Senin, 06 Agustus 2018

Kajian Ahad Masjid Al Hikmah

Kajian Ahad Masjid Al Hikmah, Sendang Gede, Banyumanik

Dr. H. Rosihan, SH, MAg

22 Dzulqo'dah 1439 H / 5 Agustus 2018

AKHIRAT DAN HARI AKHIR

Akhirat dan Hari Akhir adalah suatu hal yang niscaya, pasti terjadi dan dekat dengan kita. Nabi selalu menghubungkan antara iman dan hari akhir. Al Qur'an juga begitu,  bisa dilihat misalnya dalam surat Al Baqarah , Allah SWT berfirman:

لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ...

"Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir,." (QS. Al-Baqarah 177)

Jadi sangat erat hubungan antara iman kepada Allah dan Hari akhir.
Dalam Al Qur'an dibedakan antara Akhirat dan Hari Akhir.

Akhir : Yaumul akhir, yang dimaksud adalah Hari Kiamat .
Adapun Darul Akhirah artinya adalah-Negeri Akhirat.
Jadi setelah kiamat nanti tidak berarti berhenti semua,  masih ada kelanjutannya yang disebut Negeri Akhirat.

وَابْتَغِ فِيْمَاۤ اٰتٰٮكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ ...

"Dan carilah pahala negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu,  ..." (QS. Al-Qasas  77)

Negeri akhirat itu hampir sama seperti dunia,  namun ada perbedaannya. Jadi saat ini kita di dunia,  kelak di akhirat.

وَمَا هٰذِهِ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا لَهْوٌ وَّلَعِبٌ ۗ  وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ  لَهِيَ الْحَـيَوَانُ ۘ  لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ

"Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui."
(QS. Al-'Ankabut  64)

*Kehidupan di Dunia*

Darut Dunya disebutkan sangat dekat,  diumpamakan sebagai senda gurau atau bermain-main saja, artinya bukan kehidupan yang asli , pasti akan selesai. Yang asli adalah kehidupan akhirat.
Darut Dunya (Negeri dunia) isinya adalah Fisik,  materi dan kebendaan. Disebut sebagai Alam Syahadah (alam nyata) karena dapat ditangkap dengan indera,  bukan Alam Ghoib.
Al Hayah ad dunia (Kehidupan dunia)  disebutkan sebagai sesuatu yang indah , untuk bersenang-senang. Kehidupan dunia adalah kehidupan yang terkait dengan kebutuhan biologis manusia, maka sangat memerlukan Fisik , materi dan Kebendaan untuk menopang amalah dan muamalah.

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَآءِ وَالْبَـنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَـيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَـرْثِ ۗ  ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا  ۚ  وَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ

"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik." (QS. Ali 'Imran  14)

Karena kehidupan dunia itu indah,  maka banyak sekali yang mencari kehidupan dunia.
Apa saja yang dicari?
Dikatakan manusia itu cinta dan menginginkan wanita. Tak ada laki-laki yang tak menginginkan wanita,  lalu apakah wanita tak menginginkan laki-laki? Kenapa tak disebut?  Itu adalah karena Al Qur'an kalau menguraikan wanita itu bersifat lembut,  maka tak disebut secara jelas. Ada kaidah dalam tafsir bila Al Qur'an menyebut sesuatu maka yang tidak disebut artinya adalah  kebalikannya.
Contoh : Al Qur'an melarang berbuat jahat maka maknanya juga Al Qur'an memerintahkan berbuat baik.
Maka ketika disebut Manusia (lelaki)  mencintai wanita, bermakna juga Wanita mencintai lelaki.

Berikutnya dikatakan manusia menyenangi anak. Jelas juga disebutkan dalam Al Kahfi

اَلْمَالُ وَ الْبَـنُوْنَ زِيْنَةُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا  

"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia...." (QS. Al-Kahfi 46)

Kenapa disebut anak laki-laki dan tidak anak perempuan.? Karena dulu manusia cenderung senang anak laki-laki dibanding anak perempuan. Dalam kaidah ushul fiqih juga menyatakan bahwa hal yang tidak disebut itu lebih utama daripada yang disebut.

Contoh dalam ayat Al Isra'
Allah SWT berfirman:
"... Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' ...." (QS. Al-Isra' 23)

Larangan yang disebut adalah mengatakan 'ah' kepada orang tua. Tidak menyebut larangan memukul orang tua. Tidak berarti bahwa memukul diperbolehkan, namun justru makin tidak boleh.
Ini memakai kaidah,  yang tak disebut sebenarnya lebih utama.
Dalam ayat lain ada larangan mendekati zina.

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰۤى

"Dan janganlah kamu mendekati zina; ..." (QS. Al-Isra' 32)

Tidak ada tulisan Jangan berzina. Yang dilarang adalah mendekati zina. Maka disini juga memakai kaidah yang tak disebutkan lebih utama (dalam hal ini lebih dilarang).

Kemudian dilanjutkan bahwa manusia itu senang harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak. Ayat ini memastikan tak ada manusia yang tak suka kekayaan. Kita perhatikan ibu-ibu sudah punya satu gelang emas,  masih ingin punya gelang kedua dan seterusnya. Bapak-bapak sudah punya rumah,  ingin beli rumah yang lebih bagus,  ini wajar.

Berikutnya lagi, manusia senang kuda pilihan. Ini melambangkan kendaraan yang pada jaman dulu. Saat ini orang yang punya uang kepenginnya pasti beli mobil baru,  tak mau mobil tahun 80 an karena akan mogokan.
Berikutnya lagi disebutkan hewan ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia. Manusia itu suka menumpuk harta untuk investasi. Kalau punya uang dia belikan tanah,  walaupun dibiarkan saja,  ibaratnya tanah itu dikencingi saja harganya akan naik.

Itu semua kesenangan dunia yang menipu. Namun bagi yang beriman, harta benda tadi perlu untuk menopang ibadah, seperti dijelaskan pada penutupan ayat :
"...dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.".
Kita ambil contoh untuk naik haji minimal perlu 36 juta rupiah.  Maka bila suami isteri pergi haji berdua sudah memerlukan 72 juta rupiah,  belum untuk biaya lain-lain.
Bila tak punya uang maka kita tak bisa sedekah,  tak bisa infak.
Bila kita ingin ibadah nyaman maka masjid kita perlu dipasang AC. Ini semua perlu uang.
Kesenangan dunia tadi juga untuk menopang muamalah. Tanpa uang kita tak bisa menyejahterakan keluarga. Tanpa uang kita tak bisa menyekolahkan anak.

*Ad darul akhirah (Kehidupan Akhirat)*

 وَاِنَّ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ  لَهِيَ الْحَـيَوَانُ

".. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya,."
(QS. Al-'Ankabut 64)

Asal kata hayah, mendapat tambahan alif -nun menjadi al hayawan artinya sempurna.
Akhirat kehidupan yang sempurna.
Seperti kata Syaithan,  mendapat tambahan alif nun - artinya mengasingkan diri secara sempurna, itu bukan perbuatan baik. Karena beda pendapat lalu mengasingkan diri. Sebagai manusia berbeda pendapat itu Sunatullah. Kalau kita tidak sama harus difahami. Kalau kita memaksakan kesamaan hasilnya adalah kekecewaan,  karena Allah saja tak pernah memaksakan kita untuk beribadat kepadaNya.

وَقُلِ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكُمْ ۗ  فَمَنْ شَآءَ فَلْيُؤْمِنْ وَّمَنْ شَآءَ فَلْيَكْفُرْ

"Dan katakanlah Muhammad, Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang siapa menghendaki beriman hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki kafir biarlah dia kafir..." (QS. Al-Kahf 29)

Dalam ayat lain.

لَاۤ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِ

"Tidak ada paksaan dalam menganut agama, .." (QS. Al-Baqarah 256)

Jadi tak ada paksaan dalam agama,  maka kita harus menghargai perbedaan.

Darul akhirat itu kehidupan sempurna, lebih berkualitas dibanding dunia, maka orang yang berfikir kehidupan akhirat hidupnya akan lebih berkualitas, dia tak mengenal iri atau cemburu.
Akhirat itu luas, dunia itu sempit. Karena dunia sempit maka orang yang berfikir dunia akan iri melihat kesuksesan atau kekayaan orang lain.  Dia tak pernah merasa iri terhadap orang yang rajin shalat sunah.

Dikisahkan ada orang miskin yang cemburu pada orang kaya,  karena orang kaya bisa bersedekah.
Nabi menasehati orang tadi bahwa akhirat itu luas sekali,  artinya jika tak punya uang tetap bisa bersedekah dengan membaca Tasbih, Tahmid,  Takbir dan Tahlil.
Orang bisa bersedekah dengan berbuat amal shaleh dan tidak melakukan kejahatan.

*Munasabah Surat.*

Nabi bila shalat Subuh biasa membaca surat yang berpasangan. Dalam keilmuan disebut Munasabah ( berkorelasi). Seperti contoh:
-Surat Ad Dhuha dan surat Insyirah.
-‎Surat At Takatsur dan surat Al Ashr.
-‎Surat Al Kafirun dan Surat Al Ikhlas.
-‎Surat Al Falaq dan Surat An Nass.

Isi kandungan Surat Ad Dhuha

- Allah SWT tidak akan pernah meninggalkan Nabi Muhammad SAW
- ‎Hari kemudian lebih baik dari sekarang, maka orang harus punya investasi akhirat.
- Larangan menghina anak yatim dan menghardik orang-orang yang minta-minta.
- ‎Perintah untuk mensyukuri anugerah yang diberikan oleh Allah.

Kandungan Surat Al Insyirah

- Bukankah Kami telah melapangkan dadamu ?, ‎Dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu yang memberatkan punggungmu,
- ‎Kemudian Allah memberikan perintah. ‎Perintah ini berlaku bagi kita semua, tidak hanya kepada Nabi Muhammad SAW.

*Perbandingan Dunia dan Akhirat*

Rasulullah SAW bersabda :

وَاللهِّ مَا الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ فِي الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ؟

“Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seseorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang tersisa di jarinya jika ia keluarkan dari laut?” (HR Muslim).

*Macam-macam Alam*

Ada alam Syahadah dan ada Alam Ghaib. Alam Syahadah adalah alam yang dapat disaksikan, Alam Ghoib tak dapat disaksikan.
Muhammad Abduh masih membagi lagi menjadi dua,  Kongkrit dan Abstrak.  Kongkrit itu nyata,  Abstrak itu ada tapi tak dapat disaksikan.
Akhirat itu Ghoib,  Surga itu ghoib tetapi Allah itu Abstrak karena keberadaannya dapat dirasakan.

*Hari Kiamat adalah Ghoib*

Allah SWT berfirman:

اِنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَـةٌ اَكَادُ اُخْفِيْهَا لِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا تَسْعٰى

"Sungguh, hari Kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan waktunya agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan." (QS. Ta-Ha 15)

فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَنْ لَّا يُؤْمِنُ بِهَا وَاتَّبَعَ هَوٰٮهُ فَتَرْدٰى

"Maka janganlah engkau dipalingkan dari Kiamat itu oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti keinginannya, yang menyebabkan engkau binasa." (QS. Ta-Ha 16)

Hikmah disembunyikan hari kiamat agar manusia selalu berbuat baik. Karena setiap perbuatan manusia,  baik atau buruk kelak semua akan mendapat pembalasan.

*Hidup dan mati dalam al Qur'an*

قَالُوْا رَبَّنَاۤ اَمَتَّنَا  اثْنَتَيْنِ وَاَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوْبِنَا فَهَلْ اِلٰى  خُرُوْجٍ مِّنْ سَبِيْلٍ

"Mereka menjawab, Ya Tuhan kami, Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali, lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah jalan bagi kami untuk keluar dari neraka ?"
(QS. Ghafir 40: Ayat 11)

Hidup itu dua kali dan mati juga dua kali. Kehidupan kita yang pertama adalah ketika masih di alam Ruh.
Kemudian kehidupan kita saat ini.
Kematian itu juga dua kali
1. Manusia sebelum lahir belum ditiupkan roh, itu kematian pertama.
2. ‎Manusia setelah meninggal dunia.

Setelah manusia meninggal,  kelak akan dihidupkan lagi. Jadi tidak berhenti.

*Kematian versi Raghib al asfahany*

-tiada daya tumbuh dan berkembang (seperti tanaman)
-‎tiadanya daya fisik
-‎tiadanya daya berfikir (bodoh)
-‎kesedihan yang menghancurkan kehidupan
-‎tidur (ringan dan berat)

Kematian pisahnya roh dng tubuh
Ke alam barzah.

Allah SWT berfirman :
"Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup, di sisi Tuhannya mendapat rezeki, mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan bergirang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia dari Allah. Dan sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman," (QS. Ali imran 169-171)

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

🖍SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar