariah terdiri dari Amalan2 atau Perbuatan. Menjadi kata Muamalah artinya interaksi perbuatan.
Disini menyangkut Ekonomi, Politik dan lainnya. Memisahkan Politik dari Islam dng alasan Politik itu Kotor tidak boleh, karena Ekonomipun ada juga yg kotor.
Memilah yg kotor dalam Politik ada ilmunya, Fiqih Politik.
Demikian juga bidang Hukum, ada Fiqih Hukum. Jangan sampai Al Qur'an dinistakan dibiarkan saja.
Di bidang Sosial juga ada Fiqih Sosial.
Jangan mengatakan Fakta yg ada sebagai Dalil, tapi ambil dalil dari dasar ilmunya.

Tugas manusia sebagai khalifah adalah membersihkan yg kotor2 tadi. Shg hidup ini penuh kemuliaan.
Seperti jaman Rasulullah dulu juga membersihkan akidah dari kekotoran.

Di bidang ibadah kita tak boleh bid'ah, namun di muamalah kita harus bid'ah (berubah) ke arah yg baik dan tentu ada dasarnya.

*Perbedaan Fiqih Ibadah dan Muamalah*

*Ibadah :*
Asal sesuatu adalah haram
Kehati hatian dalam fatwa
Tidak rasional
Stagnan / statis
Porsi ijtihad sedikit

*Muamalah :*
Asal sesuatu adalah halal
Kemudahan
Rasional
Berkembang
Porsi ijtihad besar

Semoga bisa diambil manfaatnya
Barokallohu fikum


🖍SAK

Kamis, 29 Desember 2016

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

*13 Shafar 1438 / 13 Nop 2016*

Drs. Fachrur Rozi MAg

*Ghazwul Fikri*

Fenomena akhir2 ini baik di dunia maya maupun nyata terjadi perang pemikiran. Saat ini ada kecenderungan, yg salah orang lain, ketika umat islam bereaksi , yg disalahkan malah umat islam.Dan anehnya yg menista juga orang islam.
Ini yg disebut perang pemikiran yg dahsyat.
Berkecenderungan bila kita tidak menjadi pelaku dng mencari berita yg sebenarnya maka kita akan menjadi kurban.

Coba perhatikan, saat ini yg dituduh anti Bhinneka  Tunggal Ika dan Anti NKRI malah orang Islam.
Perhatikan sekarang ada Gerakan Bhinneka Tunggal Ika, jadi seolah menyalahkan Aksi Bela Islam kemarin anti Kebhinnekaan.
Padahal yg mengawali Anti keBhinneka adalah orang lain.
Padahal kalau umat islam mau sudah sejak th 1945 bisa kita lakukan, bukan Pancasila dasar negara. Namun justru karena umat islam cinta kebhinekaan maka lahirlah Pancasila hingga saat ini.
Peristiwa Ahok kemarin hanyalah pintu kecil, yg mengarah ke suatu yg besar.
Menurut Prof Din ada suatu hal yg jauh lebih besar dibelakangnya (note , silakan cari di Youtube, judulnya : Mantap: Ahok tetap jadi tersangka)

*Pengertian Ghazwul Fikri*
Adalah Perang Pemikiran Tanpa batas , Perang Ide, bukan Perang Fisik.
Merupakan upaya2 gencar pihak musuh Allah SWT untuk meracuni pikiran umat islam agar umat islam jauh dari islam lalu akhirnya membenci islam dan pada tingkat akhir islam diharapkan habis sampai akar2 nya.

Namanya Orang Islam,
Shalat, namun tidak mau belajar Islam.
Ketika disodori Al Maidah 51 protes : Ini kan masalah dunia, ini politik. Jangan campur agama dengan politik, karena politik itu kotor.
Kalau berfikir seperti itu maka politik akan jauh dari nilai agama.
Dan negeri ini akan selalu dipimpin orang kotor karena politik akan selamanya kotor.
Bahkan ketika MUI memberikan Sikap Keagamaan pun dituduh mencampuri Politik.
Indah sekali jawaban MUI. Bukan MUI yg masuk wilayah Politik, tapi Ahok yg melanggar wilayah kami, karena Al Maidah adalah urusan Agama.
Namun sebagian orang Islam sudah kebalik pikirannya, malah membenci Islam.

*Doktrin Utama Ghazwul Fikri*

*Orientalisme :*
Studi ketimuran, keislaman yg diselewengkan. Fakta bahwa mereka yg belajar Islam ke Barat pikirannya jadi kacau. Dan ini sudah terjadi.

*Sekularisme :*
Produk Kristen yg diadopsi ke dalam Islam. Contohnya adalah Pemisahan Politik dng Agama. Di agama lain bisa, tapi Islam tak mungkin.
Ambil contoh UU Perlindungan Anak, islam mengatur Hak Waris, Anak angkat. Dalam UU Perkawinan, islam mempunyai KUA yg mengatur syariat nikah. Dulu th 70an sampai terjadi voting di MPR tentang hal ini. Perbankan Syariah, agama lain tak punya. Bank Syariah tak mungkin lahir bila tidak lewat politik. Dulu pak Harto ikut menanamkan sahamnya.

*Inklusivisme Agama :*
Kebenaran yg menyebar di berbagai agama. Semua agama dianggap sama saja, sama baiknya. Sehingga diajarkan jangan fanatik (terlalu taat) pada agama.
Dampaknya biasa saja menikahkan anak dengan yg beda agama.
Maka yg Islam dianggap rugi, pagi2 harus bangun untuk shalat, rambut wanita harus ditutup, dll.
Kalau ini dibiarkan maka kita jadi korban.
Ada yg berpendapat, milih gubernur tak perlu islam, yg penting tdk korupsi.
Padahal ingat , pengemplang  utang terbesar BLBI, Century semua non Muslim. Tapi tak pernah diberitakan agamanya.
Bila pelaku korupsi beragama Islam maka yg diserang agamanya.
Ini adalah cara untuk menjauhkan agama Islam.

*Liberalisme :*
Yang menjadikan Akal sebagai Sumber Kebenaran.
Semua serba bebas, mau minum minuman keras gak apa2 asal tidak mabuk.

*Pluralisme Agama :* Penyamarataan agama yg mendatangkan bencana. Yg dikembangkan adalah pluralisme semu. Ketika di Papua yg mayoritas Kristen maka Gubernurnya harus Kristen, ketika Bali mayoritas Hindu maka Gubernurnya harus Hindu. Tapi ketika di tempat mayoritas Islam diinginkan Gubernur islam, dituduh Sara.
Ketika Kebaktian hari minggu di Indonesia Timur pedagang dilarang jualan, tak ada protes. Ketika Hari Raya Nyepi di Bali tak boleh ada Kegiatan tak ada yg protes, tapi ketika di Banten bulan Puasa tak boleh jualan siang hari, banyak yg geger.
Ketika Natal tiba, pegawai toko diminta pakai Pakaian SinterKlas, katanya Toleransi. Tapi ketika Penjaga pintu Toll di Bali diminta pakai Peci, diprotes.

*Hermeneutika :*
Seperti di ILC kemarin, ada yg mengatakan yg tahu Tafsir Al Qur'an hanya Allah, lalu Para mufasir jadi tak ada gunanya. Ini logika yg ngawur dan argumentasi yg gampang dipatahkan.
Hermeneutika adalah cara mentafsir Bible yg dipakaikan untuk mentafsir Al Qur'an, ceritanya begini ;
Ada Teks, kalau menurut Hermeneutika harus diteliti bagaimana bunyi teks, bagaimana dan kapan teks itu ditulis, bagaimana  keadaan penulis teks itu.
Ini bisa diterapkan pada Bible tapi tak bisa pada Al Qur'an.
Tak mungkin kita membayangkan bagaimana keadaan Tuhan berfirman, apakah marah atau senang.
Pada Al Qur'an jelas kita diperintah merujuk kepada Ayat yg lain atau kepada  sabda Nabi s a w.

*Emansipasi Wanita :* Kesetaraan yg mengorbankan wanita. Ini sering dilakukan secara berlebihan. Contoh single parent, tak butuh lelaki bisa punya anak.

Seorang lelaki kafir tak boleh menikahi wanita muslim. Karena nanti akan jadi Pemimpin. Meski untuk satu orang, apalagi untuk banyak orang.

*Tahapan Ghazwul Fikri*

Disraeli, PM Inggris keturunan Yahudi pada abad 18 sudah menginstruksikan untuk menjauhkan umat Islam dari Al Qur'an. Nah ini sudah terjadi, Al Qur'an mungkin punya, tapi tak tahu isinya.

Sejak keruntuhan keKhilafahan di Turki, maka negara di Timteng terpecah belah, dan terus dikacau sampai sekarang.

Di Indonesia JIL yang berdiri sejak 2001 yg mengutamakan kekritisan berfikir dengan agenda2 :
Agenda Politik
Agenda Pluralisme
Agenda Emansipasi Wanita
Agenda kebebasan Berekspresi
Agenda manipulasi media :
Kalau media memberitahukan Timteng pasti tentang keburukan.
Padahal banyak juga kebaikan disana, misal Tentang Pengobatan yg gratis, sekolah gratis , tentang sumbangan Arab, semua tak pernah dimuat Media.

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

🖍 SAK

Selasa, 27 Desember 2016

Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Banyumanik

Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Banyumanik

dr. Masrifan Jamil
15 Muharram 1438 H/ 18 September 2016

Kajian Kesehatan kali ini membahas tentang Kesehatan Lambung dan Nyeri sendi. Namun bukan itu yg ingin saya tulis.

Sebelumnya dibahas kejadian di ILC kemarin.
Adalah fenomena baru ada seorang muda (mantan santri NP yg jadi politisi) berani menunjuk, melotot dan mencela ulama.
Sampai seorang ulama lain sempat menangis thd kejadian tsb.

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا

“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti (hak) orang yang berilmu (agar diutamakan pandangannya).”
(Riwayat Ahmad)

*Apa yg terjadi dng bangsa ini .?*

Sebenarnya itu akibat didikan para Orientalis. Dunia barat telah mengembangkan *Tafsir Hermeneutika.*
Tafsir ini adalah tafsir yg murni mempercayakan diri pada logika. Sehingga AlQur'an dianggap Produk Budaya, bukan lagi Kalam Allah.
Oleh karena itu semua orang boleh menafsirkan dan otoritas para Mufasirin ditolak.
Mereka mengabaikan bahwa Para Ulama adalah Pewaris Nabi.

dr. Masrifan menyoroti hal ini mirip dengan PKI jaman dulu yg intinya melecehkan agama. Karena ada tokoh yg mengatakan bahwa Al Qur'an adalah sumber kekacauan (Naudzubillahi min dzalik)

Bagaimana mengatasi hal ini ?

dr. Masrifan mengintrodusir 3 hal

1. Penting mendesak kepada generasi muda, utamanya anak2 sendiri agar kembali mendalami agama.
Bisa dilihat dimana mana Kajian agama yg hadir adalah orang tua saja.

2. Di rumah, musuh utama adalah Televisi dan You tube. Orang tua perlu mengontrol hal ini , bagaimana agar Al Qur'an tetap dibaca

3. Jaman Rasul dulu diperintah untuk Jihad perang (Al Baqarah 216)

Sapi Betina (Al-Baqarah):216 - Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Di Medinah dalam 10 tahun Rasul berperang 27 kali, jadi bisa dibayangkan betapa keras usahanya.
Jihad sekarang adalah mengajak Keluarga ke Jalan Allah tak boleh bosan atau menyerah.

Semoga kita semua termasuk yg diselamatkan di jalan Allah

Barokallohu fikum

🖍 SAK

Minggu, 18 Desember 2016

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik, 11 Sept 2016

Kajian ahad pagi , khas ustadz Fachrur Rozy ketua Muhammadiyah Semarang yg kocak.

Haji itu gampang kok
Cuma

Mubang mubeng (thawaf)
Wira wiri (Sa'i)
Tura turu (Wukuf)
Mbolang mbalang (Jumrah)

Namun yg penting adalah hikmah pelajarannya.

*Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik, 11 Sept 2016*
*Drs. Fachrur Rozi MAg*

*Risalah Dzulhijjah*

Ada beberapa ibadah yaitu Haji, Puasa sunah, Shalat Iedhul Adha dan Ibadah Qurban.
Yg sedang Haji tidak melakukan Puasa Sunah.

Haji adalah Tarbiyah kel Ibrahim a.s

1. *Pakaian Ihram,* hakekatnya adalah kita ini semua sama, sederajad. Tak ada Pejabat tak ada Orang Kaya. Karena itu tak sepantasnya kita sombong.

2.  *Thawaf,* menirukan Nabi kita tak boleh rafats (mesum),  fusuq (mencaci), jidal ( bertengkar)

3. *Sa'i* adalah penghayatan thd perjuangan ibu thd anaknya. Hikmahnya adalah memuliakan orang tua.

4. *Wukuf*, semua sederhana baik tenda, tikar, pakaian bahkan cuaca panas namun suasana hati tenteram.
Harta bukan segalanya, yg membikin tenang adalah Allah.

5. *Melempar Jumrah*, bukan melempar setan. Tarbiyahnya adalah untuk baik, godaan akan banyak.
Makin baik makin besar godaan. Perlu istiqomah

6. *Shalat Iedh*.
Bisa dilapangan atau masjid.
Tidak makan sebelumnya
Khutbah yg pendek
Takbis sebelum dan sesudah shalat.

7. *Qurban*
Bisa kambing, sapi, onta
Pembagiannya.

🖍 SAK

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik, 14 Agustus 2016

*Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik, 14 Agustus 2016*

Ust Drs. Agus Supriyadi

*Jangan menjadi hamba Ramadhan, jadilah hamba Allah.*

Ramadhan telah lewat dan kita telah memasuki bulan Dzulqa'dah.
Dalam surat At Taubah ayat 36 , ada 4 bulan yg dimuliakan. Bulan itu adalah Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Bulan ini adalah salah satu bulan Mulia ,yg mestinya kita muliakan juga spt Ramadhan.
Janganlah kita seperti perempuan yg memintal benang seperti dalam Surat An Nahl 92

وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا تَتَّخِذُونَ أَيْمَانَكُمْ دَخَلًا بَيْنَكُمْ أَنْ تَكُونَ أُمَّةٌ هِيَ أَرْبَى مِنْ أُمَّةٍ إِنَّمَا يَبْلُوكُمُ اللَّهُ بِهِ وَلَيُبَيِّنَنَّ لَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Lebah (An-Naĥl):92 - Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.

Kalau dulu kita shalat jamaah terus di masjid bagaimana sekarang ?

Kalau dulu kita baca Al Qur'an tiap hari, bagaimana sekarang ?

Bila hal2 yg bisa kita kerjakan di bulan Ramadhan namun saat ini terhenti maka kita ini seolah hanya jadi hamba Ramadhan dan bukan hamba Allah.

Barokallahu fikum

🖍 SAK

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik, 24 juli 2016

*Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik, 24 juli 2016*

Bp M.Salim Maulana ( Tan Oen Houw , mantan pendeta)

Kaum muslim perlu tahu bahwa ada beberapa kategori mualaf,
1.  Mualaf yg mendapat hidayah
2. Mualaf yg sembunyi
3. Mualaf karena sakit hati
4. Mualaf karena Misi

*Mualaf karena hidayah*
Alhamdulillah, bila seorang jadi mualaf karena hidayah. Maka selain bermanfaat bagi dirinya, bisa juga bermanfaat untuk umat islam lainnya.

*Mualaf yg sembunyi*
dia tidak menjadi mualaf karena dorongan hati. Dia hanya mencari aman. Kenapa ? Walau bagaimana umat islam yg mayoritas akan jadi targetnya. Entah itu perilaku atau mungkin bisnisnya.
Gampangnya adalah untuk menarik muslim maka perlu berkedok syariah.
Undian jelas haram, namun umat islam tanpa merasa bisa diakali dng undian umrah .

*Mualaf sakit hati*
adala mualaf yg tidak mendapatkan balasan sesuai keinginan. Tidak diangkat jadi pendeta ( unt diketahui bahwa gaji pendeta itu besar)
Mualaf jenis ini tak terlalu bahaya, namun dia bisa mengadu domba sesama muslim

*Mualaf Misi*
Ini paling berbahaya, karena dia memang mendapat tugas dari Gereja.
Mualaf ini tugasnya masuk ke pesantren, ke politik dan tempat2 yg menentukan.
Tugasnya :
* Jumlah pendukung muslim harus dikurangi, dng menghancurkan citra tokoh muslim
* Muslim harus diadu domba
* Modal dana muslim harus dihancurkan
* Timbulkan ketidak percayaan kepada Mualaf yg asli

Pesan kepada Muslim
1. Anda harus fisabilillah, amal sholeh. Tak cukup dng amal ritual pribadi spt sholat
2. Jangan mau diadu domba, saat ini beredar nama2 ustadz yg disebut sbg takfiri. Padahal belum tentu benar.
3. Waspada thd game2 yg ber"muatan" beda akidah seperti Pokemon misalnya.

🖍 SAK