Minggu, 02 April 2017

Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Banyumanik

Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Banyumanik

5 Rojab 1438 H / 2 April 2017
Drs. H. Muchtar Hadi MAg

*Amal Investatif*

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ  الْمَوْتِ ۗ  وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ  فَمَنْ  زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَـنَّةَ فَقَدْ فَازَ  ۗ  وَمَا  الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."
(QS. Ali 'Imran : 185)

Siapapun yg punya cita2 untuk masuk surga pasti mengharapkan ridlo Allah.
Manusia hidup umumnya sampai umur 60 - 70 tahun.
Lalu berapa banyak waktu yg telah kita habiskan ?
Ternyata 33% untuk tidur, 33% untuk kerja.
Sisanya lain2 dan ibadah hanya 4% saja.
Jika kita ber-payah2 dng ibadah tentunya dng tujuan agar lebih baik. Tak ada artinya sukses di dunia jika di akhirat tidak

Allah tidak melepas bebas manusia demikian saja. Allah itu memberi jalan kebebasan untuk dipilih dengan memberi kunci dan rumus jalan masuk ke Surga.
Meski sudah diberikan rumus, kadang tidak diketahui dng benar.
Mungkin karena Pengetahuan kurang, kurang dalam kuantitas pencarian, kurang dalam kecermatan atau methodologynya.

Kunci utama

Allah itu menghendaki kita ke surga dengan ampunan dan ijinNya. Dan ijinNya itu adalah Syahadat. Jadi yg bersyahadat akan masuk surga.

Latar belakangnya adalah penjelasan Rasul ketika perang. Ada orang kafir yg ketika hampir terbunuh dalam perang dia meneriakkan kalimat Syahadat.
Dan Rasul melarang untuk membunuh orang tersebut.

Menjadi pertanyaan apakah Syahadatnya ikhlas, tidak menipu ? Untuk hal ini Allah tidak membebani kita sedetail-detailnya sampai hati.

Kejadian lain suatu saat seorang Yahudi menghampiri Rasulullah  untuk menagih utang. Dengan kasar Yahudi itu memaki Rasulullah, padahal waktu itu utang belum jatuh tempo.
Rasul membayar utangnya sebagian, namun Yahudi tsb tetap marah2
Umar bangkit dan minta ijin untuk membunuh Yahudi tsb. Dan Rasul melarangnya, saat itu sabdanya yg menjadi rumus :

“Hukum itu berdasarkan yang tampak saja, Allah yang mengurusi urusan hati

Rumusan yg lain :

"Seorang muslim yg menentukan kebijakan itu ada 3 macam. Dari yg 3 itu yg 2 masuk neraka dan hanya 1 masuk surga."

Hal ini dulu diartikan keliru, orang tua muslim melarang anaknya jadi penguasa (hakim) karena takut neraka. Akibatnya banyak diisi non muslim.
Padahal hal ini rumusannya adalah sbb :

- Seseorang yg mengerti kebenaran, dan menetapkan benar maka dia masuk surga
- Seseorang yg bodoh, analisisnya tidak tepat, menetapkan tidak tepat, dia masuk neraka.
- Seseorang yg mengerti yg benar tapi dia khianat, dia masuk neraka.

Para mujahid dahulu menetapkan rumus2 tadi dalam bentuk Ushul Fiqih.

"Menetapkan hukum sebelum jelas permasalahannya itu dzolim."
"Tidak mengambil sikap setelah jelas itu dzolim."

Contoh :
Kita masuk kamar mandi saat kran air mengucur deras. Bila kita keluar dan tidak mematikan kran, itu dzolim karena membiarkan hal mubazir.

Dalam kehidupan, kita akan dihadapkan pada masalah2 dan kita harus mengambil tindakan. Hal yg perlu diperhatikan adalah masalah itu masuk kategori ibadah atau bukan.
Ibadah itu mendekat kepada Allah dng jalan melaksanakan perintahNya dan menghindari laranganNya.
Pada umumnya dibagi dua, ibadah umum dan khusus.
Ibadah umum gampang, asal tidak bertentangan syariat. Ibadah yg khusus itu telah ditetapkan. Seperti sholat, puasa, zakat, haji.

Adapun amalan lain semua ditawarkan, ada berbagai nilai, tinggal pilihan kita .
Seluruh amal asal tidak bertentangan dng larangan akan memperoleh pahala.
Cuma kita harus pandai memilih amal, pilih yg pahalanya paling besar, ini terus dikerjakan sampai batas akhir hidup kita.

Amal yg konsumtif : Sholat, dzikir dll, sekali beramal pahalanya putus.

Amal Investatif : amal jariyah, sekali beramal pahalanya mengalir terus menerus.

Salah satu contoh amal investatif adalah Shodaqoh membangun masjid. Selama masjid itu masih dipakai maka pahalanya mengalir terus.

Shodaqoh ini ada 3 : bisa harta, bisa ilmu atau juga tenaga.
Jadi tidak pernah ada orang yg tidak punya kesempatan bershodaqoh.
Bila tak punya uang dia bisa dng ilmu, termasuk mengajak orang lain berpartisipasi dalam pembangunan adalah shodaqoh ilmu.
Bila dia kuat bisa ikut kerja bakti dng tenaganya.

Lalu jika masjid direnovasi apakah pahala dari penyumbang lama terputus karena telah diganti ?
Tidak, tak perlu resah hal seperti ini .

Allah maha tahu siapa saja yg berbuat.
Kita kembali ke kaidah :
Menghukumi berdasarkan yang tampak saja, Allah Maha Tahu yang mengurusi yg tidak tampak.

عَنْ أبِى هُرَيْرَة (ر) أنَّ رَسُول الله .صَ. قَالَ: إذَا مَاتَ الإنسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ, اَووَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُولَهُ

“Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah , ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang berdoa kepadanya.”.

Amalan apa saja yg investatif ?

1. Ribath di jalan Allah.
Ribath artinya amalan yg ajeg (istiqomah), beruntun dan ikhlas.
Bisa amalan2 kecil, misal membersihkan masjid agar siap dipakai, atau tetap duduk berdoa setelah shalat subuh, asal tetap istiqomah.

2. Ilmu yg diajarkan dan diamalkan
Kita semua punya ilmu, namun yg investatif hanya yg kita sampaikan kepada orang lain.

3. Anak sholeh
4. Al Qur'an yg diwariskan
5. Membangun masjid dan rumah musafir
6. Membangun sumber air yg dialirkan
7. Menunjukkan ke jalan kebenaran
8. Membuat cara baru yg baik

Demikian semoga manfaat
Barokallohu fikum

SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar