Sabtu, 18 Februari 2017

Kuliah Subuh oleh Ketua PCM Banyumanik

Kuliah Subuh oleh Ketua PCM Banyumanik

21 Jumadil awal 1438 H /
18 Februari 2017

Drs. H. Sukamdo MSi


Kita sbg manusia kadang kurang menyadari pentingnya waktu, ada yg memanfaatkan tapi banyak yg melewatkan.
Orang beriman selalu memanfaatkan waktu semaksimal mungkin seperti subuh kali ini dng shalat berjamaah.
Kita tahu amalan yg pertama kali dihisab adalah shalat. Jika shalatnya bagus maka akan bagus pula amalannya yg lain.
Shalat yg terberat adalah shalat subuh dan isya.
Banyak hadits2 tentang keutamaan shalat isya dan subuh berjamaah.
Ini salah satunya saja :

"Tidak ada Shalat yang lebih berat (dilaksanakan) bagi orang munafik daripada shalat Subuh dan Isya. Seandainya mereka tahu (keutamaan) yang terdapat di dalamnya, niscaya mereka akan melakukannya kendati dengan merangkak.”
(HR. Bukhari-Muslim, dari Abu Hurairah)

Kalau kita bisa melaksanakan (shalat berjamaah) in syaa Allah berpengaruh pada semua ibadah kita dan akan baik bagi kehidupan kita berkeluarga dan bermasyarakat.
Shalat diakhiri dng salam, dimana kita mendoakan keselamatan umat manusia.
Bila kita hayati ini dng benar maka Habluminallah dan Habluminanas kita pasti akan menjadi baik.

Hubungan kita dng keluarga, khususnya dng kedua Orang tua diatur dng hukum Allah.

An-Nisā' :36 - Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

Hukum berbakti kepada orang tua itu fardhu ain dan tidak peduli apakah orang tua itu muslim atau non muslim. Batasannya adalah selama orang tua tidak memerintahkan hal yg melanggar syariah maka kita wajib menaatinya.

Al-'Isrā' :23 - Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Perintah berbakti kepada kedua orang tua selalu dikaitkan dng Perintah menyembah Allah.

Berbakti kepada orang tua akan menimbulkan sikap hormat kepada yg tua atau dituakan. Dan sebaliknya bila ketemu yg lebih muda atau lebih kecil akan timbul rasa sayang.
Nabi memberi contoh bila ada yg memberi salam maka beliau akan membalas salam tersebut dng menghadapkan badannya ke pemberi salam, tdk sekedar menoleh.

Al-'Isrā' :24 - Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".

Diilustrasikan pengalaman menemui seorang pejabat yg berbakti, saking baktinya pejabat tsb minta pensiun dini agar dapat merawat ibunya yg sakit di rumah.
Subhanallah, mampukah kita meniru bakti anak sedemikian itu ?
Sangat sulit menemukan hal seperti itu dalam praktek. Yg sering kita temui di masyarakat justru sebaliknya.

Orang tua anak banyak, saat orang tua masih kuat anak setiap saat datang kepada orang tua, ketika tua dan lemah maka anak2 nya saling iri dalam arti tak ada yg mau memelihara, semua menjauh. Ibarat makan mangga yg manis ketika tinggal biji maka dibuang.
Gara2 bagi waris dianggap tidak adil, bisa terjadi perpecahan antara Orang Tua dan anak, dan sesama saudara kandung.

Di kisahkan tentang Alkoma seorang ahli ibadah namun tidak hormat kepada ibunya.
Maka ketika dia sakit dan sekaratul maut sangat tersiksa dan baru mati dng tenang ketika ibunya datang memaafkan.

Bakti kepada orang tua diutamakan kepada ibu.

Dalam kisah lain,
Suatu hari, Ibnu Umar melihat seorang yang menggendong ibunya sambil thawaf mengelilingi Ka’bah.
Orang tersebut lalu berkata kepada Ibnu Umar, “Wahai Ibnu Umar, menurut pendapatmu apakah aku sudah membalas kebaikan ibuku?”
Ibnu Umar menjawab, “Belum cukup, itu bagian terkecil dari berbakti pada orang tua"

Demikian , semoga manfaat
Barokallohu fikum


SAK


Tidak ada komentar:

Posting Komentar