Jumat, 01 September 2017

Khutbah Iedhul Adha PCM Banyumanik

Resume Khutbah Shalat Ied Muhammadiyah Banyumanik

10 Dzulhijjah 1438 H / 1 September 2017

*Dr. Rozihan SH,  MAg.*

Kehadiran kita disini sebenarnya memenuhi perintah Allah :

ذٰلِكَ وَمَنْ يُّعَظِّمْ شَعَآئِرَ اللّٰهِ فَاِنَّهَا مِنْ  تَقْوَى الْقُلُوْبِ

"Demikianlah perintah Allah. Dan barang siapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketakwaan hati." (QS. Al-Hajj 32)

Menyambut iedhul Adha ini adalah festival keagamaan,  bagian dari takwa. Saudara-saudara kita yg sedang haji juga menyambut festival keagamaan skala internasional, mereka wukuf bersama,  lempar Jumrah bersama di satu tempat.

Bila tidak ada festival maka dunia menjadi sepi. Ada festival keagamaan,   agama memerintahkan kita mengadakan festival setiap Jumat,  yaitu shalat jumat. Ada festival kenegaraan,  ada festival yg lain. Festival atau Permainan yg sebenarnya sudah disebutkan dalam Al Qur'an. :

اِعْلَمُوْۤا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِ .....

"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, ...."
(QS. Al-Hadid  20)

Karena itu kita tak heran ada Permainan Sepak Bola yg pada malam hari jauh lebih ramai , dan lebih digemari dari pada pelaksanaan shalat malam.

Apa saja isi festival atau Perlombaannya?  Dalam Surat diatas dikatakan antara lain dalam hal Kekayaan dan Jumlah Keturunan.
Oleh karena itu Nabi Ibrahim meminta agar kita berdoa minta keturunan yg sholeh,  dan kelak beliau akan berbangga mempunyai pengikut yg banyak di hari kiamat.

Paling tidak kita diperintahkan untuk menjalani tiga Perayaan.
Perayaan yg pertama ketika kita mempunyai anak maka kita diperintahkan untuk Aqiqah. Perayaannya disebut *Tasmiah*, dan kita diperintahkan untuk datang menyumbang atau sedekah.
Perayaan kedua ketika anak kita dewasa dan menikah maka ada Perayaan yg disebut *Walimah.* Dan kita diperintahkan datang untuk menyumbang atau sedekah.
Perayaan yg ketiga ketika ada diantara kita yg wafat maka kita diperintahkan *Takziah*.
Itu semua adalah Perintah Agama. Intinya perintah Agama adalah IMAN dan AMAL SHOLEH.

Dalam filsafat Jawa dikatakan Agama adalah "Ageman" yg artinya Pakaian.
Ketika kita ditanya pilih mana Pakaian atau Makanan?
Banyak diantara kita memilih makanan dan kadang melupakan Pakaian,  maka banyak manusia yg dalam hidupnya tak punya malu,  melupakan pakaian atau agama.
"Kekuasaan" dalam budaya Jawa juga dianggap pakaian,  artinya adalah bila Memegang Kekuasaan jangan lupa pada aturan yg berlaku,  maka mereka yg menyalah-gunakan Kekuasaan pada hakekatnya adalah orang yg telanjang,  memalukan.
Dalam filsafat Jawa,  Pakaian lebih utama,  maka di Kraton banyak yg mau memakai Pakaian adat yg lengkap meskipun gajinya sedikit.
Mereka mengutamakan menutup aurat, Itu filsafat Jawa,  utamakan Agama , baru kemudian mencari makan sedapatnya.

Kembali kepada Al Qur'an,  Al Qur'an pun mengatur pakaian :

يٰبَنِيْۤ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْاٰتِكُمْ وَرِيْشًا   ۗ  وَلِبَاسُ التَّقْوٰى   ۙ  ذٰ لِكَ خَيْرٌ  

"Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik..." (QS. Al-A'raf  26)

Namun jangan menyalah-artikan takwa dengan baju takwa (koko) , secara leksikal takwa artinya : *Waspada dan Hati-hati*.
Siapa saja harus waspada dan hati-hati, termasuk Ulama ataupun Pimpinan.
Karena siapapun bisa terpelanting bila tidak hati-hati.

Bila tidak waspada dan hati-hati maka ketika reflek yg muncul adalah kebiasaannya.
Hadits Rasulullah :

يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ

“Setiap hamba akan dibangkitkan sesuai dengan keadaannya ketika meninggal.” (HR. Muslim)

Maka bila seseorang terbiasa menyebut kebun binatang,  maka ketika matipun tak bisa menyebut kalimat Laa ilaha ilallah,  hanya kebun binatang yg akan keluar dari ucapannya.
Maka konsep Husnul Khotimah tak mungkin tercapai bila tak biasa berdzikir.

Sebaik-baik tambahan bekal adalah takwa :

وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ  ۗ  وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰى  ۖ  وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ

".... Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku, ...." (QS. Al-Baqarah 197)

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوا الرِّبٰٓوا اَضْعَافًا مُّضٰعَفَةً  ۖ  وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! ......... bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung." (QS. Ali 'Imran 130)

Dengan bertakwa kita akan bahagia.
Tak hanya bahagia untuk diri sendiri tapi juga membahagiakan orang lain.
Dalam buku barat maupun dalam ilmu tasawuf kita dapat menjumpai hal yg selaras, yaitu : "Bahagia bisa dicapai dengan jalan Membahagiakan Orang Lain".

Pada kesempatan Hari Tasyriq Rasulullah berkhutbah dan Khutbahnya sangat egaliter :
"Orang Arab tidak lebih mulia dari orang non Arab, begitu juga sebaliknya. Orang kulit merah tidak lebih mulia dari orang kulit putih, begitu juga sebaliknya. Orang kulit putih tidak lebih mulia dari orang kulit hitam, begitu juga sebaliknya. Keutamaan seseorang hanya didasarkan atas ketakwaannya kepada Allah SWT."

Rasulullah juga berpesan tentang wanita :
 “Fattaquullaha fien nisaa-i .....”
 "jaga dan bertakwalah kepada Allah dalam hal wanita, hati-hati dengan wanita,  muliakanlah wanita."
Begitu mulia Nabi mengamanatkan persoalan wanita, karena pada jaman Jahiliyah kaum wanita sangat dihinakan.
Nabi juga mengatakan bahwa memiliki anak wanita itu lebih berpahala daripada anak laki-laki,  karena wanita adalah madrasah yg pertama bagi manusia.

Sekitar qurban yg kita lakukan hari ini,  tak ada manfaatnya bila tak dilandasi dengan takwa.

لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُـوْمُهَا وَلَا  دِمَآؤُهَا وَلٰـكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْ

"Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. ...." (QS. Al-Hajj 37)

Mudah2 an kurban kita hari ini diterima Allah SWT dan kita dipertemukan Allah dengan iedhul qurban tahun depan.

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

🖍SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar