Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik
2 Ramadhan 1438 H / 28 Mei 2017
Dr. dr. Masrifan Djamil
*Kajian Ramadhan*
Ada hadits yg terkenal, yaitu ketika Rasulullah s.a.w naik ke atas mimbar, beliau berkata ‘Aamiin,’ 3 kali lalu beliau berkata, ‘Jibril datang kepadaku dan berkata, ‘Wahai Muhammad, siapa saja yang mendapati bulan Ramadhan dan dia tidak diampuni, maka Allah akan melaknatnya.’ Lalu aku berkata: ‘Aamiin.’”
Kesimpulannya pada umumnya orang yg memasuki bulan Ramadhan dijanjikan keluar Ramadhan dalam keadaan suci, tetapi tentu tidak semua karena yg diseru adalah orang yg beriman.
يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
(QS. Al-Baqarah 183)
Pada kenyataan ada yg tidak berpuasa, ada pula yg menjalani seadanya, seolah bukan bulan istimewa.
Mereka yg menjalani dengan serius mengatakan bahwa kita sudah diberi waktu 11 bulan untuk bekerja, maka bulan Ramadhan ini kita istimewakan khusus untuk beribadah.
Ini tentang iman, dan iman pasti diuji.
Kita mendapat petunjuk tentang ciri orang beriman ada dalam Surat al Mukminun :
1. Shalatnya khusyu'
الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خَاشِعُوْنَ
"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 2)
Khusyu' artinya memanjangkan rukuk dan sujud.
2. Tidak berbuat dan berkata sia2
وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ
"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)
Seperti WA ibarat pisau bermata dua ,bisa bermanfaat namun bisa sia2.
*Sungguh indah mukmin itu, dia itu tidak banyak bicara -dan jika bicara selalu bermanfaat.*
Ini sesuai hadits :
من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليقل خيراً أو ليصمت ,
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam"
3. Berzakat
وَالَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَاعِلُوْنَ
"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun 4)
4. Menjaga kesetiaan suami isteri
وَالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ
"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 5)
5. Memegang amanah dan janji
وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ
"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 8)
6. Menjaga shalatnya
وَالَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَافِظُوْنَ
"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 9)
7. Taat kepada Allah dan Rasul
Ciri lain ada dalam Surat al Anfal, mereka taat kepada Allah dan Rasul, bukan kepada guru. Pengertiannya adalah bahwa orang beriman itu berpegang teguh pada Al Qur'an dan Sunah.
Kita tahu bahwa dulu Imam Ghozali pun belajar ilmu kepada semua madzab, tidak pilih2. Ada ucapan dari imam Ali yg sangat penting :
أنظر ما قال ولا تنظر من قال
"lihatlah apa yang dikatakan dan jangan lihat siapa yang mengatakan".
Intinya orang beriman melihat kebenaran tanpa mempersoalkan siapa yg mengatakan. Dan penting sekali untuk menanamkan :
*"Ati’ullaha wa ati’ur rasula"*
8. Bila disebut Asma Allah hatinya gemetar.
9. Bila dibacakan ayat2 Allah, imannya bertambah.
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,"
(QS. Al-Anfal 2)
Rujukan Orang Beriman
1. Menjadi Profesional
".... Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 177)
Dikaitkan dengan kalimat (pada ayat yg sama) : "orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, " maka orang mukmin haruslah : PROFESIONAL , TEPAT WAKTU.
Dengan disiplin waktu maka hidup bisa efektif. Misal mengadakan rapat bisa beberapa tempat dan semua menghasilkan keputusan, tidak sia-sia.
2. Al Qur'an sebagai Petunjuk
Al Qur'an diturunkan dibulan Ramadhan
(QS. Al-Baqarah 185), dan disini menjadi kebiasaan membaca Al Qur'an di masjid dengan pengeras suara.
Terkadang yg baca tak benar bacaannya, apalagi artinya tidak tahu.
Padahal siapapun yg mendengar Al Qur'an dibaca wajib memperhatikan.
وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
"Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 204)
Yg dianjurkan adalah melakukan tadarus, yaitu membaca dan memahami maknanya. Menurut istilah Kiai Mustofa Bisri :"Moco Qur'an sak maknane ", jadi diatur ada yg membaca dan ada yg menerjemahkan.
Kalau ini dilaksanakan niscaya orang Indonesia akan berubah, menjadi orang yg beriman dan takwa. Karena kalau orang beriman jika diberi tahu ayat akan "samiknaa wa atho'naa". Apalagi jika memahami bahwa Al Qur'an adalah hudalinass.
3. Banyak berdo'a
Sering sekali terjadi kontroversi tentang do'a. Do'a harus begini begitu, do'a hari pertama puasa begini ..dan seterusnya.
Padahal jika berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Al-Qur'an dan Sunnah, (QS. An-Nisa' 59)
Kita itu berdoa kepada Tuhan yg dekat, Dia Maha Mendengar dan Maha Dekat jadi tak perlu berteriak.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku...."
(QS. Al-Baqarah 186)
Juga berdo'a itu tidak dibatasi, berdo'a sebanyaknya dan sesuai kebutuhan yg tentunya berbeda. Jangan mengamalkan do'a harian yg sering dishare di WA.
Dianjurkan banyak membaca :
Laa-haula Walaa Quwwata Illaa Billaah
Salah satu dasar agar banyak berdoa adalah hadits :
“Ada tiga orang yang do’anya tidak akan ditolak; seseorang yang berpuasa hingga ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’anya orang yang terzhalimi.”
Dalam hadits yg lain dikatakan siapa yg selalu berdzikir maka dia bersama Allah.
4. Sabar dalam ketaatan.
اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّالَّذِيْنَ هُمْ مُّحْسِنُوْنَ
"Sungguh, Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 128)
Sabar itu tak ada batasnya, masing-2 sudah sabar, cuma beda derajatnya.
Untuk bersabar kita butuh minta tolong kepada Yang Maha Sabar.
Lebih2 dibulan Ramadhan, puasanya sendiri pahalanya besar dan sabarnya tak terhingga pahalanya. Menurut al Baqarah 187, puasa itu menahan diri, sabar disegala urusan, termasuk melakukan sunnah puasa.
Bukannya mandi besar atau berendam dilaut. Juga bukan ziarah makam karena do'a darimana saja bisa.
Yg perlu dilakukan adalah shalat syuruq dan i'tiqaf.
Demikian semoga bermanfaat
Barokallohu fikum
SAK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar