Senin, 29 Mei 2017

Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Banyumanik

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

2 Ramadhan 1438 H / 28 Mei 2017

Dr. dr. Masrifan Djamil

*Kajian Ramadhan*

Ada hadits yg terkenal, yaitu ketika Rasulullah s.a.w naik ke atas mimbar, beliau berkata ‘Aamiin,’ 3 kali  lalu beliau berkata, ‘Jibril datang kepadaku dan berkata, ‘Wahai Muhammad, siapa saja yang mendapati bulan Ramadhan dan dia tidak diampuni, maka Allah akan melaknatnya.’ Lalu aku berkata: ‘Aamiin.’”

Kesimpulannya pada umumnya orang yg memasuki bulan Ramadhan dijanjikan keluar Ramadhan dalam keadaan suci, tetapi tentu tidak semua karena yg diseru adalah orang yg beriman.

يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِکُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
(QS. Al-Baqarah 183)

Pada kenyataan ada yg tidak berpuasa,  ada pula yg menjalani seadanya, seolah bukan bulan istimewa.
Mereka yg menjalani dengan serius mengatakan bahwa kita sudah diberi waktu 11 bulan untuk bekerja, maka bulan Ramadhan ini kita istimewakan khusus untuk beribadah.
Ini tentang iman, dan iman pasti diuji.
Kita mendapat petunjuk tentang ciri orang beriman ada dalam Surat al Mukminun :

1. Shalatnya khusyu'

الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خَاشِعُوْنَ

"(yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya,"
(QS. Al-Mu'minun 2)

Khusyu' artinya memanjangkan rukuk dan sujud.

2. Tidak berbuat dan berkata sia2

وَالَّذِيْنَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُوْنَ

"dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,"
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 3)

Seperti WA ibarat pisau bermata dua ,bisa bermanfaat namun bisa sia2.
*Sungguh indah mukmin itu, dia itu tidak banyak bicara -dan jika  bicara selalu bermanfaat.*
Ini sesuai hadits :

من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليقل خيراً أو ليصمت ,
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam"

3. Berzakat

وَالَّذِيْنَ هُمْ لِلزَّكٰوةِ فَاعِلُوْنَ

"dan orang yang menunaikan zakat,"
(QS. Al-Mu'minun  4)

4.  Menjaga kesetiaan suami isteri

وَالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ

"dan orang yang memelihara kemaluannya,"
(QS. Al-Mu'minun 5)

5. Memegang amanah dan janji

وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَ

"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanah-amanah dan janjinya,"
(QS. Al-Mu'minun 8)

6. Menjaga shalatnya

وَالَّذِيْنَ هُمْ عَلٰى صَلَوٰتِهِمْ يُحَافِظُوْنَ

"serta orang yang memelihara sholatnya."
(QS. Al-Mu'minun 9)

7.  Taat kepada Allah dan Rasul

Ciri lain ada dalam Surat al Anfal,  mereka taat kepada Allah dan Rasul,  bukan kepada guru. Pengertiannya adalah bahwa orang beriman itu berpegang teguh pada Al Qur'an dan Sunah.
Kita tahu bahwa dulu Imam Ghozali pun belajar ilmu kepada semua madzab,  tidak pilih2. Ada ucapan dari imam Ali yg sangat penting :

 أنظر ما قال ولا تنظر من قال

"lihatlah apa yang dikatakan dan jangan lihat siapa yang mengatakan".

Intinya orang beriman melihat kebenaran tanpa mempersoalkan siapa yg mengatakan. Dan penting sekali untuk menanamkan :
*"Ati’ullaha wa ati’ur rasula"*

8. Bila disebut Asma Allah hatinya gemetar.

9. Bila dibacakan ayat2 Allah,  imannya bertambah.

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,"
(QS. Al-Anfal 2)

Rujukan Orang Beriman

1. Menjadi Profesional

".... Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah  177)

Dikaitkan dengan kalimat (pada ayat yg sama)  : "orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, " maka orang mukmin haruslah : PROFESIONAL , TEPAT WAKTU.
Dengan disiplin waktu maka hidup bisa efektif. Misal mengadakan rapat bisa beberapa tempat dan semua menghasilkan keputusan, tidak sia-sia.

2. Al Qur'an sebagai Petunjuk

Al Qur'an diturunkan dibulan Ramadhan
(QS. Al-Baqarah 185), dan disini menjadi kebiasaan membaca Al Qur'an di masjid dengan pengeras suara.
Terkadang yg baca tak benar bacaannya, apalagi artinya tidak tahu.
Padahal siapapun yg mendengar Al Qur'an dibaca wajib memperhatikan.

وَاِذَا قُرِئَ الْقُرْاٰنُ فَاسْتَمِعُوْا  لَهٗ وَاَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

"Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 204)

Yg dianjurkan adalah melakukan tadarus, yaitu membaca dan memahami maknanya. Menurut istilah Kiai Mustofa Bisri :"Moco Qur'an sak maknane ", jadi diatur ada yg membaca dan ada yg menerjemahkan.
Kalau ini dilaksanakan niscaya orang  Indonesia akan berubah,  menjadi orang yg beriman dan takwa. Karena kalau orang beriman jika diberi tahu ayat akan "samiknaa wa atho'naa". Apalagi jika memahami bahwa Al Qur'an adalah hudalinass.

3. Banyak berdo'a

Sering sekali terjadi kontroversi tentang do'a. Do'a harus begini begitu,  do'a hari pertama puasa begini ..dan seterusnya.
Padahal jika berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Al-Qur'an dan Sunnah, (QS. An-Nisa' 59)

Kita itu berdoa kepada Tuhan yg dekat, Dia Maha Mendengar dan Maha Dekat jadi tak perlu berteriak.

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku...."
(QS. Al-Baqarah 186)

Juga berdo'a itu tidak dibatasi,  berdo'a sebanyaknya dan sesuai kebutuhan yg tentunya berbeda. Jangan mengamalkan do'a harian yg sering dishare di WA.
Dianjurkan banyak membaca :
Laa-haula Walaa Quwwata Illaa Billaah

Salah satu dasar agar banyak berdoa adalah hadits :

“Ada tiga orang yang do’anya tidak akan ditolak; seseorang yang berpuasa hingga ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’anya orang yang terzhalimi.”

Dalam hadits yg lain dikatakan siapa yg selalu berdzikir maka dia bersama Allah.

4. Sabar dalam ketaatan.

اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّالَّذِيْنَ هُمْ مُّحْسِنُوْنَ

"Sungguh, Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 128)

Sabar itu tak ada batasnya, masing-2 sudah sabar, cuma beda derajatnya.
Untuk bersabar kita butuh minta tolong kepada Yang Maha Sabar.
Lebih2 dibulan Ramadhan, puasanya sendiri pahalanya besar dan sabarnya tak terhingga pahalanya. Menurut al Baqarah 187,  puasa itu menahan diri,  sabar disegala urusan, termasuk melakukan sunnah puasa.
Bukannya mandi besar atau berendam dilaut. Juga bukan ziarah makam karena do'a darimana saja bisa.
Yg perlu dilakukan adalah shalat syuruq dan i'tiqaf.

Demikian semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

SAK

Senin, 22 Mei 2017

Kajian HPT Muhammadiyah PRM Banyumanik

*Kajian HPT Muhammadiyah*
*PRM Banyumanik*

25 Sya'ban 1438 H /
21 Mei 2017

*Drs. Hamzah Rifqi MAg*

*Iman kepada Malaikat*

Muhammadiyah dalam hal menggambarkan hal yg ghoib hanya berdasarkan informasi dari Allah yg ada di Al Qur'an dan dari Rasulnya , tidak  menambah dan tidak mengurangi.
Termasuk tentang malaikat karena ghoib.
Bila kita percaya kepada Allah maka konsekwensinya harus percaya kepada informasinya.

Malaikat itu utusan Allah yg bersayap, ada yg 2, 3 dan ada yg 4. Bagaimana bentuk sayapnya tak perlu dibayangkan.
Bila ada gambar malaikat seperti anak kecil yg bersayap dengan lingkaran di kepalanya itu gambaran kaum Nasrani.

اَ لْحَمْدُ لِلّٰهِ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ جَاعِلِ الْمَلٰٓئِكَةِ رُسُلًا اُولِيْۤ اَجْنِحَةٍ مَّثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَ   ۗ  يَزِيْدُ فِى الْخَـلْقِ مَا يَشَآءُ   ۗ  اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

"Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan Bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga, dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(QS. Fatir 35: Ayat 1)

Pada kenyataannya malaikat ini bisa berubah bentuk menjadi seperti manusia biasa. Informasi ini kita peroleh dari hadits Nabi yg diriwayatkan Umar bin Khatab
Malaikat itu makhluk yg dimuliakan karena selalu taat kepada perintah Allah

وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمٰنُ وَلَدًا سُبْحٰنَهٗ   ۗ  بَلْ عِبَادٌ مُّكْرَمُوْنَ

"Dan mereka berkata, Tuhan Yang Maha Pengasih telah menjadikan (malaikat) sebagai anak. Maha Suci Dia. Sebenarnya mereka (para malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan,"
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 26)

لَا يَسْبِقُوْنَهٗ بِالْقَوْلِ وَهُمْ  بِاَمْرِهٖ يَعْمَلُوْنَ

"mereka tidak berbicara mendahului-Nya dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 27)

Beda dengan manusia,  yg diperintah tidak dikerjakan ,yg dilarang malah dikerjakan.
Salah satu tugas malaikat adalah menjaga neraka. Dan ini adalah malaikat yg kasar.

يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ  نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ  لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَاۤ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 6)

Begitu taatnya malaikat kepada Allah bisa kita fahami bahkan ketika diperintah sujud kepada Adam langsung dilaksanakan.

*Itulah ketaatan !*
Hal yg harus kita lakukan dalam hal ibadah tak perlu menggunakan logika.
Mengapa kalau haji harus thawaf 7 kali?
Mengapa shalat subuh 2 rakaat dan dhuhur  4 rakaat, padahal kita sedang sibuk bekerja?
Kita tak perlu berfikir karena kita diperintah untuk mencontoh Nabi

Malaikat itu tidak makan dan tidak minum. Bisa kita fahami Allah membedakan sistemnya. Kalau kita makan nasi,  sapi makan rumput, singa makan daging, maka malaikat ini tak perlu makan.

فَلَمَّا رَاٰۤ اَيْدِيَهُمْ لَا تَصِلُ اِلَيْهِ نَـكِرَهُمْ وَاَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيْفَةً  ۗ  قَالُوْا لَا تَخَفْ اِنَّاۤ اُرْسِلْنَاۤ اِلٰى قَوْمِ لُوْطٍ

"Maka ketika dilihatnya tangan mereka tidak menjamahnya, dia (Ibrahim) mencurigai mereka, dan merasa takut kepada mereka. Mereka (malaikat) berkata, Jangan takut, sesungguhnya kami diutus kepada kaum Lut."
(QS. Hud 11: Ayat 70)

Malaikat juga tidak berjodoh karena tidak ada lelaki ataupun perempuan.

اَفَاَصْفٰٮكُمْ رَبُّكُمْ بِالْبَـنِيْنَ وَ اتَّخَذَ مِنَ الْمَلٰۤئِكَةِ اِنَاثًا  ۗ  اِنَّكُمْ لَتَقُوْلُوْنَ قَوْلًا عَظِيْمًا

"Maka apakah pantas Tuhan memilihkan anak laki-laki untukmu dan Dia mengambil anak perempuan dari malaikat? Sungguh, kamu benar-benar mengucapkan kata yang besar (dosanya)."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 40)

Malaikat tidak putus2 nya bertasbih kepada Allah.

يُسَبِّحُوْنَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ  لَا يَفْتُرُوْنَ

"Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 20)

Semua yg dilangit dan dibumi bertasbih kepada Allah.

سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۚ  وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

"Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi bertasbih kepada Allah; dan Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana."
(QS. As-Saff 61: Ayat 1)

Bertasbih artinya adalah tunduk taat kepada Allah. Air bertasbih,  dia akan berubah menjadi uap jika dipanaskan.
Hanya manusia yg sering berusaha melawan hukum Allah.

Setiap malaikat mempunyai tugas tertentu

وَمَا مِنَّاۤ اِلَّا لَهٗ مَقَامٌ مَّعْلُوْمٌ

"Dan tidak satu pun di antara kami (malaikat) melainkan masing-masing mempunyai kedudukan tertentu,"
(QS. As-Saffat 37: Ayat 164)

Ada yg bertugas menjunjung arasy (singgasana)  Allah

وَّالْمَلَكُ عَلٰٓى اَرْجَآئِهَا  ۗ  وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمٰنِيَةٌ

"Dan para malaikat berada di berbagai penjuru langit. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung `Arsy (singgasana) Tuhanmu di atas (kepala) mereka."
(QS. Al-Haqqah 69: Ayat 17)

Bagaimana bentuk singgasana Allah tak perlu dibayangkan
Ada yg bertugas menjaga kitab suci

فِيْ صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍ
مَّرْفُوْعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ ۭ
بِاَيْدِيْ سَفَرَةٍ
كِرَامٍۢ بَرَرَةٍ

"di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah),"
"yang ditinggikan (dan) disucikan,"
"di tangan para utusan (malaikat),"
"yang mulia lagi berbakti."
(QS. 'Abasa 80: Ayat 13 - 16)

Ada yg diutus menyampaikan wahyu


نَزَلَ بِهِ  الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ
عَلٰى قَلْبِكَ لِتَكُوْنَ مِنَ الْمُنْذِرِيْنَ

"Yang dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),"
"ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan,"
(QS. Asy-Syu'ara' 26: Ayat 193-194)

Malaikat punya nama, ada Jibril (ruh kudus), ada Mikail dst ada dalam hadits

مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّلّٰهِ وَمَلٰٓئِکَتِهٖ وَ رُسُلِهٖ وَجِبْرِيْلَ وَمِيْكٰٮلَ فَاِنَّ اللّٰهَ عَدُوٌّ لِّلْكٰفِرِيْنَ

"Barang siapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril, dan Mikail maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 98)

Ada yg tugasnya mencatat amal manusia

وَاِنَّ عَلَيْكُمْ لَحٰـفِظِيْنَ

"Dan sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),"
(QS. Al-Infitar 82: Ayat 10)

Karena pada dasarnya manusia itu suka ingkar,  padahal sudah diingatkan bahwa mereka diawasi (Surat Infitar)
Malaikat yg mengawasi bernama Roqib,  artinya mengawasi.
Selanjutnya kita dilarang membuat gambaran2 yg tidak kita ketahui. Ini akan diminta pertanggung jawaban.

وَلَا تَقْفُ مَا لَـيْسَ لَـكَ بِهٖ عِلْمٌ   ۗ  اِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُوْلًا

"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 36)

Demikianlah tentang malaikat,  yg termasuk dalam salah satu rukun iman yg harus kita yakini.

Semoga manfaat
Barokallohu fiku

SAK

Minggu, 07 Mei 2017

Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Banyumanik

Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Banyumanik

10 Sya'ban 1438 H /
7 Mei 2017

Ustadz Dr. Hasan Asy'ari Ulamai

*Fadhilah Al Qur'an*

Di bulan Ramadhan banyak sekali kajian2 Al Qur'an, karena memang banyak pujian2 bagi shohibul Qur'an dari Baginda Rasul saw yg dihimpun ulama2 sebagai hadits fadhilah Qur'an.
Ini akan disampaikan sedikit untuk memotivasi kita membaca Al Qur'an agar mendapatkan keutamaan.

1. Dalam kitab Shahihnya, Imam Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits dari Utsman bin Affan Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”

Jika kita belajar untuk diri sendiri itu hal biasa. Yg utama adalah belajar agar kita bisa mengajarkannya.

2. Fadhilah membaca Al Qur'an seolah sama dng orang yg memiliki harta kekayaan.

Diriwayatkan seorang sahabat mau melamar pasangan, namun tak punya apa2. Bahkan cincin besipun tak punya.
Ketika Rasul tahu dia sudah hafal surat Al Baqarah, maka diperintahkan mengajarkan 20 ayat kepada pasangannya sebagai mas kawin.
Hadits ini kadang ditafsirkan kurang tepat, memberi mas kawin kitab Al Qur'an. Padahal yg benar adalah Mengajarkan ilmu Al Qur'an.

3. Hadits Ibnu Majah

وعن ابي ذر قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يا أبا ذر لأن تغدو فتتعلم آية من كتاب الله خير لك من ان تصلي مائة ركعة, و لأن تغذو فتتعلم بابا من العلم عمل به أو لم يعمل به خير لك من أن تصلي ألف ركعة.

Dari abu Dzar, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Abu Dzar, kamu berangkat dipagi hari lalu mengajari satu ayat dari kitabullah, lebih baik bagimu dari pada kamu melakukan sholat seratus roka’at dan kamu berangkat dipagi hari, lalu mengajarkan salah satu bab dari ilmu, baik diamalkan atau tidak, lebih baik darimu dari pada kamu melakukan sholat seribu roka’at.” (HR. Ibnu Majah)

Padahal jika kita hitung shalat sunah yg dianjurkan,  rawatib hanya 12, tahajud hanya 11. Jika dijumlah masih belum ada 100 rakaat.
Ini disebabkan jika kita shalat sunah pahalanya hanya untuk diri sendiri, sedangkan mengajar ilmu bisa mengubah orang lain.

4. Melampaui harta lain, jika Al Qur'an dibaca dalam shalat.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ أَنْ يَجِدَ فِيهِ ثَلاَثَ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ قُلْنَا نَعَمْ. قَالَ « فَثَلاَثُ آيَاتٍ يَقْرَأُ بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثِ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ

“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu  meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda: “Maukah salah seorang dari kalian jika dia kembali ke rumahnya mendapati di dalamnya 3 onta yang hamil, gemuk serta besar?”
Para shahabat menjawab: “Iya”,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Salah seorang dari kalian membaca tiga ayat di dalam shalat lebih baik baginya daripada mendapat kan tiga onta yang hamil, gemuk dan besar ” (HR. Muslim)

5. Dianggap keluarganya Allah.

Sabda Rasulullah saw :

إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ قَالُوا : مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : أَهْلُ الْقُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ

“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya” (HR. Ahmad)

Jadi yang dimaksud ahlul qur’an  dan ahlullah (keluarga Allah) adalah hamba-hamba khusus bagi Allah.

6. Kita boleh iri kepada Ahlul Qur'an

عَن ابنِ عُمَرَ رَضي اللٌهُ عَنهاَ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلٌي اللٌهُ عَلَيهِ وَ سَلٌم لآحَسَدَ ألآ فيِ اثنَتَينِ رَجُلُ اتَاهُ اللٌهُ القُرانَ فَهُو يَقُومُ بِه انَأءَ اللًيلِ وَانَأءَ النَهَارِ وَرَجُلُ اعطَاهُ مَالآ فَهُوَ يُنفق مِنهُ انَأءَ الٌلَيِل وَانَأءَ النٌهَارِ.(رواه البخارى).

Dari Ibnu Umar r.huma. berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Tidak diperbolehkan hasad (iri hati) kecuali terhadap dua orang: Orang yang dikaruniai Allah (kemampuan membaca/menghafal al Qur’an). Lalu ia membacanya malam dan siang hari, dan orang yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakannya pada malam dan siang hari.” (Hr. Bukhari)

Jadi disini yg boleh diirikan adalah amalan mereka, bukan kekayaan mereka. Bukan berarti kita tak boleh mencari harta yg banyak, karena meninggalkan generasi keluarga yg kuat itu juga perlu.

7. Pahalanya dilipat gandakan 10 kali.

عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».

“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)

Salah faham yg terjadi adalah karena ingin mencari pahala banyak dengan usaha minimal :

- Ada yg membaca Al Qur'an dengan sangat cepat agar banyak huruf.
- Ada hadits yg mengatakan bahwa membaca Yasin sama dengan 10 kali membaca Al Quran, lalu yg dibaca hanya Yasin saja.
Padahal bukan itu maksudnya.

8. Hadits Qudsi, tentang janji Allah melebihkan pahala kepada Ahlul Qur'an

عَن اَبٍي سَعيدٍ رَضَي اللٌهُ عَنهٌ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللٌه صَلٌى اللٌه عَلَيهٍ وَسَلٌمَ يَقُولُ الرَبُ تَبَاَركَ وَتَعَالى مَن شَغَلَهُ الُقرُانُ عَن ذَكرِي وَمَسْئلَتيِ اَعطَيتُه اَفضَلَ مَا اُعطِي السْاَئِلينً وَفَضلُ كَلآمِ اللٌه عَلى سَائِرِ الكَلآمِ كَفَضلِ اللٌه عَلى خَلقِه (رواه الترمذي والدارمي والبيهقي في الشعب ).

Dari Abu Sa’id r.a. berkata, Rasulullah saw. Bersabda, “Allah berfirman, ‘barang siapa yang disibukan oleh al Qur’an daripada berdzikir kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka Aku berikan kepadanya sesuatu yang lebih utama daripada yang Aku berikan kepada orang-orang yang memohon kepada-Ku dan keutamaan kalam Allah diatas seluruh perkataan adalah seumpama keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (Hr. Tirmidzi)

9. Kelak ketika naik surga itu naik tangga. Dan tiap bacaan 1 ayat mengantarkan naik ke 1 anak tangga.

عَن عَبدِ اللٌهِ بنِ عُمَرَ رَضَى اللٌهُ عَنُهمَا قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلَي اللٌه عَلَيِه وَسَلَمَ يُقَالُ لِصَاحِبِ القُرانِ اِقَرأ وَارتقٌ وَرَتٌلٌ كًما كُنتَ تُرًتٌلٍ فيِ الدُنيَا فَاِنٌ مَنزِلَكَ فيِ اخٍرِايَةُ تَقرَأهُا. (رواه أحمد والترمذي وأبو داوود والنسائي).

Dari Abdullah bin Umar r.huma. berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “(pada hari Kiamat kelak) akan diseru kepada ahli al Qur’an, ‘Bacalah dan teruslah naik, bacalah dengan tartil seperti yang engkau telah membaca dengan tartil di dunia, karena sesungguhnya tempatmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (Hr. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’I, Ibnu Majah, dan Ibnu Haban)

Hadits tersebut dikuatkan oleh hadits lain yg menyebutkan bahwa jumlah anak tangga menuju surga sama dengan jumlah ayat Al Qur'an.
Dan bagi mereka yg sering membaca Al Qur'an akan makin lancar menaiki tangga surga.

10. Yg hafal Al Qur'an menjadi imam sholat

عَنْ أَبِي سَعِيْدِ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

إِذَا كَانُوْا ثَلاَثَةً فَلْيَؤُمَّهُمْ أَحَدُهُمْ وَأَحَقُّهُمْ بِاْلإِمَامَةِ أَقْرَؤُهُمْ

dari Abu Said Al Khudri katanya,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Jika seseorang bertiga, hendaklah salah seorang diantara mereka menjadi imam, dan yang paling berhak menjadi imam adalah yang paling bagus bacaan Al Qurannya.

11. Ibaratnya seperti buah yg enak dan harum

Dari Abu Musa Al-Asy’ari ra berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

(( مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ : رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ : لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ ، وَمَثلُ المُنَافِقِ الَّذِي يقرأ القرآنَ كَمَثلِ الرَّيحانَةِ : ريحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ : لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ )) متفقٌ  عَلَيْهِ .

“Perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Al-Atrujah : aromanya wangi dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mu`min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya namun rasanya manis.

Perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit. Sedangkan perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.” (Al-Bukhari )

12. Hadits lain menyebutkan ada 2 macam obat : Madu dan Al Qur'an
Diyakini bahwa yg dimaksud Al Qur'an itu adalah obat penyakit hati.

13. Sebagai Syafaat bagi pembacanya.

Dari shahabat Abu Umamah ra :
Saya mendengar Rasulullah saw bersabda :

« اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه »

“Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” (HR. Muslim)

Demikian semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

SAK