Minggu, 24 September 2017

Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Banyumanik

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

4 Muharram 1439 H / 24 September 2017

Dr. dr. H. Masrifan Djamil, MPH,  MMR

*Barokah itu Dari Allah*

Mengapa Rasul SAW berpesan agar kita menghafalkan Surat Al Mulk ?
Memang untuk menghafal perlu niat dan usaha yg kuat. Paling tidak kita harus baca 20 kali tiap hari.
Kalau kita pelajari dari hadits memang Surat ini luar biasa.

عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ  إِنَّ سُورَةً مِنَ الْقُرْآنِ ثَلاَثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ وَهِىَ سُورَةُ تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ

Nabi SAW , beliau bersabda,
“Ada suatu surat dari al qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa’at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: “Tabaarakalladzii biyadihil mulku…”  (HR. Tirmidzi, Abu Daud).

Kita ini kelak di akhirat ada yg dihapus dosanya,  hilang sama sekali namun ada juga yg diampuni dosanya tetapi dosanya tetap diumumkan.
Harapannya tentunya dosa kita dihapuskan, maka mari kita hafalkan surat Al Mulk, karena sudah dijamin akan mendapat Syafaat oleh Rasulullah.

Kita lihat Hadits lain dari Anas bin Malik r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda,  “Satu surat dalam al-Qur’an yang hanya terdiri dari tiga puluh ayat akan membela orang yang selalu membacanya sehingga dia dimasukkan ke dalam surga, yaitu surat: “Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan”.

Arti surat tersebut sungguh luar biasa. Untuk memahaminya disarankan membaca Tafsir Ibnu Katsir. Karena semua ulama sepakat terhadap Tarfsir tersebut,  tidak ada kontroversi.

Banyak orang yg meminta Barokah kepada Ulama,  kepada Kiai. Kalau ada Kiai dijamu minum dan tidak habis maka ada yg berebut menghabiskan sisa minuman Kiai untuk mendapat Barokah. Pertanyaannya apa benar Barokah itu dari Kiai?
Kita perhatikan ayat ini :

قِيْلَ يٰـنُوْحُ اهْبِطْ بِسَلٰمٍ مِّنَّا وَبَرَكٰتٍ عَلَيْكَ وَعَلٰٓى اُمَمٍ  مِّمَّنْ مَّعَكَ ۗ  وَاُمَمٌ سَنُمَتِّعُهُمْ ثُمَّ يَمَسُّهُمْ مِّنَّا عَذَابٌ اَلِيْمٌ

"Difirmankan, Wahai Nuh! Turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh keberkahan dari Kami, bagimu dan bagi semua umat mukmin yang bersamamu ......" (QS. Hud 48)

Ketika banjir surut , Nabi Nuh turun dari kapal dan mendapat Barokah dari Allah. Jadi jangan keliru,  barokah bukan dari manusia meskipun dia Kiai. Namun jika minta doa ke manusia itu boleh, sudah pernah dicontohkan oleh Umar bin Khattab yg meminta doa kepada orang alim.

Contoh lain , Barokah kepada Ahlul Bait

قَالُوْۤا اَتَعْجَبِيْنَ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ رَحْمَتُ اللّٰهِ وَبَرَكٰتُهٗ عَلَيْكُمْ اَهْلَ  الْبَيْتِ ۗ  اِنَّهٗ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ

"Mereka (para malaikat) berkata, Mengapa engkau merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat dan berkah Allah, dicurahkan kepada kamu, wahai ahlulbait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji, Maha Pengasih." (QS. Hud  73)

Jadi pusat Barokah adalah Allah,  kita boleh saling mendoakan. Sekarang yg sering dipakai adalah "Barokallohu fikum" , itu boleh.

Doa mestinya mengutamakan yg ada dalam Al Qur'an,  atau yg diajarkan oleh Nabi. Namun kita sering terbalik memakai doa yg entah dari mana dan meninggalkan doa yg diajarkan Nabi.
Contoh,  ketika Penghulu menikahkan mempelai,  juga tidak memakai doa yg disunnahkan :

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ

Artinya: “Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik ketika senang maupun susah dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan.”

Demikian juga kita umat islam lebih banyak yg hafal doa salamat ( "Allohuma salamatan fie Dien .... ) , sebaliknya tidak tahu doa yg diajarkan Rasul. :

أَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ لِىْ دِيْنِىَ الَّذِىْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِىْ وَ أَصْلِحْ لِىْ دُنْيَاىَ الَّتِىْ فِيْهَا مَعَاشِىْ وَ أَصْلِحْ لِىْ آخِرَتِىَ الَّتِىْ فِيْهَا مَعَادِىْ وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَهً لِّىْ فِىْ كُلِّ خَيْرٍ وَّ اجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِّىْ مِنْ كُلِّ شَرٍّ

Dari Abu Hurairah R.a berkata : “Rasulullah SAW biasa membaca doa:
"Allahumma ashlih li dini alladzi huwa ishmatu amri, wa ashlih li dun-yaya al lati fiha ma’asyi, wa ashlih li akhirati al lati ilaiha ma’adi, waj’al al hayata ziyadatan li fi kulli khairin, waj’al al mauta rahatan li min kullisyarrin.

(Ya Allah, perbaikilah agamaku yang merupakan penjaga urusanku, perbaikilah duniaku yang merupakan penghidupanku, perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat kembaliku, dan jadikanlah hidup sebagai kesempatan untuk menambah setiap kebaikanku, dan jadikanlah kematian sebagai istirahat bagiku dari segala kejahatan).” (HR.Muslim).

Kepada Nabi Isa juga diberi Barokah dari Allah :

وَّجَعَلَنِيْ مُبٰـرَكًا اَيْنَ مَا كُنْتُ ۖ  وَاَوْصٰنِيْ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِ مَا دُمْتُ حَيًّا  

"dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku sholat dan menunaikan zakat selama aku hidup;" (QS. Maryam  31)

Barokah juga akan didapat jika kita memberi salam ketika masuk rumah :

فَاِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوْتًا فَسَلِّمُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ مُبٰرَكَةً طَيِّبَةً   ۗ  كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ

"..... Apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuninya, yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(-Nya) bagimu, agar kamu mengerti." (QS. An-Nur  61)

Adalagi kisah Barokah ketika makan.
Berkenaan dengan seseorang yang datang kepada Nabi dan ia berkata: "Wahai Rasulullah, kami ini setiap kali makan tidak pernah kenyang."
Maka Rasulullah berkata: “Pasti masing-masing kamu makan sendiri-sendiri. Dia menjawab: benar ya Rasulullah. Rasulullah berkata: “Berjama’ahlah dalam menyantap makananmu.”

Manusia makin tua umurnya, lambungnya akan mengecil. Jadi mestinya cepat kenyang. Dalam kasus diatas malah tak bisa kenyang,  berarti dia sakit.Terkait makanan yg sehat,  tiap hari harus makan buah dan sayur.

Adapun Rasul mengajarkan agar makanan mendapat Barokah dengan jalan :
1.  Mengucapkan Bismillah sebelum makan.
2.  Makan secara Berjama'ah.

Jadi demikian pentingnya berjama'ah,  bila kita tidak berjama'ah maka terancam untuk lepas.
Semoga kita mendapat pertolongan Allah untuk dapat mengamalkannya.

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

🖍SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar