Minggu, 11 November 2018

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

KAJIAN AHAD MUHAMMADIYAH BANYUMANIK

MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI KE 4

Dr.dr. H. Masrifan Djamil, MMR. MPH
12 Shafar 1440 H/ 21 Oktober 2018

*1. Dunia Berubah dengan cepat.*

Begitu cepatnya perubahan terjadi pada saat ini,  berbagai layanan sekarang bisa diakses dari rumah saja,  ada Halo dokter,  ada Gojek dan lain-lain,  semua serba online. Kita semua harus tahu jika tidak , pasti akan tertinggal jauh.

Dari Pangkalan Bun sampai Sukamara itu kira-kira 6 jam perjalanan , di kanan kiri penuh kebun kelapa sawit. Tetapi bukan milik kita. Milik penduduk pribumi cuma 1-2 hektar saja,  yang ribuan hektar milik Konglomerat pemilik Pabrik Rokok.

Jadi Pabrik Rokok itu sudah menyiapkan diri menghadapi perubahan,  bisnisnya dipecah-pecah karena sudah mulai ada perlawanan agar tidak merokok. Di Indonesia sudah ada peringatan : "Merokok itu membunuhmu". Namun meski demikian masih juga banyak perokok. Bahkan perilakunya memprihatinkan dengan membuang puntung rokok sembarangan,  bahkan pernah sampai mengakibatkan kebakaran.

Dulu ada Revolusi Industri pertama ketika ditemukan mesin uap,  maka kemudian berkembanglah industri Kereta Api menggunakan Mesin Uap. Kemudian disusul dengan Revolusi Industri kedua ketika ditemukan Mesin-mesin Listrik. Produksi menjadi bertambah besar dan lancar.  Penemuan Electronika dan Komputer mengantarkan kita memasuki Revolusi Industri ketiga.

Revolusi Industri ketiga sudah kita nikmati dengan adanya Gadget dan Mesin Pintar.  Pada jaman dulu kita tak pernah membayangkan bisa nelpun dengan melihat wajah lawan bicara. Kita mengenal itu hanya ada di film James Bond atau Mission Impossible. Saat ini mesin cetak tak hanya mencetak text saja tapi sudah dapat mencetak gambar.

Saat ini kita masuk Revolusi Industri Keempat, dimana komputer makin canggih dan semua terhubung internet. Dulu kita hanya tahu IT (Information Technology) , sekarang kita memasuki IOT (Internet of Things). yaitu suatu konsep dimana konektifitas internet dapat bertukar informasi satu sama lainnya dengan benda-benda yang ada disekelilingnya.  Dulu ada issue big data, sekarang perkembangan luar biasa. Data dapat disimpan di "awan" (cloud system).

Bagi orang tua mungkin sudah tak paham,  tapi bagi generasi muda perlu untuk faham.

*2. Dampak Perubahan perlu diwaspadai*

Sekarang sudah ada Polisi Cyber,  maka siapa yang tidak hati-hati dalam memposting bisa melanggar aturan dan ditangkap. Maka jika kita tidak tahu jangan mudah melakukan share berita ,  harus tabayun mencari keterangan berita benar atau hoax. Kalau bisa punya grup kecil untuk bertanya.

Waspada terhadap perkembangan anak-anak remaja kita. Pengawasan perlu lebih ketat agar mereka tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas akibat bebasnya informasi.
Di Jakarta ada sepasang remaja yang ditangkap patroli polisi karena "mobil bergoyang". Jaman dulu kalau kita kost biasanya menyatu dengan tuan rumah. Mereka seperti saudara, ikut mengawasi.  Sekarang hubungan Pemilik Kost dengan Penghuni adalah murni bisnis,  tak ada pengawasan.

Remaja sangat senang mengakses internet, memang ada yang bisnis lewat internet.  Namun banyak yang hanya berselancar saja dan dampaknya semangat kerja mereka menjadi rendah.  Ada teman pengusaha yang mengeluh kesulitan mencari anak muda yang tekun mau bekerja 5 jam nonstop. Ini bahaya,  kita dapat kalah bersaing dengan tenaga kerja asing,  mereka kuat bekerja 7 jam nonstop.

Sales force kita lemah, penjualan menjadi berubah. Shopee (dari Singapura) masuk ke Indonesia.  Tahu -tahu disini banyak berdiri Perusahaan pengepakan dan pengiriman. Kantor J&T bermunculan sampai ke desa-desa kecil di seluruh Indonesia.
Ini kalau tidak disikapi oleh Generasi muda maka kita akan kalah. Memang ada yang usaha,  tapi lama dan tidak berkembang.
Maka sebenarnya semboyan :
"Kerja-kerja -kerja" itu benar, kita tak boleh santai.

Kita masuki jaman IOT,  semua diinternetkan. Dulu belajar hadits susah,  harus mencari kitab kesana kemari. Sekarang gampang,  dengan memanfaatkan Google akan mudah mencari. Bagi yang suka mengaji ini menguntungkan karena mempermudah mencari.
Tetapi ini berbahaya bagi anak muda yang tak pernah ngaji,  bisa tersesat karena di internet juga banyak hadits dhoif,  hadits palsu dan pelajaran yang menyesatkan.

Maka perlu majelis taklim, agar anak muda tidak tersesat.  Alhamdulillah memang ada ulama yang baik seperti Buya Yahya dari Nahdhiyin misalnya. Beliau menanggapi pertanyaan tentang apakah benar arwah itu pulang jika malam Jumat? Beliau mendasari jawaban bahwa itu khayal karena tak ada dalil Al Qur'an ataupun Hadits. Ini jawaban yang benar.

Robot juga sudah mulai,  pabrik mobil itu mulai dari pembuatan sampai penyetelan,  pemasangan sekrup semua sudah robot. Kita ketinggalan jauh.
Alhamdulillah,  Muhammadiyah sudah mulai masuk ke air minum Suli5.  Kita memang harus bergerak.
Air itu sangat penting , kalau kita tidak mengelola air,  mau ambil air dari mana?

Allah SWT berfirman:
"Katakanlah Muhammad, Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?" (QS. Al-Mulk 30)

Maka jangan sampai kita boros air. Jika minum air kemasan jangan sampai disisakan, itu bukan perilaku muslim,  itu termasuk mubazir. Dan perilaku mubazir adalah saudaranya setan.

اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْۤا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ   ۗ  وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا

"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. Al-Isra' 27)

Masih banyak perubahan teknologi lainnya yang dampaknya juga akan mengubah kehidupan kita.
Ada Sistem Integrasi yang kemudian diaplikasikan pada eKTP. Nantinya semua data akan mudah diungkap, apa seseorang punya masalah pajak atau masalah hukum misalnya.

Kemudian ada e Money untuk bayar toll dan belanja toko Indo Mart. Dimana kita ini sudah ketinggalan 20 tahun dari Filipina. Dulu 20 tahun lalu para Mahasiswa di LN sudah bertransaksi dengan sekolah memakai e Money ini.
Kita tahu Gojek,  dulu modalnya kecil. Kemudian menjadi besar melayani Go Food,  Go Send karena mendapat suntikan modal dari Ali Baba,  perusahaan China.

Belum lagi teknologi operasi,  yang disini disalah gunakan,  sampai ada yang pernah operasi 24 kali untuk permak wajah. Ini sudah tidak benar.
Takdir itu ditetapkan Allah sejak kita dalam kandungan sejak usia 120 hari. Rejeki sudah ditetapkan,  yang dapat mengubah adalah do'a.

Rasulullah SAW bersabda :
“.... Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan diperintahkan untuk ditetapkan empat perkara, yaitu rezekinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya ....” (HR. Bukhari dan Muslim)

*3. Apa Yang Harus kita Perbuat?*

Bagi generasi muda jangan tertarik dengan intertaintment bila tidak ingin kalah bersaing. Komputer itu untuk mencari ilmu,  bukan untuk melihat film. Film itu dunia khayalan tidak nyata.
Perpustakaan di Luar Negeri buka mulai jam 8 pagi sampai jam 11 malam. Semua anak muda belajar. Semua meja disediakan komputer.
Mahasiswa di Luar negeri selain pandai memanfaatkan komputer juga mempunyai ketrampilan mengetik 10 jari tanpa melihat key board.

Perubahan yang lain pada era ini adalah Medsos. Ini perlu kita ikuti karena berita yang di Medsos ada di TV kadang tidak ada.  Kenapa seperti itu?  Karena TV sudah dikuasai orang tertentu, maka berita akan dipilih-pilih sesuai keinginan mereka. Kita harus memiliki informasi agar sukses.

Komunikasi antara orang tua dan antar anak semua lewat WA,  semua pakai Medsos. Ada akibat sampingan yaitu stress bertambah dan tekanan darah akan tinggi. Maka harus rutin cek Kesehatan. Kendaraan saja selalu rutin cek kesehatan,  mestinya manusia harus lebih sering cek kesehatan. Manusia harus sehat agar ibadahnya bagus.

Sesibuk apapun kita harus selalu berdzikir kepada Allah. Dan shalat adalah dzikir untuk mengingat Allah.

اُتْلُ مَاۤ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ    ۗ   اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ  وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ   ۗ   وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

"Bacalah Kitab Al-Qur'an yang telah diwahyukan kepadamu dan laksanakanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Allah itu lebih besar keutamaannya. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-'Ankabut 45)

Jadi shalat itu adalah dzikir yang paling utama. Jika shalatnya kacau maka hidup tidak tenang.

اِنَّنِيْۤ اَنَا اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ  اَنَا فَاعْبُدْنِيْ  ۙ  وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِي

"Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah sholat untuk mengingat Aku." (QS. Ta-Ha 14)

Jadi yang memberikan nama Allah,  Tuhannya umat islam adalah Allah sendiri. Beda dengan agama lain,  mereka Tuhannya diberi nama oleh Pemeluk agamanya.

Maka shalat harus tumakninah,  pelan-pelan. Kalau diteliti shalat subuh di Mekkah itu rata-rata 7 menit dan di Medinah 10 menit.
Disini shalat subuh paling cuma 3 menit.

Shalat harus memperoleh kenikmatan. Masalah pikiran apapun harus hilang dengan shalat.

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ  ۗ  وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَ

"Dan mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat. Dan sholat itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,"
(QS. Al-Baqarah 45)

Jadi mestinya orang Mukmin senang shalat. Kalau senang melakukan mestinya tidak tergesa-gesa jika melakukan shalat. Pasti ingin berlama-lama melakukan shalat.
Shalat pasti dapat menghilangkan stress.

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ  ۗ  اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah 153)

Jadi ini sudah merupakan janji Allah, bahwa dengan shalat dan sabar kita akan dapat menghadapi stress apapun yang diakibatkan Revolusi Industri ke 4.

Mudah-mudahan kelak semua bisa menghentikan kegiatan ketika adzan dikumandangkan. Semua ke masjid untuk shalat jama'ah. Untuk itu harus ada SK dari pimpinannya.
Di Semarang baru satu yang menghentikan kegiatan jika ada adzan,  yaitu Udinus.

*4. Akibat yang Terjadi*

*4. 1. Kompetisi.*

Mau tak mau harus ada kompetisi yang fair. Di sekolah,  didalam organisasi,  dimanapun harus ada kompetisi adil. Ini adalah amanat yang harus dijaga.

وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ

"Dan sungguh beruntung orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya," (QS. Al-Mu'minun 8)

Memegang amanah itu harus adil.

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤىِٕ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ  يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang melakukan perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."
(QS. An-Nahl 90)

Kalau semua diukur dengan kompetisi, janji ditepati, kriteria jelas maka keluaran akan berkualitas.
Ini di Indonesia tidak terjadi, akibatnya tak ada kompetisi,  begitu keluar kandang kita kalahan.
Kita lihat tadi,  Gojek asalnya Indonesia,  tapi akhirnya Ali Baba masuk.  Shopee dari Singapura,  bahkan Bank-bank BUMN seperti Mandiri ternyata cuma 51% milik kita.

*4. 2. Cemburu.*

Ini yang dikatakan Rasulullah SAW sebagai penyakit hati. Kalau sistem tidak ditegakkan dengan adil akhirnya terjadi cemburu,  iri dan dengki,  kemudian Permusuhan akhirnya Perang.

Sekarang sudah terjadi "mban cinde mban ciladan", perlakuan yang tidak adil,  tidak ada konsistensi terhadap aturan.

Kita bisa lihat hasil Pilkada, karena "membeli jabatan" akhirnya beberapa Bupati ketangkap KPK.
Jabatan adalah amanah mestinya tidak mendaftar. Dengan mendaftar berarti ambisi mendapat jabatan.

Kita itu diuji oleh Allah :

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ  وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً   ۗ  وَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami." (QS. Al-Anbiya 35)

Berbagai ujian itu semua dari Allah dan harus diterima dengan ikhlas.
Bagaimana agar kita ikhlas?
Untuk itu kita berdo'a setiap hari seperti diajarkan Rasulullah :

"Rodhitu billahi robba, wabil islaami diina wa bi muhammadin nabiiya wa rosuula wa bil quraani imaama wa hukama . Robbi zidni ilman wardzuqni fahman".
"Allahumma ‘afini fi badani. Allahumma ‘afini fi sam’i. Allahumma ‘afini fi bashari”.

Aku rela bertuhan Allah, aku rela beragama Islam, aku rela bernabi dan berasul Muhammad, dan aku rela Al-Quran menjadi panduan dan hukum. Ya Allah, tambahilah ilmuku, dan pertinggilah kecerdasanku.
Ya Allah sehatkanlah badanku, Ya Allah sehatkanlah pendengaranku, Ya Allah sehatkanlah penglihatanku.

*5. Persatuan Umat harus dijaga*

Saat ini banyak aktivis yang aneh, ketika pelantikan pengurus semua hadir, tetapi waktu kerja dimulai yang datang cuma dua atau tiga orang.

Orang harus selalu tholabul ilmi agar termotivasi. Kalau tidak akan lenyap tergerus oleh revolusi tadi,  tergerus kompetisi,  cemburu,  iri dan dengki.

Semangat hidup harus tetap dijaga,  kerja dan cari ilmu jangan ditinggalkan. Jangan putus asa , jangan pesimis atau merasa tua dan lemah untuk melakukan suatu kegiatan.

Setiap saat harus berpandangan positif bahwa Allah pasti akan membantu. Dengan terus mencari ilmu maka kita ketemu teman-teman dan akan termotivasi.

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu yang berselisih dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat 10)

Persatuan umat islam harus terus dijaga. Saat ini dalam grup saja lebih suka bertengkar, bermusuhan karena beda pilihan.

Perdebatan agar dihindari dalam grup,  jangan sampai "left group" karena memutuskan silaturahim.
Hati-hati,  orang semacam ini diancam tak akan masuk surga.

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ

Tidak akan masuk sorga orang yang memutuskan persaudaraan. [HR. al-Bukhâri dan Muslim.]

*Orang muslim bagaikan Tubuh*

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

“Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” [HR. Muslim]

*Orang Muslim bagaikan Bangunan*

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

“Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” [Shahih Muslim]

Maka kita menghadapi Revolusi Industri dengan Introspeksi diri. Kita sudah diingatkan dalam surat Al Hasyr agar bertakwa.

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ  ۚ  وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ  اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hasyr 18)

Kita sudah diingatkan,  maka Revolusi Industri ini untuk menghadapinya adalah dengan takwa. Syarat untuk takwa nomer satu adalah iman. Tak mungkin tanpa iman bisa bertakwa.

Sekarang kita harus memahami situasi. Perubahan ini luar biasa.
Mungkin lagu bangun tidur harus diganti,  bukan kuterus mandi tapi kubuka HP. Untuk menjaga anak kita tidak tersesat maka kita pun harus memahami agar dapat terus berbuat kebaikan,  memberi peringatan.

Kita tutup kajian ini dengan Surat tentang Ibadur rahman.

وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ  هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا

"Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata yang menghina, mereka mengucapkan, salam," (QS. Al-Furqan 63)

وَالَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ  لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَامًا

"dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri." (QS. Al-Furqan 64)

وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَـنَّمَ   ۖ     اِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا

"Dan orang-orang yang berkata, Ya Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang kekal," (QS. Al-Furqan 65)

اِنَّهَا سَآءَتْ  مُسْتَقَرًّا وَّمُقَامًا

"sungguh, Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman." (QS. Al-Furqan 66)

وَالَّذِيْنَ اِذَاۤ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ  يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامً

"Dan orang-orang yang apabila menginfakkan harta , mereka tidak berlebihan, dan tidak kikir, di antara keduanya secara wajar," (QS. Al-Furqan 67)

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

🖍SAK

Selasa, 06 November 2018

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

KAJIAN AHAD MUHAMMADIYAH BANYUMANIK

MENYIKAPI MUSIBAH

Dr. H. Hasan Asyari Ulamai, MAg
26 Shafar 1440 H/ 4 November 2018

*Biasakan Tabayun*

Bertubi-tubi musibah menerpa negeri ini, gempa Lombok belum berakhir disusul dengan Palu,  terus bencana menimpa Lion Air. Berbagai musibah muncul tanpa kita persiapkan bahkan tanpa kita prediksi.

Bila ada sebuah kampung yang baik,  penduduknya semua taat ibadah. Tiba-tiba tertimpa musibah. Maka komentar kita kampung itu kena ujian.
Berikutnya ada informasi tambahan,  bahwa penduduk kampung yang taat ibadah tetapi disapu bencana tadi ternyata bukan Muslim. Tiba-tiba komentar berubah,  yang menimpa bukan Ujian tetapi Azab.
Aneh kenapa jadi berubah ketika perspektif yang tertimpa musibah diubah dari Muslim ke Non Muslim. Namun perspektif itu akan sama bila dipandang dari sisi mereka,  non muslim.

Perlu kita pahami mana azab dan mana ujian agar kita tidak gampang memberi komentar negatif,  khususnya kepada orang lain yang mempunyai keyakinan berbeda.
Lebih-lebih pada saat ini, ketika kita sering dihadapkan dengan postingan WA yang seolah-olah benar,  padahal tidak benar.
Kita pernah mendapat postingan WA bahwa Tsunami Aceh itu terjadi pada tanggal 26. Demikian juga bencana lain dikaitkan dengan tanggal 26.
" Ini bukan sebuah kebetulan, lihat Al Qur'an juz ke 26".
Demikian kata WA. Kesannya ini hal yang sudah diramalkan Al Qur'an.

Pertanyaannya kenapa tidak Surat ke 26,  atau Ayat ke 26 surat Al Qur'an.? Kalau kita pertanyakan hal itu maka akan membuat kita lebih arif. Kemarin itu bencana di Palu tanggal 28,  bukan 26. Gempa di Chili tanggal 22 dan di Alaska tanggal 27. Jadi jangan terlalu mudah meramalkan dengan angka.

Kesalahan kita adalah bahwa kita lebih suka beriman pada WA,  daripada mengaji Al Qur'an. Bahkan ada postingan bahwa Palu dilanda gempa karena ada Proyek Mata Dajjal. Padahal orang Palu sendiri tidak tahu, karena Proyek itu ada di Sulawesi Barat yang tidak kena bencana. Kita bayangkan betapa sakitnya bila sudah menderita terkena bencana kemudian menerima postingan yang menyudutkan.

Janganlah kita memperbesar hal yang sebetulnya bukan masalah. Dalam WA ada yang mempermasalahkan singkatan Assalammu alaikum dituliskan Ass wr wb. Karena ada yang mempermasalahkan "ass" dalam bahasa Inggris.  Ini kurang kerjaan,  karena tak ada yang mengatakan hal itu.
Ass wr wb ini singkatan karena dipakai sebagai SMS (short message Service) jadi biasa disingkat. Dalam hadits juga biasa ada singkatan.
Kalau ditelusuri tak ada maknanya.
Ada lagi tulisan In syaa Allah atau In shaa Allah,  mana yang benar? Hal seperti ini bisa jadi gaduh. Padahal aslinya ya harus tulisan Arab. Bila diubah ke bahasa Indonesia tinggal kesepakatan kita saja.
Selama ini kita langsung percaya pada postingan WA. Maka biasakanlah tradisi untuk tabayun,  memeriksa kebenaran.

*Azab Umat Nabi Muhammad SAW Ditunda*

Al Qur'an mengabadikan do'a Abu Jahal, yang intinya menantang kepada Allah :

وَاِذْ قَالُوا اللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ هٰذَا هُوَ الْحَـقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَاَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِّنَ السَّمَآءِ اَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ اَ لِيْمٍ

"Dan ingatlah , ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, Ya Allah, jika Al-Qur'an ini benar wahyu dari Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih." (QS. Al-Anfal 32)

Namun jawaban Allah , Allah SWT berfirman:

وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَاَنْتَ  فِيْهِمْ ۗ  وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

"Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau Muhammad berada di antara mereka. Dan tidaklah pula Allah akan menghukum mereka, sedang mereka masih memohon ampunan." (QS. Al-Anfal 33)

Pada jaman Nabi Muhammad ada Abu Jahal saja azab Allah masih ditunda,  sekarang ketika di Palu masih banyak orang yang istighfar apakah bencana kemarin azab?  Namun kita lebih senang mengambil ayat yang berkaitan dengan Nabi-nabi sebelumnya, Nabi Nuh atau Nabi Luth dimana umatnya kena azab.

Sebagai bahan introspeksi diri tidak masalah kita menganggap bencana sebagai azab. Misal diri kita terbentur sesuatu kemudian kita katakan mungkin ini azab Allah menimpa diriku. Hal itu tak masalah. Jangan sampai dikatakan kepada orang lain,  misal tetangga kecelakaan lalu dikatakan karena terlalu banyak dosa. Ini tidak tepat.
Ajaran islam itu jelas dan ada cara menerapkannya. Kita tahu perbedaan antara Muslim dan Kafir adalah Sholat. Namun kita tidak diperbolehkan mengkafirkan seseorang karena kita tak pernah melihat dia sholat.

Tuhan berbicara tidak terikat dengan bahasa manusia. Firman Allah diturunkan melalui malaikat Jibril memakai bahasa Arab, karena yang dijadikan utusan , yaitu Nabi Muhammad SAW adalah orang Arab. Maka Al Qur'an memakai bahasa kaumnya,  yaitu bahasa Arab.
Tidak berarti bahwa Allah dan penduduk surga nanti akan berkomunikasi dengan bahasa Arab.
Kenyataan tanpa mengenal bahasa Arab,  ternyata jama'ah haji dapat berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Jadi kita tidak tahu kelak di surga memakai bahasa apa,  tak ada informasi hal ini.

*Apakah Musibah itu?*

Kata musibah, berasal dari bahasa Arab ashoba-yushibu-mushibatan, yang artinya menimpa atau memperoleh.
Jadi kalau tertimpa sesuatu itu namanya kena musibah. Dalam kalimat ini muatannya masih netral,  artinya tertimpa yang enak atau tidak enak,  semua namanya kena musibah. Maka terjemahan paling tepat adalah bahasa jawa "ketiban". Dapat dipakai dalam kata "ketiban rejeki" yang maknanya baik.

Istilah musibah ini mempunyai muatan positif atau negatif juga ada dalam Al Qur'an, ketika pada konteks tertentu. Yaitu ketika ada orang yang dengki bila kita mendapat karunia,  dan ketika mereka mengetahui kita mendapat musibah.

اِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ  ۖ  وَاِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَّفْرَحُوْا بِهَا  ۗ

"Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu tertimpa bencana, mereka bergembira karenanya.." (QS. Ali 'Imran  120)

*Sikap Menghadapi Musibah*

*1. Musibah adalah Skenario Allah*

قُلْ لَّنْ يُّصِيْبَـنَاۤ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَـنَا  

"Katakanlah Muhammad , Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami...." (QS. At-Taubah  51)

Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman:

مَاۤ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَهَا  

"Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab Lauh Mahfuz sebelum Kami mewujudkannya...." (QS. Al-Hadid 22)

Menetapkan musibah itu sangat mudah bagi Allah. Kenapa yang kena musibah pesawat yang itu,  bukan yang lain,  itu semua kehendak Allah.

مَاۤ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ

"Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah;...".(QS. At-Taghabun 11)

Jadi musibah tidak selalu akibat kecelakaan saja. Ketika waktu ajal datang maka dalam keadaan apapun kita tak dapat menghindar.
Bisa jadi ketika sedang tidur dapat ditimpa musibah. Maka jika mau tidur jangan lupa untuk berdo'a.

*2.Jangan Sampai Menjadi Penyebab Musibah*

Musibah adalah skenario Allah,  namun jangan sampai kita jadi penyebab. Jangan-jangan dalam kasus Lion Air karena ada petugas yang lalai , sehingga dia jadi penyebab kematian banyak orang.

Allah SWT berfirman:

وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَآ صَّةً   ۚ  وَاعْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ

"Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya."
(QS. Al-Anfal 8: Ayat 25)

Salah satu fitnah dunia adalah akibat postingan WA,  akibat tidak senang pada teman, tidak senang pada Partai tertentu dan sebagainya.
Jangan sampai diri kita jadi penyebab fitnah dengan menyebar informasi WA. Menjadi fitnah jika informasi disebar tanpa ditabayun. Atau menyebar sesuatu yang bukan keahlian kita.

Ada postingan tentang pengobatan herbal dengan cara mudah dan murah. Maka kita tak punya hak untuk posting ulang jika kita bukan ahli pengobatan. Karena jika kita memposting dan dipraktekkan orang kemudian dia kena musibah, maka kitalah penyebab musibah.
Pengobatan meskipun herbal pasti ada takarannya, demikian juga kondisi pasien belum tentu sama. Maka harus lewat ahlinya.

Banjir terjadi karena tanah tak mampu menyerap air. Maka ketika hujan turun,  semua air akan ke bawah. Itu sudah menjadi Hukum Allah. Jangan sampai kita menjadi penyebab air turun semua. Gara-gara kita menjadi pengembang perumahan tidak memperhatikan eko systemnya. Itu namanya kita menjadi fitnah (ujian) bagi yang lain.

*3.Sabar Ketika Ditimpa Musibah*

يٰبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلٰوةَ وَأْمُرْ  بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلٰى مَاۤ اَصَابَكَ ۗ   اِنَّ ذٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ ۚ

"Wahai anakku! Laksanakanlah sholat dan suruhlah manusia berbuat yang makruf dan cegahlah mereka dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting." (QS. Luqman  17)

Ketika tertimpa musibah hendaklah bersabar. Bagaimanakah orang bersabar itu?

الَّذِيْنَ اِذَاۤ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ   ۙ  قَالُوْۤا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ

"yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un."
(QS. Al-Baqarah 156)

Orang sabar jika terkena musibah, dia mengembalikan semuanya kepada Allah. Bukankah ketika kita bayi baru dilahirkan juga tak punya apa-apa?  Bahkan baju saja semua diberi orang.  Jadi misal suatu saat kembali tak punya apa-apa,  bersikaplah biasa saja.

Tapi umumnya manusia tidak siap. Ketika punya keinginan terlalu tinggi kemudian gagal, dia tidak siap.
Karena tak punya komitmen Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.

Kita lihat diri kita ketika tiba-tiba dapat uang banyak. Apa yang ada dalam pikiran kita pertama kali?  Belanja ke Mall !
Kita ini terdidik untuk konsumtif. Bahkan ada tayangan TV yang menyuguhkan belanja dengan cepat dalam waktu tertentu. Karena konsumtif maka tak siap dan akan menderita ketika kehilangan.

Maka sangat perlu memegang komitmen bahwa segala sesuatu baik yang enak (harta,  jabatan)  ataupun musibah itu semua dari Allah dan suatu saat akan diambil kembali.  Dengan begitu maka kita akan sabar.

*4. Do'a Ketika Musibah*

*4. 1. Do'a untuk Pengobatan*

Diriwayatkan dari Abu Said Al Khudri r.a , ia berkata, “Pernah suatu ketika sekelompok sahabat Rasulullah SAW pergi mendatangi sebuah perkampungan Arab, namun penduduk kampung tersebut tidak ada yang mau menjamu mereka.

Pada saat itu juga, tiba-tiba pemimpin kampung tersebut disengat oleh seekor kalajengking. Maka penduduk kampung itupun berkata, “Apakah kalian membawa obat-obatan atau jampi-jampi?” Para sahabat menjawab, “Akan tetapi karena kalian tidak sudi mengobatinya, kecuali jika kalian mau memberikan upah kepada kami”.

Maka mereka pun menjanjikan akan memberikan upah seekor domba. Lalu salah seorang di antara sahabat membaca surah Al Fatihah sambil mengumpulkan air di ludahnya lalu meludahkan ke tempat sengatan kalajengking tersebut hingga kepala kampung itupun menjadi sembuh.

Lalu dengan senang mereka menyerahkan domba yang mereka janjikan kepada para sahabat. Akan tetapi para sahabat menolak hadiah tersebut dan mengatakan, “Kami tidak akan mengambilnya sebelum kami menanyakan kepada Rasulullah.”

Maka mereka pun pergi menanyakannya kepada Rasulullah SAW, hingga beliau tertawa mendengarnya. Lalu kemudian beliau bersabda,

“Tidakkah engkau mengetahui bahwa ia (Al Fatihah) memang jampi-jampi? Ambillah domba tersebut dan aku minta bagian.” (HR. Bukhari Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa jika ada musibah harus mencari solusi maksimal,  jangan menghindar.
Salah satu pengobatan adalah do'a yang dikenal sebagai Rukyah.
Mungkin pengobatan berhasil karena kebetulan saja,  tetapi siapa tahu dengan semangat dan keikhlasan kita membantu,  Allah memberikan bantuan ?

*4.2. Bila Musibah Menimpa Kita*

Ketika terkena musibah,  Nabi tidak memohon apapun,  beliau hanya berdo'a memuji Allah.

Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Nabi SAW berdo'a ketika terkena musibah :

"Laa ilaaha illaallahul 'adziim,
laa ilaaha illaallahu rabbul arsyil adziim, laa ilaaha illaallahu rabbus-samaawaati wa rabbul ardh, wa rabbul arsyil kariim".

(Tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Besar. Tidak ada Tuhan selain Allah, Tuhan singgasana yang besar.
Tidak ada Tuhan selain Allah, Tuhan langit dan Tuhan bumi,  dan Tuhan singgasana yang besar). (H.R Buchary).

Ibarat seorang anak yang baik,  tidak meminta orang tua pun,  orang tua yang baik sudah tahu maksud anaknya,  dia membutuhkan uang.

Do'a lainnya Nabi SAW bersabda ucapkanlah:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ

“Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits..."

[Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu].”

Doa-doa tadi diucapkan pada saat terjadi Gerhana, saat Angin Kencang,  saat Kekeringan, saat terjadi Guruh, saat hujan lebat.

*4.3. Bila Musibah Menimpa Orang Lain*

Ketika musibah menimpa orang lainpun, kita tetap berdo'a
Memuji syukur bahwa musibah tidak menimpa diri kita.

Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ رَأَى صَاحِبَ بَلاَءٍ فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى عَافَانِى مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِى عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً إِلاَّ عُوفِىَ مِنْ ذَلِكَ الْبَلاَءِ كَائِنًا مَا كَانَ مَا عَاشَ

“Siapa saja yang melihat yang lain tertimpa musibah, lalu ia mengucapkan,

‘Alhamdulillahilladzi ‘aafaani mimmab talaaka bihi, wa faddhalanii ‘ala katsiirim mimman khalaqa tafdhilaa’

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku dari musibah yang menimpamu dan benar-benar memuliakanku dari makhluk lainnya.

Kalau kalimat itu diucapkan, maka ia akan diselamatkan dari musibah tersebut, musibah apa pun itu semasa ia hidup.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)

Kesimpulan :
1. Musibah itu bisa positif atau negatif.
2. ‎Menyikapi Musibah , bahwa musibah skenario Allah,  ketika ditimpa musibah harus sabar, dan ada do'a untuk menghadapi musibah.
3. ‎Azab dipandang secara individual,  bila mengenai diri kita sendiri boleh dikatakan sebagai azab sebagai introspeksi. Jangan mengatakan azab bila musibah menimpa orang lain.

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

🖍SAK

Minggu, 04 November 2018

Kajian Ahad Sendang Gede

KAJIAN AHAD SENDANG GEDE

MENYINGKAP TABIR KEGAIBAN

Dr. H. Rozihan , SH , MAg
26 Shafar 1440 H/ 4 November 2018


*Agama Dasarnya Kepercayaan*

Ketika kita belajar agama, maka dasar kita adalah percaya dulu. Dengan percaya kita menjadi tenang.
Beda dengan ilmu,  kalau belajar ilmu kita dasarnya Ragu,  tidak percaya. Setelah kita dapat membuktikan kebenarannya baru kita terima sebagai ilmu.

Ketika kita mau pergi ke luar kota , kita harus percaya dulu dengan kendaraan dan sopir yang akan mengantar kita. Jika kita tak percaya maka akan banyak bertanya dan bahkan mungkin tak jadi berangkat. Maka ketika kita mau naik Pesawat misalnya tak perlu banyak tanya,  cukup berdo'a : Bismillahir rohmanir rohiem,  maka hati kita akan tenang.

Dalam kehidupan, kita akan pilih-pilih mau percaya dulu atau ragu dulu. Kita tak pernah bertanya kepada Bapak-ibu kita, apakah kita ini anak mereka atau bukan. Kalau ini ditanyakan mungkin hanya akan memancing kemarahan.
Dalam agama,  kita percaya dulu baru kemudian diikuti ilmu. Karena tidak semua masalah agama bisa dijelaskan dengan ilmu. Ilmu akan berhenti ketika terjadi kematian.
Percaya itu termasuk pada hal yang ghoib.

*Menjelang Ajal maka yang Ghoib ditampakkan*

لَقَدْ كُنْتَ فِيْ غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَآءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيْدٌ

"Sungguh, kamu dahulu lalai tentang peristiwa ini, *maka Kami singkapkan tutup matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam*." (QS. Qaf  22)

Hal-hal yang kita anggap ghoib itu akan tersingkap ketika seseorang mau meninggal dunia. Seperti kasus Lion Air yang kecelakaan itu mungkin ada juga tanda bagi orang lain. Tetapi bahwa akan terjadi kecelakaan itu adalah hal yang masih ghoib ketika belum terjadi.

Kejadian dalam surat Al Qaf itu diberikan kepada kita semua,  sebagai individu. Kita ini lalai, tidak tahu terhadap hal ghoib.
Ibarat kita ini bisa melihat benda, jika ada jarak dengan mata kita. Namun justru ketika benda ditempelkan ke mata kita,  kita tak dapat melihatnya. Saking dekatnya (menempel ke mata) maka benda tadi tidak kelihatan.

Demikian juga karena Allah Maha Besar,  maka mata kita tak mampu melihat Allah.
Karena cahaya Allah itu meliputi langit dan bumi, maka Allah tidak terlihat.

اَللّٰهُ نُوْرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ

"Allah pemberi cahaya kepada langit dan bumi...." (QS. An-Nur 35)

Di dunia ini yang paling kita lihat adalah gemerlap dunia dan keluarga. Namun ada hal-hal baik yang tertutup , yaitu misalnya Pahala. Itu nanti akan disingkapkan oleh Allah. Kapan yang ghoib disingkapkan?
Yaitu ketika kita sudah melakukan, atau ketika seseorang pada saat kritis,  menjelang ajal. Allah mengatakan penglihatan kita akan menjadi sangat tajam.

Mirip ketika kita krisis keuangan,  tak punya uang sama sekali,  maka kita ingat dulu punya uang tapi untuk ini,  untuk itu ...
Maka ketika menjelang ajal kita akan melihat yang tak kelihatan , yang kita lupakan. Karena tutup mata kita akan disingkapkan.

*Manusia diwafatkan sesuai kebiasaannya*

Nabi SAW bersabda :

يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ

“Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan kondisi meninggalnya” (HR Muslim)

Kebiasaan kita akan ditunjukkan,  karena Kamera CCTV Allah di dunia ini sedemikian besar, dapat merekam semua kebiasaan manusia.
Jika kebiasaan sedekah maka ketika mau meninggal juga ingin sedekah. Bila kebiasaan memaki-maki, maka demikian pula nanti ketika meninggal.

*Perbuatan Baik atau Buruk akan kembali ke diri kita*

Seorang sahabat bernama Sya’ban RA , setiap masuk masjid selalu dipojok masjid. Dia mengambil posisi di pojok karena tidak mau mengganggu dan tak mau terganggu orang lain. Kebiasaan ini dipahami oleh Rasulullah SAW.

Suatu pagi saat sholat subuh berjamaah akan dimulai Rasulullah SAW mendapati bahwa Sya’ban RA tidak berada di posisinya. Rasul SAW bertanya kepada jamaah yang hadir apakah ada yang melihat Sya’ban RA. Namun tak seorangpun yang melihat Sya’ban RA.

Sholat subuhpun ditunda sejenak menunggu Sya’ban RA. Namun yang ditunggu belum juga datang. Khawatir kesiangan, Rasul SAW memutuskan untuk segera melaksanakan sholat subuh.
Selesai sholat subuh, Rasul SAW bertanya apa ada yang mengetahui kabar dari Sya’ban RA. Namun tak ada seorangpun yang menjawab.

Rasul SAW bertanya lagi apa ada yang mengetahui di mana rumah Sya’ban RA. Seorang sahabat mengatakan bahwa dia mengetahui persis di mana rumah Sya’ban RA. Rasulullah SAW meminta diantarkan ke rumah Sya’ban RA.

Rombongan Rasul SAW sampai ke sana kira-kira 3 jam jalan kaki.
Sampai di depan rumah tersebut beliau SAW mengucapkan salam. Dan keluarlah seorang wanita sambil membalas salam tersebut.

“Benarkah ini rumah Sya’ban RA?” Rasul SAW bertanya.
“Ya benar, saya istrinya” jawab wanita tersebut. Dengan berlinangan air mata istri Sya’ban RA berkata :
“Beliau telah meninggal tadi pagi”

Kemudian istri Sya’ban bertanya kepada Rasul SAW,
“Ya Rasul ada sesuatu yang jadi tanda tanya bagi kami semua, yaitu menjelang kematiannya dia berteriak tiga kali dengan masing–masing teriakan disertai satu kalimat. Kami semua tidak paham apa maksudnya”.

“Apa saja kalimat yang diucapkannya?” tanya Rasul SAW.

Di masing–masing teriakannya dia berucap kalimat,
“Aduuuh, kenapa tidak lebih jauh.”
“Aduuuh, kenapa tidak yang baru.“
“Aduuuh, kenapa tidak semua.”

Rasul SAW menjelaskan bahwa
saat Sya’ban RA dalam keadaan sakratul maut, perjalanan hidupnya ditayangkan ulang oleh Allah SWT.
Bukan cuma itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan oleh Allah SWT.

Perjalanan Sya'ban ke masjid 3 jam jalan kaki bukanlah jarak yang dekat. Dalam tayangan itu pula Sya’ban RA diperlihatkan pahala yang diperolehnya dari langkah–langkah nya ke Masjid.
Dia melihat seperti apa surga ganjarannya. Saat melihat itu dia berucap:
“Aduuuh, kenapa tidak lebih jauh.”
Timbul penyesalan dalam diri Sya’ban RA, mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala yang didapatkan lebih banyak.

Dalam penggalan berikutnya Sya’ban RA melihat saat ia akan berangkat sholat berjamaah di musim dingin. Dia memakai dua buah baju dirangkapkan. Sya’ban RA sengaja memakai pakaian baru di dalam dan yang jelek di luar. Pikirnya jika kena debu, sudah tentu yang kena hanyalah baju yang luar.

Dalam perjalanan dia menemukan orang yang kedinginan. Sya’ban RA pun iba , lalu membuka baju yang luar dan dipakaikan kepada orang tersebut. Orang itupun terselamatkan dari mati kedinginan.
Sya’ban RA pun kemudian melihat indahnya sorga sebagai balasan memakaikan baju bututnya kepada orang tersebut.
Kemudian dia berteriak lagi :
“Aduuuh, kenapa tidak yang baru.“
Timbul lagi penyesalan Sya’ban RA. Jika dengan baju butut saja bisa mendapat pahala yang begitu besar, tentu ia akan mendapat yang lebih besar lagi seandainya ia memakaikan baju yang baru.

Berikutnya Sya’ban RA melihat adegan saat dia hendak sarapan roti yang dimakan dengan segelas susu. Muncul pengemis yang meminta sedikit roti karena sudah lebih 3 hari tidak makan. Sya’ban RA merasa iba, ia kemudian membagi dua roti itu, demikian pula segelas susu itu pun dibagi dua.

Allah SWT memperlihatkan ganjaran dari perbuatan Sya’ban RA dengan surga. Ketika melihat itu diapun berteriak lagi:
“Aduuuh, kenapa tidak semua.”
Sya’ban RA menyesal. Seandainya dia memberikan semua roti kepada pengemis tersebut tentulah dia akan mendapat sorga yang lebih indah.

Kisah di atas dijelaskan oleh Qur'an dalam Surat Al Isra 7, bahwa perbuatan baik itu adalah untuk diri sendiri.

اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ  ۗ وَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَا   ۗ

"Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka kerugian kejahatan itu untuk dirimu sendiri.." (QS. Al-Isra' 7)

Tapi kadang meyakinkan hal ini sulit,  banyak orang yang lebih senang memikirkan kebutuhan sendiri.

*Suara hati itu Fithrah, bila tak didengarkan hati akan tumpul*

Manusia itu dilahirkan fithrah. Lingkungan membentuk jadi tidak baik, contohnya adalah Firaun.
Fir'aun sampai mengangkat dirinya sebagai Tuhan. Namun ketika akan meninggal dia dikembalikan kepada fithrahnya,  maka dia takut dan mohon ampun,  namun sudah tidak diterima taubatnya.

وَجَاوَزْنَا بِبَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ الْبَحْرَ فَاَتْبـَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُوْدُهٗ بَغْيًا وَّعَدْوًا   ۗ  حَتّٰۤى اِذَاۤ اَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ اٰمَنْتُ اَنَّهٗ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا الَّذِيْۤ اٰمَنَتْ بِهٖ بَنُوْۤا اِسْرَآءِيْلَ وَ اَنَاۡ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

"Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut, kemudian Fir'aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menzalimi dan menindas mereka. Sehingga ketika Fir'aun hampir tenggelam, dia berkata, Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang muslim." (QS. Yunus  90)

Contoh lain , laki-laki yang suka selingkuh tak akan merasa salah. Dia tak merasa bahwa perbuatannya menyakiti hati orang lain. Namun ketika isterinya diselingkuhi orang lain,  baru dia merasa sakit hati.
Artinya adalah bahwa pada dasarnya hati kecil manusia itu fithrah. Itu disebut Hati nurani atau Suara Hati yang selalu mengajarkan kebenaran.

Bila suara hati tak didengarkan maka lama-lama akan tumpul seperti Fir'aun.
Dan mereka akan terkejut ketika malaikat datang menjemput mereka.

هَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّاۤ اَنْ تَأْتِيَهُمُ الْمَلٰٓئِكَةُ اَوْ يَأْتِيَ رَبُّكَ اَوْ يَأْتِيَ بَعْضُ اٰيٰتِ رَبِّكَ   ۗ  يَوْمَ يَأْتِيْ بَعْضُ اٰيٰتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا اِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ اٰمَنَتْ مِنْ قَبْلُ اَوْ كَسَبَتْ فِيْۤ اِيْمَانِهَا خَيْرًا   ۗ  قُلِ انْتَظِرُوْۤا اِنَّا مُنْتَظِرُوْنَ

"Yang mereka nanti-nantikan hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka, atau kedatangan Tuhanmu, atau sebagian tanda-tanda dari Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidak berguna lagi iman seseorang yang belum beriman sebelum itu, atau belum berusaha berbuat kebajikan dengan imannya itu. Katakanlah, Tunggulah! Kami pun menunggu." (QS. Al-An'am 158)

*Meneguhkan Kalimat Tauhid*

Lalu apa yang yang harus kita perbuat agar hati tidak tumpul ?

اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ  الْمَلٰٓئِكَةُ اَ لَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَـنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ  تُوْعَدُوْنَ

"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka dengan berkata , Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan kepadamu."
(QS. Fussilat  30)

Kita diperintahkan untuk meneguhkan Tauhid. Meneguhkan tauhid itu tidak sekedar dibaca dan bukan mengulang-ulang kalimat Tauhid. Meneguhkan Tauhid adalah
Kemampuan menghadirkan sifat-sifat Allah dalam kehidupan kita.
Jangan sampai kita menduakan Allah dalam perbuatan kita.

Mengulang-ulang kalimat tauhid tanpa memahami makna ibarat burung beo, dia mampu berkata-kata tapi tak tahu maknanya. Misal kita bertamu kerumah seseorang dan yang mempersilahkan masuk adalah burung beo,  maka tak mungkin kita menuruti,  meski beo itu mengucap puluhan kali : "Silahkan masuk...."

*Simpanan Amal Sholeh*

Mengulang-ulang do'a mungkin dengan harapan agar segera terkabul. Tidak salah memang,  namun sebenarnya do'a yang mustajab akan cukup satu kali saja. Ini bisa terjadi jika kita mempunyai simpanan amal sholeh. Ini disebutkan Nabi sebagai Doa ketika kepepet , harus punya amal sholeh sebagai wasilah.

Rasulullah SAW bersabda,
“Ada tiga orang dari orang-orang sebelum kalian berangkat bepergian. Suatu saat mereka terpaksa mereka mampir bermalam di suatu goa kemudian mereka pun memasukinya. Tiba-tiba jatuhlah sebuah batu besar dari gunung lalu menutup gua itu dan mereka di dalamnya. Mereka berkata bahwasanya tidak ada yang dapat menyelamatkan mereka semua dari batu besar tersebut kecuali jika mereka semua berdoa kepada Allah Ta’ala dengan menyebutkan amalan baik mereka.”

Salah seorang dari mereka berkata, “Ya Allah, aku mempunyai dua orang tua yang sudah sepuh dan lanjut usia. Dan aku tidak pernah memberi minum susu kepada siapa pun sebelum memberi minum kepada keduanya. Aku lebih mendahulukan mereka berdua daripada keluarga dan hartaku. Kemudian pada suatu hari, aku mencari kayu di tempat yang jauh. Ketika aku pulang ternyata mereka berdua telah terlelap tidur. Aku pun memerah susu dan aku dapati mereka sudah tertidur pulas. Aku pun enggan memberikan minuman tersebut kepada keluarga atau pun budakku. Seterusnya aku menunggu hingga mereka bangun dan ternyata mereka barulah bangun ketika Shubuh, dan gelas minuman itu masih terus di tanganku. Selanjutnya setelah keduanya bangun lalu mereka meminum minuman tersebut. Ya Allah, jikalau aku mengerjakan sedemikian itu dengan niat benar-benar  mengharapkan wajah-Mu, maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami ini.” Batu besar itu tiba-tiba terbuka sedikit, namun mereka masih belum dapat keluar dari goa.

“Nabi SAW bersabda, lantas orang yang lain pun berdo’a, “Ya Allah, dahulu ada puteri pamanku yang aku sangat menyukainya. Aku pun sangat menginginkannya. Namun ia menolak cintaku. Hingga berlalu beberapa tahun, ia mendatangiku karena sedang butuh uang. Aku pun memberinya 120 dinar. Namun pemberian itu dengan syarat ia mau tidur denganku. Ia pun mau. Sampai ketika aku ingin menyetubuhinya, keluarlah dari lisannya, “Tidak halal bagimu membuka cincin kecuali dengan cara yang benar.” Aku pun langsung tercengang kaget dan pergi meninggalkannya padahal dialah yang paling kucintai. Aku pun meninggalkan emas yang telah kuberikan untuknya. Ya Allah, jikalau aku mengerjakan sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan wajah-Mu, maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami ini.” Batu besar itu tiba-tiba terbuka lagi, namun mereka masih belum dapat keluar dari goa.

“Nabi SAW bersabda, lantas orang ketiga berdo’a, “Ya Allah, aku dahulu pernah mempekerjakan beberapa pegawai lantas aku memberikan gaji pada mereka. Namun ada satu yang tertinggal yang tidak aku beri. Malah uangnya aku kembangkan hingga menjadi harta melimpah. Suatu saat ia pun mendatangiku. Ia pun berkata padaku, “Wahai hamba Allah, bagaimana dengan upahku yang dulu?” Aku pun berkata padanya bahwa setiap yang ia lihat itulah hasil upahnya dahulu yang telah dikembangkan, yaitu ada unta, sapi, kambing dan budak. Ia pun berkata, “Wahai hamba Allah, janganlah engkau bercanda.” Aku pun menjawab bahwa aku tidak sedang bercanda padanya. Aku lantas mengambil semua harta tersebut dan menyerahkan padanya tanpa tersisa sedikit pun. Ya Allah, jikalau aku mengerjakan sedemikian itu dengan niat benar-benar mengharapkan wajah-Mu, maka lepaskanlah kesukaran yang sedang kami hadapi dari batu besar yang menutupi kami ini”. Lantas goa yang tertutup sebelumnya pun terbuka, mereka keluar dan berjalan. (HR. Bukhari dan Muslim)

Orang yang teguh pendiriannya jika berdo'a cukup sekali. Berdo'a akan mustajab jika kita punya wasilah (perantara). Wasilah itu ada tiga,  yaitu :

1.  Wasilah dengan Asmaul Husna.
2. ‎Wasilah dengan orang sholeh yang masih hidup.
3. ‎Wasilah dengan amal sholeh.

Maka orang yang teguh Tauhidnya tak perlu takut ketika meninggal jika amal sholehnya banyak.

*Peringatan Allah*

Manusia itu kadang-kadang lalai,  meskipun ada peringatan. Kita mengenal ayat bahwa kadang ada hal yang tak kita sukai,  padahal itu bermanfaat bagi kita. Demikian juga sebaliknya. Namun kita sering menggerutu jika mendapat hal yang tak kita suka. Padahal mungkin itu peringatan.

Ada kisah tentang orang yang mau ke Singapore dengan pesawat jam 10. Namun diluar pengetahuannya pesawat itu digabung dengan pesawat yang lebih pagi karena jumlah penumpang terlalu sedikit, cuma 9 orang. Orang tadi terlambat,  ditinggal pesawat dan dia marah-marah. Dia tak tahu bahwa dia diselamatkan Allah dengan cara itu. Pesawat yang meninggalkan dia jatuh.

Kalau orang diberi kesempatan untuk hidup lebih lama dan bertaubat,  kadang masih diberi peringatan.

اَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللّٰهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَـقِّ ۙ  وَلَا يَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْاَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْ ۗ  وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ فٰسِقُوْنَ

"Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan kepada mereka dan janganlah mereka seperti orang-orang yang telah menerima Kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik." (QS. Al-Hadid 16)

Peringatan Allah itu banyak dan macam-macam,  ada yang langsung dan ada yang tidak langsung lewat mimpi.

Kisah Ibrahim Adham , seorang ahli tasawuf, pada awalnya dia adalah seorang yang senang mabuk-mabukan. Semua orang itu dilahirkan suci, namun dapat dipengaruhi lingkungan.
Dia tertarik seorang wanita, wanita itu mau jadi isterinya tetapi dengan mempersyaratkan dia berhenti minum-minuman keras. Ibrahim menuruti, kemudian mereka menikah dan punya anak perempuan.

Ketika anaknya umur 7 tahun,  Ibrahim Adham kambuh kembali suka minum-minuman keras. Ketika dia sedang minum minuman keras,  dia ditegur anak perempuannya. Setiap mau minum ditampar anaknya,  akhirnya gelasnya pecah. Ibrahim Adham sangat marah dan dia memukul anaknya. Karena pukulan terlalu keras maka anaknya meninggal dunia.

Isterinyapun meninggal dan Ibrahim Adham bertambah parah dalam hal mabuk-mabukan. Suatu saat Ibrahim Adham ini tertidur dan mendapat Peringatan Allah lewat mimpi.
Menurut Surat Yusuf , mimpi itu ada dua : Mimpi kosong dan Mimpi yang benar.

Mimpi Ibrahim ini mimpi yang benar, dia merasa dikejar ular besar. Kemudian ditolong seorang tua yang membawa tongkat. Namun penolongnya ini kalah. Ibrahim Adham lari terus ke arah gunung dengan tetap dikejar ular. Di Gunung itu dia ditolong anak perempuan kecil dan selamatlah dia.

Ibrahim bertanya kepada anak tadi,  kenapa dirinya dikejar ular?
Anak tadi menjelaskan :
"Ular yang mengejar bapak adalah kejahatan bapak,  adapun orang tua bertongkat tadi adalah amal baik bapak. Dia kalah karena amal baik bapak cuma sedikit,  maka tak bisa menolong".

Ingatlah akan hadits :

 إتق الله حيثما كنت، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن. (رواه الترمذي)

Rasulullah SAW, beliau bersabda :
“Bertaqwalah engkau kepada Allah dimanapun engkau berada. Dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik tersebut akan menghapus perbuatan buruknya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik” (HR. Tirmidzi)

"Lalu kamu siapa nak? " tanya Ibrahim.  "Saya dulu anakmu yang melarang kamu minum minuman keras". Jawab anak tadi.
Begitu bangun kemudian Ibrahim Adam sadar. Dia menjadi khusyu' setelah dibukakan jendela pintu akhirat melalui mimpi.

Maka seperti dalam surat Al Baqarah ayat 4, orang beriman yakin tentang akhirat dan ada pintu akhirat yang dapat dibukakan.

وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ

"... dan mereka yakin akan adanya akhirat." (QS. Al-Baqarah 4)

Dalam kisah Sufi yang lain ada dua orang ibu di surga. Mereka ditawari untuk dibukakan pintu akhirat agar dapat mengintip anak-anaknya di dunia.  Kedua ibu tersebut setuju dan kemudian mengintip ke dunia.

Seorang ibu menangis karena melihat anaknya sesat. Dia dulu memanjakan anaknya dengan harta dunia, tapi tak pernah membekali agama dan tak pernah menasehati anaknya. Ibu yang lain tertawa-tawa karena dia dulu tak punya harta,  tapi sangat perhatian dengan pendidikan agama anaknya.

Demikian tentang kegaiban Alam akhirat yang diceritakan kepada kita.

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

🖍SAK