Minggu, 30 April 2017

Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Banyumanik

Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Banyumanik

3 Sya'ban 1438 H /
30 April 2017

Ustadz Suparno Muhammady MSi

*Risalah Dakwah*

Dakwah dalam arti kata menyeru atau mengajak manusia dengan cara bijaksana ke jalan yg benar sesuai dengan perintah Allah demi kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat, *diwajibkan kepada setiap muslim.*

Kita kenal potongan hadits yg terkenal :
*“Ballighu ‘Anni Walau Ayah” !*
(Sampaikan dariku walau satu ayat)
Ketika ibu2 menasehati anak2 nya, itulah dakwah.
Ketika ibu2 membantu fakir miskin itulah dakwah.

Kenyataannya dakwah yg paling efektif itu adalah dakwah bil mal bukan sekedar lesan saja, karena menyangkut kebutuhan.

وَلْتَكُنْ  مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ  عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ  وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
(QS. Ali 'Imran 104)

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ  بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ  وَلَوْ  اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ  مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ  الْفٰسِقُوْنَ

"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."
(QS. Ali 'Imran 110)

Dari ayat tsb jelas bahwa salah satu syarat untuk jadi orang yg beruntung adalah dakwah.
Tentunya dalam arti luas, tak sekedar dengan lesan.

Karena kita wajib melaksanakan dakwah maka kita perlu tahu tentang bagaimana idealnya kompetensi dakwah sbb :

1. *Keteladanan* dalam sikap,perilaku dan pola pikir yg kritis dan bijak.
Seperti disebut dalam Al Ahzab 21, Rasul itu adalah teladan. Bila bukan tak mungkin bisa menyampaikan dakwah.
Dari segala sisi kehidupan , Rasul adalah teladan.
Misal dalam pekerjaan rumah tangga beliau tidak pernah mendikotomikan pekerjaan suami atau istri. Mana yg sempat ya membantu mengerjakan.
Dalam bermasyarakat juga Rasul tak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan. Selalu dengan kebaikan.
Pola pikir juga perlu bijak. Tahu tempat dan forum yg sesuai untuk menyampaikan pendapat agar tidak menimbulkan keresahan.

2. *Tanggung Jawab* dan *Kesiapan Berjuang* dengan ikhlas.
Yg dimaksud disini adalah kegiatan tersebut kontinyu berkesinambungan dan dengan sungguh2.

3. *Keberanian* dalam Menyampaikan *Materi* dalam keadaan apapun.

Hal ini terutama ketika berhadapan dengan hal yg dilematis, ketika kita diintervensi oleh yg lebih berkuasa, atau memberi hutang budi, dapatkah tetap berpedoman yg hak itu adalah hak dan yg bathil itu bathil ?
Atau ketika kita berdakwah dilingkungan Penjudi, beranikah kita tetap tegas ?
Atau dihadapkan pada hal yg ada manfaat dan mudharat.
Harus bisa memberikan penjelasannya.

4. *Penguasaan* dan *Pemahaman* materi Dakwah
Ini solusinya harus belajar terus. Mungkin merasa tak akan siap,tapi harus memulai.

5. *Tanggap* terhadap lingkungan.

Ini menyangkut obyek dakwah, harus tahu tentang mereka. Belum tentu tujuan baik hasilnya akan baik.

Misal berdakwah tentang sedekah, itu kepada yg mampu bersedekah untuk memotivasi mereka bersedekah , bukan kepada yg tak mampu, malah bisa menyakiti mereka.

Karena itu hal yg penting lainnya adalah etika berdakwah.

*Etika Dakwah*

1. Hikmah, dengan ajaran yg baik, dan memberikan dng cara baik.
َ
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk."
(QS. An-Nahl 125)

Bila ada perbedaan pendapat, jangan mencari pembenaran. Yg penting adalah mencari titik temu dengan jalan mencari tahu dasar atau alasan pemahaman mereka yg beda.

2. Lemah lembut

"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."
(QS. Ali 'Imran 159)

3. Menolak kejahatan dng kebaikan
ٌ
"Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia."
(QS. Fussilat 34)

4. Bersabarlah dan jangan bersedih hati

"Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan."
(QS. An-Nahl 127)

Sejak jaman jahiliah sampai sekarang, bila ada yg dakwah kadang ada perlawanan yg menyakitkan.

Kalau dakwahnya Amar Makruf biasanya tak ada perlawanan, namun bila Nahi Munkar akan banyak perlawanan.
Contohnya saja, Novel Baswedan sampai disiram air keras, karena dia Nahi Munkar. Habib Rizieg banyak yg melawan.

Padahal perintah dakwah adalah Amar Makruf Nahi Munkar. Maka bila ada perlawanan perintahnya adalah tetap bersabar.

5. Kita hanya Pemberi Peringatan

"Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau (Muhammad) hanyalah pemberi peringatan,"
(QS. Al-Gasyiyah  21)

Berhasil atau tidak, itu urusan Allah nanti yg akan memberi hidayah

"engkau bukanlah orang yang berkuasa atas mereka,"
(QS. Al-Gasyiyah 22)

*Tahapan Berdakwah*

Proses apapun ada tahapnya. Demikian juga berdakwah, ada tahapannya.
Contoh, larangan minum khomr.

Tahap 1 : Pemberi tahuan informasi.

"Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya....."
(QS. Al-Baqarah 219)

Tahap 2 : Larangan pada kondisi tertentu.

"Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati sholat, ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, ....."
(QS. An-Nisa' 43)

Tahap 3 : Ketetapan Tegas

Wahai orang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung."
(QS. Al-Ma'idah 90)

Kesimpulan, untuk dakwah perlu bertahap, perlu melihat siapa dan kondisinya bagaimana obyek dakwah.

*Permasalahan Dakwah*

1. Pendangkalan akidah (de islamisasi, pemurtadan) dan Pendangkalan akhlak (demoralisasi)
2. Pergeseran nilai yg makin menjauhkan / bertentangan dengan ajaran islam (Materialisme, Hedonisme, Konsumerisme)
3. Kemiskinan, Ketergantungan Sosial, Kejumudan/ Kebodohan
4. Gejala hilangnya kepekaan beragama dan keterjebakan pada Rutinitas Ritualistik
5. Keterbatasan Pemahaman tentang islam
6. Berkembangnya persepsi dan pola pemikiran yg majemuk
7. Berkembangnya opini yg menyudutkan islam dan umat islam

Demikian semoga manfaat
Barokallohu fikum

SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar