Senin, 30 Oktober 2017

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

Kajian Ahad Muhammadiyah Banyumanik

9 Shafar 1439 H /29 Oktober 2017

Dr. Zuhad Masduqi

*Setan*

Kita akan menafsirkan surat ke 114 Al Qur'an,  yaitu Surat An-Nas.  Surat An-Nas ini isinya adalah permintaan perlindungan kepada Allah SWT dari godaan setan. Namun didalam surat tersebut ternyata tak ada kata "setan".
Lalu dari mana munculnya setan?
Allah SWT berfirman:

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ اِلٰهِ النَّاسِ

"Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Rajanya manusia,Tuhannya manusia," (QS. An-Nas : Ayat 1- 3)

Di dalam ayat ini kita menyebut Allah dalam tiga sifat :

1. Robbunas
Robbun,  bisa dimaknai Tuhan manusia,  bisa dimaknai Tuhan sebagai Pendidik. Apa yg dilakukan oleh Allah ? 
Dia mencipta dunia dan segala isinya.
Dia yg memberi fasilitas makhluknya.
Dia yg melindungi makhluknya.
Dia yg mengembangkan makhluknya.
Dia yg membuat aturan untuk kebaikan dan kemashlahatan makhluknya.
Itu semua fungsi Robbun. "Mendidik" itu lebih luas dari "Mengajar".

2. Malikinas,  yg merajai manusia atau yg memiliki manusia,  terutama dihari kiamat nanti.

3.  Ilahinas,  sesembahan manusia.
Ada dua macam sesembahan dalam bahasa Al Qur'an ,  yaitu Ilahul Haq (Allah)  dan Ilahul Bathil. (Thogut).
Misal Ilahul Bhatil : Hawa nafsu

اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰٮهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ ....

"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, ..."
(QS. Al-Jasiyah 23)

Dulu masyarakat Arab Jahiliyah konsep Ketuhanannya adalah adanya tingkatan Tuhan. Tuhan yg paling tinggi adalah Allah,  lalu dibawahnya ada Latta , Uzza dan Manat.
Mereka mengatakan tidak menyembah Latta,  Uzza dan Manat tapi memakainya sebagai Tawassul untuk mendekatkan kepada Allah.

مَا نَعْبُدُهُمْ اِلَّا لِيُقَرِّبُوْنَاۤ اِلَى اللّٰهِ زُلْفٰى 

"... Kami tidak menyembah mereka melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya....." (QS. Az-Zumar 3)

Jawaban mereka rasional dalam konteks hubungan manusia.  Jika kita ingin ketemu pejabat yg tidak kita kenal, maka kita butuh perantara.  Tapi dalam konteks hubungan dengan Allah hal ini tidak diperbolehkan.

اِنْ هِيَ اِلَّاۤ اَسْمَآءٌ سَمَّيْتُمُوْهَاۤ اَنْتُمْ  وَاٰبَآؤُكُمْ مَّاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ بِهَا مِنْ سُلْطٰنٍ ۗ  اِنْ يَّتَّبِعُوْنَ  اِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْاَنْفُسُ ۚ  وَلَقَدْ جَآءَهُمْ مِّنْ رَّبِّهِمُ  الْهُدٰى

"Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu mengada-adakannya; Allah tidak menurunkan suatu keterangan apa pun untuk menyembahnya. Mereka hanya mengikuti dugaan, dan apa yang diingini oleh keinginannya. Padahal sungguh, telah datang petunjuk dari Tuhan mereka." (QS. An-Najm  23)

Penjelasan Imam Ghozali,  berhala Latta tadi siapa yg membuat? Yg membuat adalah mereka sendiri,  kenapa bisa punya peranan yg besar sekali? Maka dia tidak menyembah Latta, tapi menyembah hawa nafsu atau pikirannya sendiri.
Karena berhala tadi hanya personifikasi dari pikiran orang.
Umat lain juga banyak,  ada yg menyembah lembu,  ada yg menyembah patung. Kajian masa kini,  ada berhala baru dalam bentuk isme-isme seperti Materialisme, Sosialisme, Komunisme dsb. Jadi Ilahul Haq itu adalah Allah sendiri.

Setelah menjelaskan tentang Tuhan,  ayat berikutnya dari Surat An-Nas :

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ۙ  الْخَـنَّاس

"dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi," (QS. An-Nas 4)

Kata syariil artinya keburukan. Baik keburukan aktual maupun Potensial.
Keburukan aktual misal sakit , keburukan potensial misal karena keturunan.
Al was-was,  artinya bisikan-bisikan.
Al khonnas artinya maju mundur,  kalau manusia ingat Allah maka Setan mundur. Dan ketika manusia lupa,  Setan maju lagi.

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ  صُدُوْرِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

"yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia." (QS. An-Nas 5-6)

*1. Setan itu OKNUM atau SIFAT ?*

Kalau manusia jelas,  ada nama masing-masing,  itu semua adalah oknum. Malaikat ternyata juga sama,  ada namanya masing-masing,  Jin dan Iblispun juga sama.  Jadi Manusia,  Malaikat , Jin dan Iblis itu oknum.
Tetapi Setan tak ada namanya,  jadi bukan oknum tetapi Sifat.

Sifat itu sesuatu yg melekat pada sesuatu yg lain. Contoh : Baik,  adalah sifat.. maka kita tak dapat mencari "baik", tapi kita dapat mencari Rumah yg baik,  Buku yg baik. Setan itu Sifat,  bukan makhluk.
Al Qur'an mengatakan dua macam setan, yaitu Setan Jin dan Setan Manusia.
Definisi Setan menurut para ulama adalah Semua Pelaku Keburukan yg mendorong orang lain dalam Keburukan yg sama.

Maka siapa saja bisa menjadi Setan. Setan manusia itu seperti kita. Jika ada korupsi jama'ah itu karena Pimpinannya Setan,  dia bisa mengintimidasi anak buahnya untuk menjadi Setan juga. Hal ini simalakama bagi anak buah. Bila menuruti dia jadi Setan,  bila menolak dimutasi. Namun bila ketangkap,  maka anak buah dikorbankan,  Setan aslinya bisa Selamat.

Surat An-Nas jelas menyebut dua macam setan. Setan Jin tidak efektif menggoda manusia, setan manusia sangat efektif menggoda. Makanya ulama sering berkata : Setannya seseorang itu selevel dengan orang itu. Setannya Pak Kiai juga selevel Pak Kiai. Bukti,  siapa yg menjerumuskan seseorang ke Narkoba?  Kan teman atau seniornya.

*2. Apa Tipu Daya Setan. ?*

Menurut Al Qur'an tipu daya setan itu ada tujuh :

1.  Was-wasah  (keburukan,  bisikan)

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ۙ  الْخَـنَّاسِ
(QS An-Nas 4)

Termasuk bisikan dari dalam diri kita adalah bisikan setan. Makanya jika kita ada bisikan tadi harus dilawan,  agar tidak berubah dari potensial menjadi aktual.
Maka sebaiknya kita berdoa :
Wa na’udzubiLLAHi min syururi anfusina wamin sayyi’ati a’malina... (..dan meminta perlindunganNya dari segala keburukan jiwaku dan dari kejelekan amaliahku...)

2. Tamani (menawarkan angan -angan kosong)
وَّلَاُضِلَّـنَّهُمْ وَلَاُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَاٰمُرَنَّهُمْ

"dan pasti akan kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka,...." (QS. An-Nisa'  119)

Contoh,  akhir-akhir ini seperti Kasus penggandaan uang. Yg terbujuk setan bahkan ada orang yg pandai.
Maka Al Qur'an memperingatkan kita :

 وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ  اِنَّهٗ لَـكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ

"... dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah 168)

Jangan mengikuti setan,  karena sekali ikut maka cenderung mengikuti yg kedua, dan seterusnya. Awalnya hanya coba-coba, akhirnya kecanduan.

3. Tazyin. (Memoles sesuatu yg buruk sehingga seolah baik)

قَالَ رَبِّ بِمَاۤ اَغْوَيْتَنِيْ لَاُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى الْاَرْضِ وَلَاُغْوِيَـنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَ

"Ia (Iblis) berkata, Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan kejahatan terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya," (QS. Al-Hijr 15: 39)

 Contoh,  di pasar dijual ayam Tirin (mati kemarin ) yg tampilannya lebih baik dari ayam sehat disembelih, karena diformalin.
Termasuk barang kadaluarsa yg dijual untuk paket lebaran adalah Tazyin.

4. Tadhlil (Menyesatkan)

قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَ

"(Iblis) menjawab, Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya," (QS. Sad  82)

Misal orang yg kena narkoba, bisa artinya sesat jalan hidupnya,  yg menyesatkan teman atau senior mereka. Yg berperan adalah setan jenis manusia.
Contoh lain adalah merokok. Menurut ilmu Psikhology merokok itu membuat orang menjadi egois.
Sekarang banyak tulisan yg menyesatkan (hoax)  ,itu adalah tadhlil.

5. Shaddun an Sabilillah.(Menghalangi tindakan yg benar)

Bisa lewat politik,  ekonomi
Contoh yg lewat Politik,  anggota DPR menggembosi KPK. KPK yg memberantas korupsi malah digembosi.
Lewat ekonomi : Orang yg punya duit membeli keadilan.
Lewat Sosial atau agama,  misal Tokoh Agama menggerakkan demo yg tidak benar,  karena mendemo yg benar.

6. Takwif (Mengintimidasi,  atau menakut-nakuti)

اَلشَّيْطٰنُ يَعِدُكُمُ الْـفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَآءِ

"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), ...." (QS. Al-Baqarah  268)

7. A'dhawah (Menciptakan Permusuhan)

Kalau dulu alat yg dipakai adalah Khamr dan Judi.

اِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطٰنُ اَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَآءَ فِى الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ وَعَنِ الصَّلٰوةِ  ۚ  فَهَلْ اَنْـتُمْ مُّنْتَهُوْنَ

"Dengan minuman keras dan judi itu, setan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan sholat, maka tidakkah kamu mau berhenti?" (QS. Al-Ma'idah 91)

Sekarang banyak cara membenturkan,  misal keragaman agama,  budaya,  ormas dibenturkan. Oleh siapa,?  Provokator, itulah setannya.

Itu semua tipu daya setan. Dan sekarang setannya berwujud manusia,  karena setan Jin sudah tidak efektif.
Agar terhindar dari godaan setan maka kita diajarkan berdoa .
Namun ada yg berdoa hanya untuk kebaikan dunia saja. Padahal sebaiknya doa itu minta kebaikan dunia dan akhirat.  Dan yg terpenting adalah usahanya harus signifikan.
Ibarat orang mau pintar harus belajar. Maka bila mau terbebas godaan setan ya tutup pintu-pintu setan.

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

🖍SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar