Kamis, 29 Desember 2016

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

*13 Shafar 1438 / 13 Nop 2016*

Drs. Fachrur Rozi MAg

*Ghazwul Fikri*

Fenomena akhir2 ini baik di dunia maya maupun nyata terjadi perang pemikiran. Saat ini ada kecenderungan, yg salah orang lain, ketika umat islam bereaksi , yg disalahkan malah umat islam.Dan anehnya yg menista juga orang islam.
Ini yg disebut perang pemikiran yg dahsyat.
Berkecenderungan bila kita tidak menjadi pelaku dng mencari berita yg sebenarnya maka kita akan menjadi kurban.

Coba perhatikan, saat ini yg dituduh anti Bhinneka  Tunggal Ika dan Anti NKRI malah orang Islam.
Perhatikan sekarang ada Gerakan Bhinneka Tunggal Ika, jadi seolah menyalahkan Aksi Bela Islam kemarin anti Kebhinnekaan.
Padahal yg mengawali Anti keBhinneka adalah orang lain.
Padahal kalau umat islam mau sudah sejak th 1945 bisa kita lakukan, bukan Pancasila dasar negara. Namun justru karena umat islam cinta kebhinekaan maka lahirlah Pancasila hingga saat ini.
Peristiwa Ahok kemarin hanyalah pintu kecil, yg mengarah ke suatu yg besar.
Menurut Prof Din ada suatu hal yg jauh lebih besar dibelakangnya (note , silakan cari di Youtube, judulnya : Mantap: Ahok tetap jadi tersangka)

*Pengertian Ghazwul Fikri*
Adalah Perang Pemikiran Tanpa batas , Perang Ide, bukan Perang Fisik.
Merupakan upaya2 gencar pihak musuh Allah SWT untuk meracuni pikiran umat islam agar umat islam jauh dari islam lalu akhirnya membenci islam dan pada tingkat akhir islam diharapkan habis sampai akar2 nya.

Namanya Orang Islam,
Shalat, namun tidak mau belajar Islam.
Ketika disodori Al Maidah 51 protes : Ini kan masalah dunia, ini politik. Jangan campur agama dengan politik, karena politik itu kotor.
Kalau berfikir seperti itu maka politik akan jauh dari nilai agama.
Dan negeri ini akan selalu dipimpin orang kotor karena politik akan selamanya kotor.
Bahkan ketika MUI memberikan Sikap Keagamaan pun dituduh mencampuri Politik.
Indah sekali jawaban MUI. Bukan MUI yg masuk wilayah Politik, tapi Ahok yg melanggar wilayah kami, karena Al Maidah adalah urusan Agama.
Namun sebagian orang Islam sudah kebalik pikirannya, malah membenci Islam.

*Doktrin Utama Ghazwul Fikri*

*Orientalisme :*
Studi ketimuran, keislaman yg diselewengkan. Fakta bahwa mereka yg belajar Islam ke Barat pikirannya jadi kacau. Dan ini sudah terjadi.

*Sekularisme :*
Produk Kristen yg diadopsi ke dalam Islam. Contohnya adalah Pemisahan Politik dng Agama. Di agama lain bisa, tapi Islam tak mungkin.
Ambil contoh UU Perlindungan Anak, islam mengatur Hak Waris, Anak angkat. Dalam UU Perkawinan, islam mempunyai KUA yg mengatur syariat nikah. Dulu th 70an sampai terjadi voting di MPR tentang hal ini. Perbankan Syariah, agama lain tak punya. Bank Syariah tak mungkin lahir bila tidak lewat politik. Dulu pak Harto ikut menanamkan sahamnya.

*Inklusivisme Agama :*
Kebenaran yg menyebar di berbagai agama. Semua agama dianggap sama saja, sama baiknya. Sehingga diajarkan jangan fanatik (terlalu taat) pada agama.
Dampaknya biasa saja menikahkan anak dengan yg beda agama.
Maka yg Islam dianggap rugi, pagi2 harus bangun untuk shalat, rambut wanita harus ditutup, dll.
Kalau ini dibiarkan maka kita jadi korban.
Ada yg berpendapat, milih gubernur tak perlu islam, yg penting tdk korupsi.
Padahal ingat , pengemplang  utang terbesar BLBI, Century semua non Muslim. Tapi tak pernah diberitakan agamanya.
Bila pelaku korupsi beragama Islam maka yg diserang agamanya.
Ini adalah cara untuk menjauhkan agama Islam.

*Liberalisme :*
Yang menjadikan Akal sebagai Sumber Kebenaran.
Semua serba bebas, mau minum minuman keras gak apa2 asal tidak mabuk.

*Pluralisme Agama :* Penyamarataan agama yg mendatangkan bencana. Yg dikembangkan adalah pluralisme semu. Ketika di Papua yg mayoritas Kristen maka Gubernurnya harus Kristen, ketika Bali mayoritas Hindu maka Gubernurnya harus Hindu. Tapi ketika di tempat mayoritas Islam diinginkan Gubernur islam, dituduh Sara.
Ketika Kebaktian hari minggu di Indonesia Timur pedagang dilarang jualan, tak ada protes. Ketika Hari Raya Nyepi di Bali tak boleh ada Kegiatan tak ada yg protes, tapi ketika di Banten bulan Puasa tak boleh jualan siang hari, banyak yg geger.
Ketika Natal tiba, pegawai toko diminta pakai Pakaian SinterKlas, katanya Toleransi. Tapi ketika Penjaga pintu Toll di Bali diminta pakai Peci, diprotes.

*Hermeneutika :*
Seperti di ILC kemarin, ada yg mengatakan yg tahu Tafsir Al Qur'an hanya Allah, lalu Para mufasir jadi tak ada gunanya. Ini logika yg ngawur dan argumentasi yg gampang dipatahkan.
Hermeneutika adalah cara mentafsir Bible yg dipakaikan untuk mentafsir Al Qur'an, ceritanya begini ;
Ada Teks, kalau menurut Hermeneutika harus diteliti bagaimana bunyi teks, bagaimana dan kapan teks itu ditulis, bagaimana  keadaan penulis teks itu.
Ini bisa diterapkan pada Bible tapi tak bisa pada Al Qur'an.
Tak mungkin kita membayangkan bagaimana keadaan Tuhan berfirman, apakah marah atau senang.
Pada Al Qur'an jelas kita diperintah merujuk kepada Ayat yg lain atau kepada  sabda Nabi s a w.

*Emansipasi Wanita :* Kesetaraan yg mengorbankan wanita. Ini sering dilakukan secara berlebihan. Contoh single parent, tak butuh lelaki bisa punya anak.

Seorang lelaki kafir tak boleh menikahi wanita muslim. Karena nanti akan jadi Pemimpin. Meski untuk satu orang, apalagi untuk banyak orang.

*Tahapan Ghazwul Fikri*

Disraeli, PM Inggris keturunan Yahudi pada abad 18 sudah menginstruksikan untuk menjauhkan umat Islam dari Al Qur'an. Nah ini sudah terjadi, Al Qur'an mungkin punya, tapi tak tahu isinya.

Sejak keruntuhan keKhilafahan di Turki, maka negara di Timteng terpecah belah, dan terus dikacau sampai sekarang.

Di Indonesia JIL yang berdiri sejak 2001 yg mengutamakan kekritisan berfikir dengan agenda2 :
Agenda Politik
Agenda Pluralisme
Agenda Emansipasi Wanita
Agenda kebebasan Berekspresi
Agenda manipulasi media :
Kalau media memberitahukan Timteng pasti tentang keburukan.
Padahal banyak juga kebaikan disana, misal Tentang Pengobatan yg gratis, sekolah gratis , tentang sumbangan Arab, semua tak pernah dimuat Media.

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

🖍 SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar