Minggu, 27 Agustus 2017

Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Banyumanik

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

5 Dzulhijjah 1438 H / 27 Agustus 2017

Ustadz Tri Wiyanto S.Sos

*Napak Tilas Nabi Ibrahim*

Allah SWT berfirman:

وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ اِبْرٰهِيْمَ ۙ  اِنَّهٗ كَانَ صِدِّيْقًا نَّبِيًّا

"Dan ceritakanlah (Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Kitab (Al-Qur'an), sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran, dan seorang nabi."
(QS. Maryam 41)

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ اِبْرٰهِيْمَ

"Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim." (QS. Asy-Syu'ara' 69)

Nabi Muhammad SAW diperintah Allah untuk bercerita tentang kisah Nabi Ibrahim,  maka ketika kita mempelajari Kisah Nabi Ibrahim termasuk menjalani perintah Allah. Kenapa Nabi Ibrahim ini perlu diceritakan,  karena orang Yahudi dan Nasrani mengklaim bahwa nabi Ibrahim itu agama Yahudi atau Nasrani. Dalam Al Qur'an, Allah membantah hal itu dan memang Nabi Ibrahim ada sebelum agama Yahudi.
Nabi Ibrahim ini penting karena kisahnya ada yg disyariatkan yaitu Haji dan Qurban.

*Ulul Azmi*

Nabi Ibrahim termasuk nabi yg disebut sebagai Ulul Azmi. Ulul Azmi adalah nabi yg diberi kekuatan luar biasa,  karena dakwahnya akan berhadapan dengan Penguasa.
Ada 5 orang Ulul Azmi,  yaitu :
- Nabi Ibrahim,  akan berhadapan dengan raja Namrud.
- Nabi Daud,  akan berhadapan dengan Jalud.
- Nabi Musa, akan berhadapan dengan Fir'aun.
- Nabi Isa,  akan berhadapan dengan Raja Romawi.
- Nabi Muhammad SAW berhadapan dengan Kafirin Quraisy.
Allah memuliakan para Ulul Azmi ini karena perjuangan mereka luar biasa.

*Nabi Ibrahim dibakar*

Nabi Ibrahim mengajarkan Tauhid kepada raja Namrud, seperti tersurat dalam Surat Al Anbiya ayat 51 s/d 70.

"Dan sungguh, sebelum dia (Musa dan Harun) telah Kami berikan kepada Ibrahim petunjuk dan Kami telah mengetahui dia." (QS. Al-Anbiya 51)

Nabi Ibrahim berdakwah kepada ayahnya dulu kemudian kepada kaumnya. Ini merupakan simbol keberanian,  karena anak lelaki biasanya takut kepada ayahnya. Nabi Ibrahim menegur penyembahan berhala yg berupa patung.

"(Ingatlah), ketika dia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya dan kaumnya, Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?" (QS. Al-Anbiya 52)

Sebenarnya jaman sekarangpun ada berhala baru,  contohnya HP,  ternyata kadang lebih diutamakan daripada Allah.

"Mereka menjawab, Kami mendapati nenek moyang kami menyembahnya."
(QS. Al-Anbiya  53)

Bentuk -bentuk kesyirikan itu asalnya dari meniru tradisi orang tua tanpa ilmu. Hal yg serupa masih terjadi sampai sekarang,  seperti meminta sesuatu kepada makam yg dikeramatkan.

"Dia (Ibrahim) berkata, Sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata."
(QS. Al-Anbiya  54)

Disini kita mendapat pelajaran bahwa nabi Ibrahim yg muda berani menyampaikan kebenaran kepada yg lebih tua. Sebaliknya juga jika kita bijaksana semestinya mau menerima nasehat kebenaran dari siapa saja,  termasuk dari yg lebih muda.

"Mereka berkata, Apakah engkau datang kepada kami membawa kebenaran atau engkau main-main?" (QS. Al-Anbiya 55)

Ayat diatas menunjukkan bahwa akhlak Nabi Ibrahim terkenal baik. Jadi meskipun menyampaikan kebenaran yg dianggap keliru oleh kaumnya,  tidak langsung dibantah tetapi dianggap bergurau.

"Dia menjawab, Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan (pemilik) langit dan bumi; (Dialah) yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang yang dapat bersaksi atas itu." (QS. Al-Anbiya  56)

Dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim membuat strategi. Ini sekaligus bukti kecerdasan Nabi Ibrahim,  Dia tahu kebiasaan raja Namrud suka berburu dengan disertai semua orang, sehingga kota akan kosong.

"Dan demi Allah, sungguh, aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu setelah kamu pergi meninggalkannya." (QS. Al-Anbiya 57)

Ketika kota kosong maka nabi Ibrahim menghancurkan berhala dengan memakai kapak Batu (saat itu belum ada besi) .

"Maka dia menghancurkan (berhala-berhala itu) berkeping-keping, kecuali yang terbesar; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya." (QS. Al-Anbiya 58)

Dan sungguh terjadi,  ketika kaum raja Namrud pulang,  berhala-berhala sudah hancur dan tinggal satu yg terbesar.

"Mereka berkata, Siapakah yang melakukan ini terhadap Tuhan-Tuhan kami? Sungguh, dia termasuk orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya 59)

Namun mereka mencurigai Nabi Ibrahim sebagai pelaku,  dan dilaporkan kepada Raja Namrud.

"Mereka (yang lain) berkata, Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala ini), namanya Ibrahim." (QS. Al-Anbiya 60)

Akhirnya Nabi Ibrahim dipanggil oleh raja Namrud dan disidang secara terbuka.

"Mereka berkata, bawalah dia dengan diperlihatkan kepada orang banyak agar mereka menyaksikan." (QS. Al-Anbiya 61)
"Mereka bertanya, Apakah engkau yang melakukan ini terhadap Tuhan-Tuhan kami, wahai Ibrahim?" (QS. Al-Anbiya 62)

Sebagai orang yg cerdas, jawaban Nabi Ibrahim secara tak langsung mengajak mereka untuk berfikir logis.

"Dia (Ibrahim) menjawab, Sebenarnya (patung) besar itu yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada mereka jika mereka dapat berbicara." (QS. Al-Anbiya 63)

Tentu saja kaum Raja Namrud sadar bahwa patung tak bisa bicara.

"Maka mereka kembali kepada kesadaran mereka dan berkata, Sesungguhnya kamulah yang menzalimi (diri sendiri)." (QS. Al-Anbiya 64)
"Kemudian mereka menundukkan kepala (lalu berkata), Engkau (Ibrahim) pasti tahu bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara." (QS. Al-Anbiya 65)

Nabi Ibrahim berusaha untuk menggugah kesadaran mereka.

"Dia (Ibrahim) berkata, Mengapa kamu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak mendatangkan mudarat kepada kamu?" (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 66)
"Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Tidakkah kamu mengerti?  (QS. Al-Anbiya 67)

Namun mereka tetap dalam kekufuran,  bahkan minta agar Nabi Ibrahim dibakar.

"Mereka berkata, Bakarlah dia dan bantulah Tuhan-Tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak berbuat." (QS. Al-Anbiya 68).

Dan Nabi Ibrahim dibakar. Tetapi Allah tidak tinggal diam.  Allah memerintahkan api agar menjadi dingin.
Allah SWT berfirman:
"Kami (Allah) berfirman, Wahai api! Jadilah kamu dingin dan penyelamat bagi Ibrahim," (QS. Al-Anbiya 69)
"dan mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi." (QS. Al-Anbiya 70)

Itulah kisah mukjijat Nabi Ibrahim,  adapun tempat pembakaran nabi Ibrahim itu ada di daerah Urfa ,Turki.

*Peristiwa Qurban*

Peristiwa luar biasa kedua yg diperintahkan untuk diceritakan adalah Qurban. Itu tertulis pada Surat As Saffat 102 - 108.

Jika kejadian pertama diatas adalah dialog antara Nabi Ibrahim dengan bapaknya,  yg ini dialog dengan Anaknya, Ismail yg sudah remaja.
Nabi Ibrahim diperintah Allah untuk menyembelih Ismail melewati tiga kali mimpi.

"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu! Dia (Ismail) menjawab, Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."  (QS. As-Saffat 102)

Ayat di atas memberi pelajaran kepada kita akan pentingnya dialog dengan anak kita yg sudah remaja.
Setelah dialog,  Nabi Ibrahim berdiam diri merenung di Arofah,  mendekatkan diri kepada Allah yg kemudian dijadikan sebagai syariah Wukuf.

Ada peristiwa lain,  yaitu Nabi Ibrahim digoda setan agar tidak jadi menyembelih Ismail,  namun setan dilempar kerikil oleh Nabi Ibrahim.
Gagal menggoda nabi Ibrahim, setan ganti menggoda Nabi Ismail,  namun juga dilempar kerikil.
Gagal menggoda Ismail,  setan menggoda Siti Hajar agar membatalkan penyembelihan,  namun juga dilempar kerikil.
Tiga kali dilempar kerikil ini sekarang menjadi syariat Lempar Jumrah Ula,  Wustha dan Aqobah.

Pelajaran dari peristiwa diatas adalah bahwa godaan atau bisikan setan kepada manusia kadang memakai bahasa yg baik. Namun bila jelas dia menghalangi ketaatan kepada Allah maka bisa dipastikan itu bisikan setan.

Keesokan harinya tanggal 10 Dzulhijjah,  ketika Nabi Ibrahim mau menyembelih Ismail, maka peristiwa itu diabadikan Allah :

"Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipisnya, (untuk melaksanakan perintah Allah)."
(QS. As-Saffat 37: Ayat 103)

Peristiwa itu disaksikan oleh orang banyak,  namun nabi Ibrahim tak berani membuka mata ketika menyembelih anaknya, maka dia tidak melihat ketika Allah menggantikan Ismail dengan seekor kambing.

"Lalu Kami panggil dia, Wahai Ibrahim!
Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu. Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar."
(QS. As-Saffat Ayat 104-107)

Peristiwa diatas adalah mukjijat Nabi Ibrahim,  kemudian diabadikan menjadi ibadah qurban.

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى الْاٰخِرِيْنَ

"Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian," (QS. As-Saffat 108)

Ibadah ini sekaligus meluruskan ibadah qurban yg lain,  karena dulu ketika jaman Habil dan Qabil ada qurban dari hasil bumi. Hal ini sekaligus memberi tahu kita bahwa qurban yg dilarung ke laut ataupun sedekah bumi bukanlah ajaran Islam.

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

🖍SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar