Minggu, 07 Mei 2017

Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Banyumanik

Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Banyumanik

10 Sya'ban 1438 H /
7 Mei 2017

Ustadz Dr. Hasan Asy'ari Ulamai

*Fadhilah Al Qur'an*

Di bulan Ramadhan banyak sekali kajian2 Al Qur'an, karena memang banyak pujian2 bagi shohibul Qur'an dari Baginda Rasul saw yg dihimpun ulama2 sebagai hadits fadhilah Qur'an.
Ini akan disampaikan sedikit untuk memotivasi kita membaca Al Qur'an agar mendapatkan keutamaan.

1. Dalam kitab Shahihnya, Imam Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”

Jika kita belajar untuk diri sendiri itu hal biasa. Yg utama adalah belajar agar kita bisa mengajarkannya.

2. Fadhilah membaca Al Qur'an seolah sama dng orang yg memiliki harta kekayaan.

Diriwayatkan seorang sahabat mau melamar pasangan, namun tak punya apa2. Bahkan cincin besipun tak punya.
Ketika Rasul tahu dia sudah hafal surat Al Baqarah, maka diperintahkan mengajarkan 20 ayat kepada pasangannya sebagai mas kawin.
Hadits ini kadang ditafsirkan kurang tepat, memberi mas kawin kitab Al Qur'an. Padahal yg benar adalah Mengajarkan ilmu Al Qur'an.

3. Hadits Ibnu Majah

وعن ابي ذر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يا أبا ذر لأن تغدو فتتعلم آية من كتاب الله خير لك من ان تصلي مائة ركعة, و لأن تغذو فتتعلم بابا من العلم عمل به أو لم يعمل به خير لك من أن تصلي ألف ركعة.

Dari abu Dzar, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Abu Dzar, kamu berangkat dipagi hari lalu mengajari satu ayat dari kitabullah, lebih baik bagimu dari pada kamu melakukan sholat seratus roka’at dan kamu berangkat dipagi hari, lalu mengajarkan salah satu bab dari ilmu, baik diamalkan atau tidak, lebih baik darimu dari pada kamu melakukan sholat seribu roka’at.” (HR. Ibnu Majah)

Padahal jika kita hitung shalat sunah yg dianjurkan,  rawatib hanya 12, tahajud hanya 11. Jika dijumlah masih belum ada 100 rakaat.
Ini disebabkan jika kita shalat sunah pahalanya hanya untuk diri sendiri, sedangkan mengajar ilmu bisa mengubah orang lain.

4. Melampaui harta lain, jika Al Qur'an dibaca dalam shalat.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ أَنْ يَجِدَ فِيهِ ثَلاَثَ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ قُلْنَا نَعَمْ. قَالَ « فَثَلاَثُ آيَاتٍ يَقْرَأُ بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثِ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ

“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu  meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda: “Maukah salah seorang dari kalian jika dia kembali ke rumahnya mendapati di dalamnya 3 onta yang hamil, gemuk serta besar?”
Para shahabat menjawab: “Iya”,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Salah seorang dari kalian membaca tiga ayat di dalam shalat lebih baik baginya daripada mendapat kan tiga onta yang hamil, gemuk dan besar ” (HR. Muslim)

5. Dianggap keluarganya Allah.

Sabda Rasulullah saw :

إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ قَالُوا : مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : أَهْلُ الْقُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ

“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya” (HR. Ahmad)

Jadi yang dimaksud ahlul qur’an  dan ahlullah (keluarga Allah) adalah hamba-hamba khusus bagi Allah.

6. Kita boleh iri kepada Ahlul Qur'an

عَن ابنِ عُمَرَ رَضي اللٌهُ عَنهاَ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلٌي اللٌهُ عَلَيهِ وَ سَلٌم لآحَسَدَ ألآ فيِ اثنَتَينِ رَجُلُ اتَاهُ اللٌهُ القُرانَ فَهُو يَقُومُ بِه انَأءَ اللًيلِ وَانَأءَ النَهَارِ وَرَجُلُ اعطَاهُ مَالآ فَهُوَ يُنفق مِنهُ انَأءَ الٌلَيِل وَانَأءَ النٌهَارِ.(رواه البخارى).

Dari Ibnu Umar r.huma. berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Tidak diperbolehkan hasad (iri hati) kecuali terhadap dua orang: Orang yang dikaruniai Allah (kemampuan membaca/menghafal al Qur’an). Lalu ia membacanya malam dan siang hari, dan orang yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakannya pada malam dan siang hari.” (Hr. Bukhari)

Jadi disini yg boleh diirikan adalah amalan mereka, bukan kekayaan mereka. Bukan berarti kita tak boleh mencari harta yg banyak, karena meninggalkan generasi keluarga yg kuat itu juga perlu.

7. Pahalanya dilipat gandakan 10 kali.

عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».

“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)

Salah faham yg terjadi adalah karena ingin mencari pahala banyak dengan usaha minimal :

- Ada yg membaca Al Qur'an dengan sangat cepat agar banyak huruf.
- Ada hadits yg mengatakan bahwa membaca Yasin sama dengan 10 kali membaca Al Quran, lalu yg dibaca hanya Yasin saja.
Padahal bukan itu maksudnya.

8. Hadits Qudsi, tentang janji Allah melebihkan pahala kepada Ahlul Qur'an

عَن اَبٍي سَعيدٍ رَضَي اللٌهُ عَنهٌ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللٌه صَلٌى اللٌه عَلَيهٍ وَسَلٌمَ يَقُولُ الرَبُ تَبَاَركَ وَتَعَالى مَن شَغَلَهُ الُقرُانُ عَن ذَكرِي وَمَسْئلَتيِ اَعطَيتُه اَفضَلَ مَا اُعطِي السْاَئِلينً وَفَضلُ كَلآمِ اللٌه عَلى سَائِرِ الكَلآمِ كَفَضلِ اللٌه عَلى خَلقِه (رواه الترمذي والدارمي والبيهقي في الشعب ).

Dari Abu Sa’id r.a. berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Allah berfirman, ‘barang siapa yang disibukan oleh al Qur’an daripada berdzikir kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya sesuatu yang lebih utama daripada yang Aku berikan kepada orang-orang yang memohon kepada-Ku dan keutamaan kalam Allah diatas seluruh perkataan adalah seumpama keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (Hr. Tirmidzi)

9. Kelak ketika naik surga itu naik tangga. Dan tiap bacaan 1 ayat mengantarkan naik ke 1 anak tangga.

عَن عَبدِ اللٌهِ بنِ عُمَرَ رَضَى اللٌهُ عَنُهمَا قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلَي اللٌه عَلَيِه وَسَلَمَ يُقَالُ لِصَاحِبِ القُرانِ اِقَرأ وَارتقٌ وَرَتٌلٌ كًما كُنتَ تُرًتٌلٍ فيِ الدُنيَا فَاِنٌ مَنزِلَكَ فيِ اخٍرِايَةُ تَقرَأهُا. (رواه أحمد والترمذي وأبو داوود والنسائي).

Dari Abdullah bin Umar r.huma. berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “(pada hari Kiamat kelak) akan diseru kepada ahli al Qur’an, ‘Bacalah dan teruslah naik, bacalah dengan tartil seperti yang engkau telah membaca dengan tartil di dunia, karena sesungguhnya tempatmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (Hr. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’I, Ibnu Majah, dan Ibnu Haban)

Hadits tersebut dikuatkan oleh hadits lain yg menyebutkan bahwa jumlah anak tangga menuju surga sama dengan jumlah ayat Al Qur'an.
Dan bagi mereka yg sering membaca Al Qur'an akan makin lancar menaiki tangga surga.

10. Yg hafal Al Qur'an menjadi imam sholat

عَنْ أَبِي سَعِيْدِ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

إِذَا كَانُوْا ثَلاَثَةً فَلْيَؤُمَّهُمْ أَحَدُهُمْ وَأَحَقُّهُمْ بِاْلإِمَامَةِ أَقْرَؤُهُمْ

dari Abu Said Al Khudri katanya,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Jika seseorang bertiga, hendaklah salah seorang diantara mereka menjadi imam, dan yang paling berhak menjadi imam adalah yang paling bagus bacaan Al Qurannya.

11. Ibaratnya seperti buah yg enak dan harum

Dari Abu Musa Al-Asy’ari ra berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

(( مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ : رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ : لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ ، وَمَثلُ المُنَافِقِ الَّذِي يقرأ القرآنَ كَمَثلِ الرَّيحانَةِ : ريحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ : لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ )) متفقٌ  عَلَيْهِ .

“Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah : aromanya wangi dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mu`min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya namun rasanya manis.

Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit. Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.” (Al-Bukhari )

12. Hadits lain menyebutkan ada 2 macam obat : Madu dan Al Qur'an
Diyakini bahwa yg dimaksud Al Qur'an itu adalah obat penyakit hati.

13. Sebagai Syafaat bagi pembacanya.

Dari shahabat Abu Umamah ra :
Saya mendengar Rasulullah saw bersabda :

« اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه »

“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” (HR. Muslim)

Demikian semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar