Minggu, 08 Januari 2017

Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Banyumanik

Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Banyumanik

9 Rabi 'ul Akhir 1438 H /
8 Januari 2017
*Drs. H. Hamzah Rifqi M Si*

*Rekonstruksi Aqidah Mukmin dan Muslim*

Kata hikmah :
*"Apabila kamu menjadikan dirimu itu tulang, maka anjing2 akan memakanmu "*

Maksudnya, musuh2 kita atau siapapun diluar kita akan memperlakukan kita sebagaimana diri kita mewujudkan diri sendiri.

Ada seorang Prof, tapi tidak dihargai masyarakat, karena tahu sikapnya. Ada polisi tidak dihargai karena kelakuannya.
Kita umat islam demikian pula. Umat lain akan memperlakukan kita sebagaimana kita mewujudkan diri.
Ada orang non muslim berani mengatakan jangan mau dibohongi ayat ini . Siapa yg pakai ayat ini ? Tentu para mubaligh.
Lalu apa yg terjadi ? Malah ada yg berpecah belah, ada yg membela .
Akibatnya mereka yg kecil berani merendahkan umat islam.
Apa penyebabnya ? Ini karena aqidah. Kalau soal ekonomi atau jabatan tidak masalah. Buktinya banyak orang miskin tetap dihormati, banyak orang tak punya jabatan dihormati.
Jadi inner power umat islam yg sesungguhnya adalah aqidah. Hal ini yg menyebabkan kenapa umat dijaman Rasul dulu dihormati, meskipun miskin. Ini karena aqidah mereka luar biasa.
Karena itu sangat penting untuk merekonstruksi aqidah.

Kenapa ada baterai yg bisa menyalakan lampu dan ada yg tak bisa ? Karena ada dan tidaknya power.
Iman juga begitu. Orang bisa saja mengatakan "saya beriman", tapi belum tentu ada powernya.
Bisa kita lihat ketika panggilan adzan, maka iman yg kuat akan segera merespond.
Namun iman yg lemah akan menunda nunda, bahkan banyak juga yg tidak tergerak sama sekali.

Mari kita perhatikan

1. Surat Al Ahqaf 13

إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.

Mari kita buktikan , apakah cukup orang berkata : "Tuhanku itu Allah" , apa mereka terbebas dari rasa takut dan duka ?

2. Hadits Muslim dari Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang meninggal dunia dan dia mengetahui bahwa tiada tuhan selain Allah, masuk surga."

Apakah ada orang yg tak tahu kalimat Laa ilaha ilallohu ?

Bandingkan dng hadits ini

عن أبي هريرة رضي الله عنه أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه و سلم قَالَ: لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ مَنْ لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ
Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu bahwasanya Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk ke dalam surga, seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatan-kejahatannya”.

Lalu bagaimana dng orang yg tahu bahwa tak ada Tuhan selain Allah tapi tetangganya tidak aman dari kejahatannya ?
Kenapa terjadi kontradiksi ?
Mana yg benar ?
Penjelasannya pada hadits ini.

Rosululloh menyatakan dalam sabdanya:

وَاَللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاَللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاَللَّهِ لَا يُؤْمِنُ " ، قِيلَ : وَمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : " الَّذِي لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ

“Demi Alloh tidaklah beriman! Demi Alloh tidaklah beriman! Demi Alloh tidaklah beriman! Ada yang bertanya: “Siapa itu wahai Rosululloh?” Beliau menjawab: “Yaitu orang yang tetangganya tidak merasa aman dari ulah jahatnya.”

Jadi orang tidak masuk surga bila tidak beriman.
Orang tidak beriman bila tetangganya tidak aman.

Inilah bukti bahwa iman tidak cukup dng perkataan saja.

*Cukupkah Pengakuan Beriman ?*

Mereka semua mengaku beriman, tak mau disebut kafir. Tapi iman yg mana ?
Bahkan orang kafir juga tak mau disebut kafir.
Kita diperintah Allah mencontoh Nabi Ibrahim dan umatnya.

(Srt Mumtahanah 4 :)

"Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. ..."

Jadi kita kafir thd kepercayaan mereka dan mereka kafir thd iman kita.

*Iman saja tidak cukup, karena akan diuji.*

Al-`Ankabūt :2 - Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

Al-`Ankabūt :3 - Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

Sama dng masyarakat kita, semua mengaku beriman tapi mereka ada yg benar dan ada yg dusta.
Lalu apa indikator mereka yg tak beriman ?

Al-Muddaththir :53 - Sekali-kali tidak. Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat.

Mereka tak takut hari akhir, entah karena apa. Mungkin tidak tahu atau menyepelekan.
Mereka berpendapat semua umat Rasul akan masuk surga, padahal hadits lengkapnya ada syaratnya.

Sabda Rasulullah SAW :

‏ كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى قالوا يا رسول الله ومن يأبى قال من أطاعني دخل الجنة ومن عصاني فقد أبى”

“Setiap ummatku pasti akan masuk surga, kecuali yang tidak mau. Shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, siapa yang tidak mau?” Beliau menjawab, “Mereka yang mentaatiku akan masuk surga dan yang menetangku maka dia telah enggan masuk surga.”

Jadi syaratnya adalah Taat. Tak cukup mengandalkan safaat, karena safaat tak berlaku bagi yg tak sholat, tak memberi makan orang miskin, seperti pada surat Al Mudatsir.

Al-Muddaththir :48 - Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at.

Kondisi masyarakat kita seperti itu, mengaku islam tapi sebagian besar belum beriman karena hanya di lesan saja.

*Orang Islam,  Beriman ?*

Tak ada yg tahu, karena iman ada di dalam hati, yg tahu hanya Allah SWT

*"Iman itu di dalam hati, Islam itu nyata"*

Iman yg benar memenuhi syarat2 nya :
1. Percaya kepada Allah dan Rasulnya dan apa2 yg diperintahkan
2. Ber sungguh2 melaksanakannya (fi sabilillah)

Maka munculah kategori :

*Mukminin :* hatinya yakin, lesan berikrar percaya, amalnya shaleh (baik)
*Munafik :* hatinya mendustakan, lesan ikrar percaya, amalnya buruk
*Kafirin :* hatinya mendustakan, lesan ingkar dan amalnya buruk.

Dan konsekwensi sbg orang beriman adalah taat terhadap seluruh perintah Allah. Tidak ada alternatif lain.
Semua perintah atau keputusan Allah pasti yg terbaik dan untuk kebaikan manusia.

Barokallohu fikum

🖍SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar