Minggu, 18 Maret 2018

Kajian Ahad Masjid Al Hikmah banyumanik

Kajian Ahad Masjid Al Hikmah, Sendang Gede, Banyumanik,  Semarang

Drs. H. Fachrur Rozi MAg

30 Jumadil Akhir 1439 H / 18 Maret 2018

*Muhasabah*

Diantara Nasehat Ibrahim bin Adham adalah:

*1. - أنكم عرفتم الله ؛ فلم تؤدوا حقه*

*Aroftumullah walam tuaddu haqqahu*

Katanya kalian mengenal Allah, namun tidak menunaikan hak-hak-Nya.

Yakin bahwa semua amal akan diganti,  tetapi amalnya kurang. Kita yakin kepada Allah tapi panggilan adzan kita abaikan.

*2.-  قرأتم القرآن ، ولم تعملوا به* .

*Qorotumul quran walam ta'malu bihi*

Kalian membaca Al-Quran, tapi kalian tidak mau mengamalkan isinya.

Punya Al Qur'an tapi tak dapat membaca,  jika sudah dapat membaca Al Qur'an ternyata tak pernah membaca. Jika sudah membaca ternyata tidak mengerti artinya. Jika sudah mengerti artinya ternyata tidak mengamalkan. Jika mengamalkan ternyata tidak ikhlas.

Itu mungkin terjadi pada kita. Membuka HP tiap hari,  membaca WA terus menerus,  tapi membaca Al Qur'an tidak pernah. Al Qur'an hanya dijadikan mas kawin saja tidak dibuka.
Padahal kita diperintah membaca,  mulai dengan membaca secara Tartil,  secara Tadarus dengan memahami maknanya. Kemudian secara qiroah dan diamalkan.

*3. - زعمتم أنكم تحبون رسول الله ﷺ ، ثم تركتم سنته*

*Idda'aitum Hubba Rosulillah wa taroktum Sunnatahu*

Kalian mengaku mencintai Rasulullah, tetapi kalian suka meninggalkan ajaran dan sunnahnya.

Sunnah terbagi dalam tiga bagian, yaitu :
Sunnah qauliyah , Sunnah fi’liyah , Sunnah taqririyah.

Sunnah Qauliyah merupakan perkataan atau sabda Nabi. Sunnah Fi’liyah adalah perbuatan nabi. Sunnah Taqririyah merupakan sikap Nabi.
Itu semua yg semestinya kita lakukan.
Termasuk membaca shalawat. Kita kenal ada dua macam shalawat yaitu :
Shalawat di dalam shalat yg patent tak boleh diubah,  tak boleh ditambah.
Shalawat di luar shalat yg redaksinya banyak sekali. Shalawat boleh dilagukan tapi jangan keterlaluan,  ada shalawat yg memakai lagu gereja,  itu membingungkan umat.

*4. - دفنتم موتاكم ، ولم تعتبروا بهم*

*Dafantum mautakum wa lam ta'tabiru bihim*

Kalian sering mengantar jenazah ke kubur, tapi tidak mampu mengambil pelajaran darinya.

Ada yg ketika takziah malahan bergurau,  ini namanya qolbunya mati, tidak dapat mengambil pelajaran.
Pelajaran apa yg dapat diambil?

1. Kematian itu pasti dan tidak urut harus tua dulu, tidak harus melewati sakit.
Ada bayi yg mati, ada pula orang tua yg sehat. Ada orang sakit yg sembuh,  ada orang yg mengunjunginya malahan mati.

2. Manusia dianggap ada ketika masih ada nyawanya. Maka ketika dia meninggal dikatakan sudah tidak ada,  dikatakan " telah pergi mendahului kita.. ".
Manusia itu fisik dan ruh ,  ketika ruhnya hilang,  maka fisiknya bukan lagi dianggap manusia,  dia dianggap mayat.
Anehnya ketika hidup,  manusia lebih suka merawat fisik dan kurang perhatian terhadap rohani. Padahal fisik akan tak berguna dan dipendam ketika ruh diangkat.
Buktinya ketika fisik sakit akan segera dicarikan obat,  tapi ketika ruhnya sakit, ada suara adzan menjadi jengkel ,  tidak dipedulikan.
Ada gangguan pada rambutnya dia bingung,  tapi pikiran melenceng terus dibiarkan saja. Lipstick bibir diperhatikan tapi ucapan dibiarkan tak terkendali.

Padahal kita diingatkan,  Dari Anas bin Malik radhiyallohu ‘anhu bahwa Nabi Muhammad shallallohu alaihi wasallam bersabda,

« يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ ».

Mayit itu diikuti oleh tiga golongan, akan kembali dua golongan dan satu golongan akan tetap menemaninya, dia akan diikuti oleh keluarganya, hartanya dan amalnya. Maka keluarga dan hartanya akan kembali pulang sementara amalnya akan tetap menemaninya”. (HR Buchory Muslim).

Karena itu mencintai keluarga itu perlu,  mencari harta juga perlu tapi yg penting adalah mencari bekal mati,  yaitu amal sholeh karena waktu kita itu makin lama makin pendek.

Ada lagi yg perlu diingat bahwa makin tua kita akan makin lemah,  maka ketika mau ibadah juga akan susah,  padahal ketika muda dan kuat malas beribadah.

وَمَنْ نُّعَمِّرْهُ نُـنَكِّسْهُ فِى الْخَـلْقِ ۗ  اَفَلَا يَعْقِلُوْنَ

"Dan barang siapa Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada awal kejadiannya. Maka mengapa mereka tidak mengerti?" (QS. Ya-Sin 68)

Ingat bahwa mati itu pasti, mati itu bisa terjadi setiap saat,  maka persiapan mati yg paling baik adalah selalu berbuat baik. Sehingga ketika mati pas sedang berbuat baik.  Itulah yg disebut husnul khotimah.

Hadits lain dari Ibnu Abbas ra, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari)

Kesehatan dan kesempatan,  itu yg sering disia-siakan. Contoh tidak semua masjid mengadakan Kajian Ahad Pagi,  apalagi yg disertai makan pagi,  itu adalah kesempatan yg baik.

Kesehatan kita harus dimanfaatkan untuk beramal. Amal itu tidak hanya mengisi kotak amal,  banyak amal yg bisa dilakukan, bila tak mampu amal dengan uang, dapat amal tenaga,  atau amal pikiran,  atau amal do'a dan minimal amal dengan diam tidak membuat gangguan.

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

🖍SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar