Minggu, 08 Oktober 2017

Kajian Ahad Pagi Muhammadiyah Banyumanik

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

18 Muharram 1439 H /8 Oktober 2017

Bp. H. Fachrur Rozy

Bila Doa Tidak Terjawab

Kadang ada yg merasa telah berdoa, telah beribadah dengan baik namun doa tak terkabul,  dilain pihak dia merasa orang lain yg tak pernah beribadah malah sukses. Bahkan ada yg sampai menyalahkan Allah.

Lalu apakah do'a tidak diperlukan ? Kenyataannya mereka yg mengatakan tak perlu berdo'a,  ternyata juga tak mau bila dido'akan yg buruk-buruk.
Termasuk Negara Soviet , Gorbachev yg tak percaya Tuhan ternyata menyebut nama Tuhan ketika negaranya pecah : "oh my God". Apa artinya?  Sunatullah,  dalam hati kecil mereka tetap percaya adanya Tuhan.

Lalu kenapa do'a tidak terkabul ?
Mari kita coba cari jawabannya.
Dalam kehidupan ini yg terjadi kadang apa yg diinginkan tidak didapatkan, yang didapat bukan yg diinginkan.
Apakah suami - atau isteri kita seperti yg kita bayangkan ketika kita masih remaja?  Belum tentu.
Apakah pekerjaan kita sesuai dengan cita-cita yg kita dambakan?  Belum tentu.

Mari kita perhatikan ayat ini :
Allah SWT berfirman:

كُتِبَ عَلَيْکُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّـكُمْ ۚ  وَعَسٰۤى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْــئًا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّـکُمْ ۚ  وَعَسٰۤى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْــئًا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمْ ۗ  وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْـتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah 216)

Ayat ini tentang perintah untuk berperang. Banyak yg tak suka perang,  namun bila tak ada perang maka Mekkah dan Medinah tak akan seperti sekarang.
Rasul ketika berusia 55 tahun memimpin pasukan untuk berperang, bertahun-tahun, akhirnya islam berkembang.
Artinya ada hikmah dibalik terjadinya perintah yg tak disuka.

Ada istilah menyebutkan :
"Bila ingin damai,  maka bersiaplah untuk perang".  Ini logis karena jika negara kuat maka lawan ragu-ragu untuk menyerang. Kita lihat ketika dua negara kuat berseteru,  ambil contoh Korea Utara dan Amerika,  maka hanya saling mengancam saja yg terjadi karena sama-sama kuat . Beda perlakuan jika terhadap yg lemah, seperti Afganisthan langsung digempur.

Seandainya doa kita tak terkabul,  maka sebaiknya kita memahami ayat diatas, sebagai dasar filosofinya. 
Bisa jadi istri yg dikeluhkan boros justru menjadi penyebab kita giat mencari rejeki. Banyak hal yg tersembunyi yg tidak kita ketahui. Kita tak tahu akhir cerita seperti apa,  namun Allah Maha Tahu cerita akan berakhir bagaimana.

Lalu bagaimana sikap kita jika doa kita tidak dijawab oleh Allah ?
Orang mukmin bila doa tak terkabul janganlah menyalahkan Allah atau siapapun. Tetapi tanyakanlah kepada dirimu sendiri apa yg terjadi dalam diri.
Tetap berprasangka baik kepada Allah. Allah tak mungkin salah. Mengatur jagad raya yg sedemikian besar saja bisa, apalagi hanya mengatur nasib kita.
Bisa jadi jika do'a kita terkabul malah akan menjadi sumber bencana baru yg lebih besar.

Barangkali do'a kita tak dikabulkan karena ini masalahnya :

1. Aroftumulloh wa lam tu'iddu haqqohu
(Katanya beriman kepada Allah,  tetapi kepada Allah tidak memperhatikan.)

Allah memerintahkan kita untuk sedekah. Katanya kita percaya bahwa Allah akan membalas setiap amalan, tapi kotak amal lewat dibiarkan saja. Lebih senang undian berhadiah daripada beramal.

Ada kisah tentang Seorang sufi mengadakan satu perjalanan. Ketika sampai di satu tempat,tiba-tiba dia ingin membuang hajat. Maka dia singgah ke satu tempat semacam toilet di zaman sekarang. Saat hendak memasuki ruangan toilet tersebut, penjaga toilet meminta bayaran. Ketika ditarik bayaran oleh si penjaga, sang Sufi terdiam dan matanya berkaca-kaca disertai tangisan.

Sang penjaga pun bertanya:
“Wahai tuan, kenapa tuan menangis?. Apakah tuan tidak punya uang untuk membayar toilet ini?. Kalau memang tuan tidak memiliki uang, baiklah khusus untuk tuan gratis tidak perlu membayar.

Mendengar perkataan penjaga toilet tersebut Sufi berkata,
“Kalau untuk masuk ke tempat sehina ini saja kita harus membayar, bagaimana kita minta gratis untuk masuk surganya Allah yang sudah jelas penuh dengan kenikmatan dan keindahan?. Akankah kita mampu untuk membayarnya?

Kita yakin adanya Surga,  tetapi seakan-akan tidak percaya. Ketika ada kotak amal,  enggan mengisi. Padahal suatu ketika nanti akan datang masa kita ingin beramal namun sudah tak ada amal yg bisa diterima. Bila kita naik Haji, disana kita melihat orang berebut untuk bersedekah, hal yg beda dengan kita banyak yg berebut antri sedekah.

Kita mengaku beriman, tapi panggilan shalat kita abaikan.  Kita lebih peduli dengan dering HP kita. Tanda-tanda keimanan sering tidak nampak.
Kalau masalah berat,  tidak berdoa kepada Allah tetapi mendatangi dukun.

2. Qorotumul quran walam ta'malu bihi
(Membaca Al Qur'an tetapi tidak mengamalkannya.)

Al Qur'an tidak kita jadikan pedoman,  buktinya kemarin di Pilkada DKI ternyata banyak yg tak faham dengan Al Maidah 51.  Isi Al Qur'an tidak pernah dipelajari.

Mengajarkan Al Qur'an dilingkungan kita itu tugas kita. Kalau disana ada kata "kafir" itu yg mendefinisikan adalah Al Qur'an,  jadi bukan berarti umat islam tidak toleran. Toleransi dalam Islam adalah lakum dienukum wa liyadien.
Kita hormati mereka menjalankan ibadah mereka,  bukan lalu ibadah bersama.

Al Qur'an itu pedoman,  kitab suci. Tetapi tidak lalu untuk ditulis dan digantung dipintu untuk menolak jin agar tidak masuk. Untuk itu marilah kita buka Al Qur'an kembali dan dipelajari untuk diamalkan.

Al Qur'an ini adalah satu-satunya kitab suci yg masih asli. Karena masih asli maka banyak yg berusaha memalsu.
Namun Allah menjaga Al Qur'an dengan banyaknya penghafal Al Qur'an.
Al Qur'an boleh diterjemahkan ke bahasa apa saja,  tapi bahasa aslinya harus tetap ada. Karena setiap terjemahan pasti akan ada perubahan tergantung kondisi .

Terhadap mereka yg pemulapun dijanjikan pahala yg luar biasa bila membaca Al Qur'an. Misal membaca Al Ikhlas sebanyak 3 kali pahalanya seperti mengkhatamkan Al Qur'an. Tentu saja pemahamannya tidak berhenti disitu saja.

3. Idda'aitum Hubba Rosulillah wa taroktum Sunnatahu.
(Mengaku cinta Rasul tetapi meninggalkan sunah-sunahnya)

Rasulullah itu mencintai persaudaraan,  namun kita sering berpecah-belah. Kepada non Muslim hubungannya mesra, tetapi kepada sesama muslim bersikap memusuhi.
Rasulullah kalau Khutbah tak pernah lama,  dan jika Khutbah serius, meskipun dalam hubungan sehari-hari beliau suka bercanda. Khutbah perlu semangat agar jama'ah tidak mengantuk.
Jangan sampai Khutbah jum'at bergurau atau membikin mengantuk.

Ada ungkapan bijak yg perlu diketahui
“likulli maqoolin maqoomun wa likulli maqoomin maqoolun”.
Yang artinya “setiap perkataan ada tempatnya dan tiap tempat ada perkataannya”.
Sederhananya seperti ini  menempatkan  topik pembicaraan pada tempatnya ( konteksnya ). Karena akan sangat tidak cocok jika dalam suasana manten lalu kita membicarakan hal tentang kematian.

Rasulullah jika shalat sendiri akan lama,  namun jika berjama'ah diperingan. Itu termasuk sunnah Rasul.
Sunnah Rasul yg sering ditinggalkan adalah makan sambil duduk. Banyak resepsi manten yg meninggalkan sunnah ini. Kita sering secara sadar meninggalkan sunnah ini.

Mudah2 an kita bisa menjaga sunnah-sunnah yg lain.

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

🖍SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar