Minggu, 14 Januari 2018

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

27 Robiul Akhir 1439 H / 14 Januari 2018

Ustadz H. Fachrur Rozy MAg

*Mengapa kita menjalani Syariat Islam*

Syariat Islam atau Aspek ajaran islam pada intinya berupa Perintah atau Larangan. Perintah dan larangan ini bisa menyangkut hubungan dengan Allah dalam rangka ibadah , dengan Rasul dalam rangka meneladani atau dengan Manusia dalam rangka hubungan sosial dan sebagainya. Dapat bersifat individual atau kolektif , semuanya pada hakekatnya dilandasi oleh tiga hal yaitu bahwa : Syariat Islam itu untuk Kepentingan Manusia ; Syariat Islam itu Sesuai dengan Fitrah Manusia; Syariat Islam itu Mudah dilaksanakan.
Kita akan coba uraikan satu-persatu.

*1. Syariat Islam itu untuk Kepentingan Manusia*

Syariat islam pada dasarnya bukan untuk Allah.  Manusia mau taat atau tidak,  maka Allah akan tetap Maha Kaya.
Permisalan hanya untuk memudahkan,  jika kita membeli motor,  kemudian kita akan memanfaatkan atau tidak memanfaatkan buku Petunjuk Pemakaian,  itu semua baik atau buruknya untuk kita,  bukan untuk Pabrik Motor. Bedanya hanya bahwa Pabrik masih membutuhkan testimony atau pengakuan kita. Allah tidak butuh.
Jelas motor butuh bensin, misal kita isi Solar maka yg rugi kita,  bukan Pabrik.

Maka ketika kita melaksanakan Syariat Islam (melakukan Perintah dan meninggalkan larangan Allah)  itu sesungguhnya untuk kepentingan kita. Syariat Islam adalah wujud Kasih Sayang Allah kepada hambaNya. Secara bahasa -syariat islam- bermakna Jalan Keselamatan. Kita perlu memahami ini agar kita merasa nyaman menjalankan syariat Islam.

Bila kita tidak menjalani, Allah tidak rugi:

- Allah memerintahkan kita mencari ilmu-
Kita menurut dan jadi pintar maka kita yg untung,  jika kita bodoh yg rugi juga kita sendiri. Jika kita belajar tidak akan mengurangi ilmu Allah,  bahkan kita tahu ilmu Allah makin luas.

-Allah memerintahkan kita untuk infak-
Apakah jika kita tidak infak lalu Allah berkurang kuasanya?  Tidak sama sekali.
Bila kita tidak mau infak maka Allah pasti menghadirkan kaum yg mau infak.

- Allah memerintahkan kita Amar makruf-
Secara umum kita ambil pelajaran,  jangan sampai merasa paling berjasa,  jika tak ada saya maka Pengajian ini atau Kegiatan ini tak akan jalan...
Tak mungkin,  karena pasti Allah akan menghadirkan orang lain untuk menggantikan kita.
Dulu ada ustadz Zainuddin MZ,  ketika beliau wafat Allah menghadirkan ustadz Abdul Somad ... itu contohnya.
Jadi yang pandai,  yang kaya tak perlu merasa sombong,  karena kita tak ada apa-apanya dihadapan Allah SWT.

Syariat islam untuk kepentingan kita  :

- Perintah Shalat adalah kepentingan kita -

Ada peneliti Non Muslim, yg meneliti kenapa ada hadits :
“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari)

Karena penasaran maka dia meneliti dan membuktikan bahwa bangun saat subuh lalu beraktivitas membuat fisik lebih sehat dan memberi usia harapan hidup lebih panjang.
Ternyata shalat subuh yg merupakan Program Allah itu menimbulkan dampak positif bagi kesehatan.
Selain itu ada dampak lain yg juga sangat penting, yaitu meningkatkan Silaturahim. Di agama lain yg ketika subuh mereka masih tidur nyenyak,  ternyata umat Islam justru membangun Silaturahim. Karena kesibukan manusia,  ternyata sekarang Masjid menjadi tempat Kontak Silaturahim yg efektif. Kadang kita kenal tetangga kita juga karena pergi ke Masjid.

Shalat Tahajud,  jelas sudah ada Penelitian dari Dr. M. Soleh bahwa mereka yg rutin Tahajud akan meningkat daya kekebalannya terhadap penyakit.
Sesudah shalat juga Allah memberi kesempatan kepada kita untuk berdoa,  untuk istighfar. Kenapa kita perlu istighfar?  Kenyataan bahwa selama kita shalat hanya sebagian kecil waktunya yg benar-benar mengingat Allah. Kita mudah sekali terganggu konsentrasi kita ketika shalat.

- Perintah Puasa -

Sama dengan shalat,  Puasa juga sudah pernah diteliti dan hasilnya disimpulkan bermanfaat untuk kesehatan.
Hadits yg menyatakan " Puasa untukKu (Allah) ", adalah makna bahwa ibadah Puasa itu rahasia,  karena tak Terlihat. Hanya Allah yg tahu kita Puasa atau tidak. Shalat,  Zakat,  Haji semua adalah ibadah yg kelihatan.

Semua perintah dan larangan Allah pasti untuk kebaikan kita.
Contoh larangan Allah :

- Allah melarang Mabuk -
Sudah jelas , karena mabuk menyebabkan ketidak sadaran,  manusia yg rugi.

- Allah melarang Zina -
Sudah terbukti Zina menimbulkan penyakit AID dan korbannya justru isteri atau anak-anak.

*2. Syariat Islam itu Sesuai dengan Fitrah Manusia*

Tidak ada satupun ajaran Islam yg bertentangan dengan Fitrah.  Karena Syariat itu berasal dari Allah dan Fitrah adalah Produk Allah.
Artinya Panduan Pabrik pasti cocok dengan Produknya yg dibuat oleh Pabriknya. Maka melaksanakan Syariat Allah pasti sesuai dengan Fitrah kita.

- Kita pasti ingin di hormat anak kita - itu fitrah.  Maka Syariatnya adalah Anak harus menghormat Orang Tua.

- Allah memerintahkan Shadaqah dengan kalimat :

َ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ

"... dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka," (QS. Al-Baqarah 3)

Yg diperintahkan diinfakkan adalah sebagian kecil ( zakat hanya 2, 5 %).
Kenapa?  Karena fitrah manusia itu suka akan harta , jika perintahnya banyak pasti menolak.
Itupun sudah diperingatkan Allah :

اَلْهٰٮكُمُ التَّكَاثُرُ حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ كَلَّا سَوْفَ  تَعْلَمُوْنَ ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ

"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu itu,kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui."
(QS. At-Takasur Ayat 1- 4)

Contoh lain,  bila isi dompet kita cuma ada dua lembar: 100 rb dan 2 rb.
Manakah yg kita masukkan kotak amal?
Pasti yg 2 rb,  itu fitrah manusia.

- Semua orang suka dengan orang dermawan,  tak suka dengan yg pelit,  itu fitrah,  maka islam memerintahkan untuk dermawan. Maka jika kita ingin hubungan sosial baik, jadilah orang yg dermawan.

- Semua orang suka kepada orang baik,  maka kita diperintahkan menjadi orang baik,  itu fitrah.

- Semua orang fitrahnya suka makan enak,  maka ketika Puasapun kita berbukanya diperintahkan untuk segera dan dengan yg manis (dalam arti : enak).
Maka dalam islam tak disyariatkan Puasa Mutih,  Ngrowot,  Ngebleng ataupun Pati Geni.

- Perintah mengantar jenazah,  perintah untuk takziah itu semua fitrah karena bagi keluarga yg terkena musibah membutuhkan hiburan untuk menenteramkan hati. Maka kewajiban muslim terhadap muslim lain yg meninggal adalah menyelenggarakan jenazah.

Perintah semua sesuai fitrah,  larangan juga begitu.  Misal larangan zina,  karena fitrahnya manusia tak suka zina,  tak ada istri yg bangga dengan suaminya yg suka zina. Demikian juga dengan larangan mabuk.
Kenapa Islam melarang mencuri,  karena itu fitrah,  tak ada orang yg senang barangnya dicuri. Melanggar larangan Islam berarti menabrak diri sendiri,  itu fitrah.

*3. Syariat Islam itu Mudah dilaksanakan*

Rukun Islam,  dimulai dari Syahadat. Mudah sekali mengucapkan syahadat. Kita hanya menilai yg tampak,  urusan hati itu urusan Allah apakah dia serius masuk islam atau tidak.
Meskipun mungkin bacaan syahadat tidak baik atau tidak lancar , kita tidak boleh menuduh munafik,  itu bukan wilayah kita.

Shalat harus menghadap kiblat,  namun ketika kita di tempat asing yg tak tahu arah dan tak ada yg ditanya maka kita bebas menghadap kemana hati kita mantab. Demikian juga ketika kita tidak kuasa,  misal naik pesawat terbang,  maka ke arah mana saja adalah kiblat.
Wudhu pakai air,  kalau tak ada air boleh tayamum,  jadi syariat islam itu mudah.

Zakat,  hanya untuk yg mampu. Bila kita tak mampu maka malah berhak menerima zakat. Jangan sekali-kali menganggap penerima zakat itu rendah. Islam menciptakan ada yg memberi dan ada yg menerima. Bayangkan jika tak ada yg menerima zakat,  bagaimana kita mau bayar zakat? 
Ingat ada ancaman sesuai hadits
Rasulullah bersabda, “Bersedekahlah, sebab kelak akan datang kepada kalian suatu zaman yang seseorang berjalan keliling membawa sedekahnya tetapi ia tidak menemukan seorang pun yang mau menerimanya....” (HR.Bukhari)

Haji dan Umrah juga diperintahkan kepada yg mampu. Tak perlu memaksakan diri bila tak mampu.
Larangan-larangan, misal larangan makan babi , namun dalam kondisi darurat maka diperbolehkan asal tidak berlebihan.

فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَّلَا عَادٍ فَلَاۤ اِثْمَ عَلَيْهِ ۗ  اِنَّ اللّٰهَ  غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

".. Tetapi barang siapa terpaksa memakannya, bukan karena menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah  173)

Kaidah ushul fiqih :
"Adh-Dharurat Tubihu Al-Mahzhurat", artinya dalam kondisi darurat, hal-hal yang terlarang dibolehkan”.

العُسْرُ سَبَبٌ لِلتَّيْسِيْر

“Kesulitan sebab datangnya kemudahan.”

"Islam iku gampang, nanging ojo nggampangke" (Islam itu mudah,  tapi jangan dipermudah)
Bila kita memahami syariat seperti diatas,  yaitu bahwa syariat islam itu untuk kepentingan manusia,  syariat islam itu sesuai fitrah dan mudah dilaksanakan,  maka kita akan melaksanakan syariat dengan nikmat.

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

🖍SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar