Minggu, 05 Maret 2017

Pengajian AMM Banyumanik

*Pengajian AMM Banyumanik*

6 Jumadil Akir 1438 H  /
5 Maret 2017
*Ustadz Ki Ketut Budiman*

*Dakwah Melalui Budaya Adiluhung*

Kita harus bersyukur kepada Allah SWT, karena pada hakekatnya banyak sekali nikmat yg diberikan Allah.
Dan semua kejadian semisal tumbuh sampai rontoknya sehelai rambut kita itupun atas kehendak Allah.
Namun kita jarang mensyukuri, bahkan kadang menggerutu menyalahkan Allah.

"Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang, dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di Bumi, pasti terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya ..."

Namun kita kadang tak bisa berfikir, kenapa ada mangga dng berbagai macam rasa dan bentuk.
Kita tidak sadar ketika sehat, bahwa udara yg kita hirup dengan gratis ini ternyata mahal ketika sakit.

Tidak sadar sama sekali, padahal kita diperintahkan untuk bersyukur.

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Dakwah Para wali melalui Budaya pada hakekatnya adalah untuk memudahkan pemahaman agama.
Dalam kisah wayang ada tokoh Bratasena yg tak mau menyembah siapapun termasuk kepada raja. Dia hanya mau menyembah Dzat yg bisa mematikan dan menghidupkannya, yaitu Allah SWT.

Yg diperlukan hanya meluruskan dakwah budaya jangan dikotori hal yg dilarang.
Jangan gampang membid'ahkan, lebih baik sinergy bisa lewat Pengajian , Budaya atau Pasar.

*Budaya :*
Suatu cara hidup yg berkembang dan dimiliki bersama, oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yg rumit , termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, bangunan dan karya seni.

Jadi budaya ini sudah terbentuk bersama dng keberadaan manusia di dunia.
Budaya ini berbeda dng agama dan kuncinya adalah jangan menjadikan budaya ini jadi agama.

*Agama*
Definisinya adalah Sistem yg mengatur tata Keimanan (Kepercayaan) dan Peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta Tata Kaidah yg berhubungan dng Pergaulan Manusia dan Manusia serta Lingkungannya.

Agama sudah diatur oleh Allah SWT sedang Budaya ini justru mendukung untuk
Pelaksanaan Perintah Agama.

Contoh : Shalat dengan segala syarat dan Rukunnya itu adalah agama, tapi Halal bihalal yg menyertai shalat (ied) adalah Budaya karena hal ini tidak diatur Agama.
Jangan lalu membid'ahkan hal ini, karena justru menjadi syiar agama.

Memang kita perlu hati2, kadang sulit membedakan hal ini.
Ada yg mengatakan Shalat tak perlu rapat, karena itu budaya. Padahal merapatkan Shalat jamaah adalah perintah Agama.
Lama2 nanti jilbab yg perintah Agama bisa bisa dianggap budaya.

Budaya yg kuat akan bertahan, dan budaya yg lemah akan hilang diganti budaya lain.
Di Bali budayanya kuat dan masih bertahan sampai sekarang. Orang luar yg datang akan kagum dan tunduk menurut terhadap pola budaya Bali.
Di Bali Budaya yg kuat mendukung agama.

Namun bagaimana dng di Jawa ?
Kita ambil contoh jaman Wali dulu Budaya masih kuat.
Yg namanya tata krama pergaulan antara Muda dan Tua masih dijaga. Cara berpakaian juga masih dijaga.
Tapi sekarang budaya tsb luntur dan digantikan budaya Barat dng pakaian mini.
Berikut ini budaya budaya yg perlu diluruskan :

*Sedekah Bumi*

Yg perlu diluruskan adalah ritual sedekah bumi, seperti makanan dibuang ke laut, ada nasi tumpeng dimakan ramai2 dan sisanya dibuang.
Ini yg tidak benar.

Sedekah bumi itu aslinya budaya. Merupakan strategi Wali untuk memasukkan agama Islam ke masyarakat Hindu yg kuat. Jika langsung diminta bersyahadat pasti tidak mau. Maka wali mengajak untuk bancakan (makan bersama) agar kumpul.

Intinya adalah mensyukuri nikmat agar ingat kepada Allah
- Bumi yg kita tempati telah menghasilkan berbagai tetumbuhan yg kita makan seperti padi, jagung, ketela.
- Bumi adalah tempat kita setiap hari membuang kotoran tubuh kita
- Bumi adalah tempat kita dimakamkan kelak.
- Bahkan bumi ada yg bisa mengeluarkan minyak

Jadi bumi ini sangat bermanfaat. Semua itu wajib disyukuri, bukan menyembah kepada bumi tapi kepada Allah yg menciptakan bumi untuk kita.
Itu yg perlu diluruskan, termasuk sedekahnya mestinya dimakan anak miskin atau yatim, tidak dibuang.
Kalau dakwahnya tumpul, asal melarang saja pasti ada perlawanan. Yg diperlukan adalah dakwah yg merangkul.

Contoh dulu masyarakat Hindu di Demak mendewakan sapi, maka yg disembelih adalah kerbau.
Demikian juga untuk ritual budaya manten ataupun kelahiran bayi. Semua bisa dipakai sebagai dakwah.

*Syiiran Gus Dur*

_Ngawiti ingsun nglarar syiiran_
_Kelawan muji marang Pangeran_
_Kang paring rohmat lan kenikmatan_
_Rino wengine tanpa pelingan_
_Duh bala kanca priya wanita_
_Ojo mung ngaji syareat bloko_
_Gur pinter dongeng nulis lan maca_
_Tembe mburine bakal sengsara_
_Ayo sedulur ojo nglalekake_
_Wajibe ngaji sak pranatane_
_Nggo ngandelake iman tauhide_
_Baguse sangu mulyo matine_

Sebenarnya syiir adalah kalimat atau liryk bukan Shalawat.
Dan tidak akan membawa pengaruh pahala atau kasiat thd kesehatan atau apa.
Ini yg perlu diluruskan, namun perlu untuk mengingatkan hati mengingat Allah.

Demikian pula dng Shalawat Nariyah yg dianggap ampuh.
Perlu diluruskan bahwa itu hanya Syiir.

Seperti juga bila kita ibadah di Arab, jika berdoa terlalu lama di makam Rasul atau doa sambil nangis nangis maka pasti akan diusir.

*Keris*

Dari singkatan : Garane mlungKER ora isa dienggo ngiRIS.

Keris ini produk budaya, berapa jumlah luk (lekukan) ada maknanya semua.
Tapi ada yg menganggap bertuah, disembah, dianggap sakti bisa berdiri sendiri.
Itu semua takhayul, karena besi bisa berkarat tentunya bisa mematikan.
Dan tentang berdirinya keris karena keseimbangan.
Ini semua tak perlu dihindari tapi harus diluruskan.
Mungkin menjadi berpengaruh karena akibat keyakinan (sugesti).

*Nama hari, Wayang dan Tembang Jawa*

Semua merupakan produk budaya yg bernilai dakwah tinggi bila difahami.

*Nama hari*

Senin : ojo bosen karo unen2
Seloso : selakno ngamal karo sopo2
Rebo : Kerepo sinau ben ora bodo
Kemis : Luwih becik mingkem timbangane lamis
Jumat : jumbuhno marang atimu
Sabtu : insapo barang sing wis kewetu
Minggu : minggiro barang sing ala , gunakno sing becik

*Wayang*

Tokoh wayang, Pandawa yg lima menggambarkan Rukun Islam yg kuat tak ada yg bisa mengalahkan.

Wayang adalah cerita kehidupan yg intinya hidup ini untuk ibadah

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Az Zariyat 56)

Wayang menggambarkan perilaku yg baik, ada disebelah kanan. Dan perilaku yg buruk disebelah kiri. Meski demikian kadang ada khilaf kesalahan pada golongan kanan dan ada sedikit kebaikan pada golongan kiri.

*Tembang Jawa*

Ojo turu sore kaki
Urip pisan ning ndonya tan lami
Ilir ilir tandure wis sumilir
Sluku sluku bathok
E dayohe teka

Semua mengandung petuah yg bermanfaat, namun sekarang hilang

Maka bila kita ingin berwibawa di mata dunia maka tegakkanlah budaya kita.

*"Rum kuncaraning bangsa gumantung luhuring budaya"*

Pada akhirnya kita nanti akan menuju dakwah yg tegas.


وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Al A'raf 179)

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum


🖍SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar