Senin, 24 Juli 2017

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

29 Ramadhan 1438 H / 23 Juli 2017
*Drs. H. Musman Tholib, MA*

*Bermuhammadiyah ; ber islam mengikuti Nabi Muhammad*

PRM Gunung Pring di Muntilan tahun ini terpilih sebagai Ranting Muhammadiyah terbaik di Indonesia.  Adapun kriterianya meliputi : Jama'ah,  Organisasi,  Amal Usaha,  Kaderisasi dan Inovasi.
Kriteria jama'ah terutama kegiatan jama'ah shalat subuh harus makmur dan kontinyu. Masjidnya juga besar dan Organisasinya berfungsi sesuai pembagian tugasnya.

Semangat berislam luar biasa kuat dan Muhammadiyah seolah dijadikan isteri kedua,  maksudnya setelah isteri sesungguhnya. Meskipun hanya 20 Kepala Keluarga , dalam 9 bulan mampu menghimpun dana jama'ah sebesar 2,5 M.
Adapun di bidang Amal usaha mereka  memiliki 2 PAUD,  SD,  SMP dan SMA.
Ketika banyak SMA gulung tikar karena kalah dengan SMK, mereka malah berani inovasi, sekarang sedang membangun SMA Boarding School.

Bila semua Ranting dan Cabang mempunyai semangat berislam seperti itu hasilnya pasti luar biasa.

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصّٰبِرِيْنَ

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar."  (QS. Ali 'Imran 142)

Surga adalah idaman bagi setiap orang yg beriman,  namun untuk masuk surga harus jihad dulu.
Jihad bukan berarti perang,  tapi kegiatan dijalan Allah yg bersungguh -sungguh :

- Berjama'ah shalat subuh itu berjihad.
- Seorang anak yg berbakti kepada orang tua itu berjihad.
- Menuntut ilmu, menghadiri Pengajian  itu berjihad.
- Menyisihkan sebagian rejeki untuk sedekah,  bukan untuk yg lain itu berjihad.
Contoh :
di RS Muhammadiyah Weleri ada gerakan SMS ( sehari menabung seribu) yg ditetapkan kepada karyawannya. Ternyata tidak seribu, tapi lebih.  Dan akhirnya bisa dipakai membangun masjid.

Di sebuah ranting di Wonosobo tiap anggota punya kotak infaq di rumah. Diharapkan tiap bulan dapat 10 rb,  ternyata lebih. Bahkan bisa untuk membeli tanah.
Hal sama juga diterapkan di Jama'ah masjid Candi Raya Semarang.

Ayat diatas tadi,  Intinya adalah Kerja keras,  profesional,  jujur dan ikhlas.
Ada kerja sama,  ada kekompakan dan ada jama'ah.
Seperti di Muhammadiyah,  ada imamah (Pemimpin) ; ada jami'ah ( organisasi)  ; ada jama'ah ( anggota) . Ketiganya tak dapat dipisahkan.
Maka setiap diri harus mempunyai kekuatan,  yg berasal dari Allah.

Pada zaman K.H. Achmad Ghazali beliau pernah menyusun buku Amalan Yaumiah, sebagai pedoman Kaum muslim untuk selalu berdzikir kepada Allah , karena setiap kegiatan harian umat islam itu ada tuntunannya,  mulai dari mau tidur,  bangun tidur, mau mandi, mandi,  bercermin,  bepergian , punya hajat semua ada ucapannya, doa kepada Allah.

Ada Hadits dan Ayat yg penting :

وَالَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ  بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوْا فَقَدِ احْتَمَلُوْا بُهْتَانًا وَّاِثْمًا مُّبِيْنًا

"Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, maka sungguh, mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata." (QS. Al-Ahzab  58)

Catatan penting jangan sampai saling mencaci,  apalagi sesama mukmin, yg tidak ada kesalahannya.
Mencaci-maki mukmin adalah fasik, ada hadits nabi :

سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ وَقِتَالُهُ كُفْرٌ

"Mencela seorang mukmin adalah kefasikan, sedang membunuhnya adalah kekafiran,"

Saat ini kita lihat gampang sekali saling mencaci di WA atau media, antar ulama. Harus hati2 tidak semua benar,  kadang untuk memancing kita.
Bila kita mencaci orang dan ternyata tidak benar maka cacian akan kembali kepada diri kita.

Bila kita mendengar hal yg tidak menyenangkan cukup katakan : "maa syaa Allah", "laa haula wa laa quwata ila billaah".
Bila kita melihat saudara kita melakukan kejahatan katakan "Astaghfirullah ".

Sekarang ini mudah saling mengkafirkan, bila kita melihat hal yg salah,  kita manfaatkan sebagai ladang amal , caranya yaitu mendoakan,  do'a yg baik. Memaafkan bila mengenai kita,  atau mendamaikan bila menjadi perselisihan.
Jangan terpengaruh kebesaran nama seseorang, bila bertentangan dengan ajaran Nabi tak perlu diikuti.
Contoh,  Nabi memerintahkan agar merapatkan shaf shalat ya harus diikuti. Ada ulama yg mengatakan kaki tak perlu rapat, kalau ada setan biar ikut jama'ah.
Setan kalau mendekat itu mau menggoda,  bukan mau jama'ah.

Ada suatu do'a di kitab Riyadush sholihin yg perlu kita amalkan. Kita ini tidak lepas dari keburukan, tidak maksum walaupun ustadz.

Nabi SAW mengajarkan bapaknya Al Hushain dua kalimat untuk berdoa dengannya, ‘Allahumma alhimni rusydi wa aidzni min syarri nafsi-”.
(Ya Allah, ilhamkan kepadaku hidayahku dan lindungilah dari kejahatan diriku).
(Hadits Tirmidzi)
Do'a ini minta perlindungan diri dari kejahatan diri sendiri; mungkin ucapan kita kebablasen,  mungkin ke kamar mandi kurang bersuci,  ibu kurang melayani bapak,  bapak kurang bertanggung jawab.

Ternyata Nabi telah mengingatkan kita agar Ibda' bi nafsi.  Mulailah dari dirimu sendiri untuk menjadi baik. Terkadang kalau kita sedang emosi akan lepas kendali dan melakukan kesalahan.
Karena itu pentingnya do'a karena do'a adalah senjatanya orang mukmin.

Ada do'a yg bersifat keseluruhan,  yaitu yg kita baca saat shalat,  ihdinash shirotol mustaqim.  Tunjukkan jalan yg lurus ketika menjadi isteri,  ketika menjadi orang tua,  ketika bekerja dikantor. Dimana saja.

Ada lagi doa yg biasa dihafal :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

/Allaahumma innii as-alukal hudaa wat tuqaa wal ‘afaafa wal ghinaa/

(Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketaqwaan, keterjagaan, dan kekayaan)”

Nabi ditanya apa amalan yg paling bagus. Beliau menjawab : shalat jama'ah,  lalu kerjakan dengan tepat waktunya.
Ini kita ikut, jalani petunjuk itu.
Bila kita taat maka kehormatan diri terjaga dan merasa cukup.

Demikian yg perlu dikerjakan.  Bermuhammadiyah, itu artinya ber islam mengikut Nabi Muhammad.

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar