Senin, 04 Februari 2019

Kajian Ahad Sendang Gede

KAJIAN AHAD SENDANG GEDE

PILIHAN-PILIHAN HIDUP

Dr.dr. H. Masrifan Djamil MMR, MPH

28 Jumadil Awal 1440 H/ 3 Februari  2019

Ketika kita masih diberi kesempatan untuk mengaji menambah ilmu usahakan untuk dijalani,  jangan sampai ditinggalkan karena pahala mengaji ibarat ibadah haji yang mabrur yang mudah-mudahan dapat menjadi tambahan bekal kita diakhirat. Ini penting sekali karena kita tak tahu bekal kita ini bocor dikikis dosa-dosa kita atau tidak.
Kita manusia ini tak pernah luput dari dosa,  maka jangan tinggalkan istighfar agar kita tabah terhadap ujian , diberi perasaan senang dan diberi rezeki yang tidak terduga.

Kita ini diciptakan tidak sama dengan batu, tidak sama dengan  tanaman, tidak sama dengan binatang. Kita ini diberikan pilihan-pilihan dalam kehidupan kita.

Allah SWT berfirman:

اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَ حَمَلَهَا الْاِنْسَانُ ۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًا ۙ

"Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya, lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh," (QS. Al-Ahzab 72)

Beda dengan para ilmuwan dan para ahli manajemen yang mengatakan bahwa manusia pada dasarnya baik,  dalam perjalanan hidupnya akibat lingkungan dia menjadi jelek. Ternyata Al Qur'an mengatakan bahwa manusia pada dasarnya ZALIM dan BODOH.

Sekarang kita mau percaya kepada Allah atau percaya kepada ahli Manajemen?  Kita harus percaya Allah dan kita harus merasa diri kita itu Zalim dan Bodoh.
Allah menyampaikan amanah kepada langit,  bumi,  Gunung semua menolak karena mereka takut akan berkhianat. Karena amanat itu berat. Tapi manusia malah mencari amanat,  dia mendaftarkan dirinya jadi Caleg,  ini mencari perkara.
Menjadi manusia itu saja tugas berat, tetapi manusia mau diberi amanat,  maka dia itu bodoh.

Allah SWT berfirman:

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْۤا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ ۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَ ۗ قَالَ اِنِّيْۤ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

"Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? Dia berfirman, Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah 30)

Jadi manusia itu tugasnya banyak, yaitu sebagai Khalifah atau sebagai wakil Allah dimuka bumi. Ada juga tugas sebagai Basyar,  sebagai al Insana yang disebutkan dalam Surat At Tien , sebagai An Nas.
Sebagai ilustrasi kebodohan manusia,  orang dulu kalau pensiun sudah sakit, bongkok karena osteoporosis dan kebiasaan cara kerja yang salah. Namun sekarang pensiun masih sehat, ini semua akibat kemajuan di bidang kesehatan. Pensiun itu mestinya santai , tapi malah ada yang  mencalonkan diri jadi lurah. Hartanya habis untuk pencalonan ini dan dia mendapat perolehan suara sedikit. Akhirnya dia terkena stress,  itu salah satu bukti kebodohan.

Tugas manusia adalah menyembah Allah dan memakmurkan bumi karena dia diciptakan dari tanah.

Allah SWT berfirman:

وَاِلٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًا ۘ قَالَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَـكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗ هُوَ اَنْشَاَكُمْ مِّنَ الْاَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيْهَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ ثُمَّ تُوْبُوْۤا اِلَيْهِ ۗ اِنَّ رَبِّيْ قَرِيْبٌ مُّجِيْبٌ

"dan kepada kaum Samud Kami utus saudara mereka, Saleh. Dia berkata, Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari Bumi  dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat rahmat-Nya dan memperkenankan doa hamba-Nya."
(QS. Hud 61)

Tugas manusia adalah beribadah kepada Allah dan salah satunya dengan memakmurkan bumi.
Memakmurkan bumi sesuai dengan kemampuannya. Yang petani memakmurkan bumi dengan pertanian. Yang tukang memakmurkan bumi dengan pertukangan. PNS juga memakmurkan bumi dengan tugasnya. Itu semua tugas utama manusia.

Manusia dilahirkan di muka bumi ini bersifat 'given' , tak dapat memilih. Kondisi-kondisi ini antara lain :

1. Orang tua kita.
Kita tak dapat memilih orang tua kita siapa. Kalau bisa milih mungkin memilih jadi anak Presiden. Alhamdulillah kita lahir dalam keluarga islam.

2. Jenis kelamin kita.
Kita tak dapat memilih jenis kelamin kita.  Yang jadi wanita tak perlu ingin jadi lelaki, semua disyukuri saja.

3. Kaya atau miskin (takdir awalnya).
Tentang kekayaan hanya takdir awalnya saja yang ditentukan, kemudian ada pilihan kita mau berusaha atau tidak.
Ada yang sejak lahir kaya,  ketika bekerja kariernya baik.  Tetapi tahu-tahu keluarganya tidak karuan,  anaknya kena narkoba. Sebaliknya ada keluarga miskin,  anaknya banyak tetapi belakangan anaknya semua sukses dan jadi orang sholeh. Maka agar supaya menjadi demikian harus mengaji,  agar dididik oleh Allah.

4. Ajal.
Ajal jelas tak dapat memilih, sudah ditetapkan.

5. Amalan kita (takdir awalnya)
Amalan juga sudah ditetapkan awalnya,  namun kita dapat mengubah dengan pilihan.

6. Bahagia atau sengsara (takdir awalnya)
Terakhir tentang kebahagiaan dan sengsara juga dapat diusahakan.

*Penciptaan Manusia*

Allah SWT berfirman:

اِنَّا خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَاجٍ ۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًۢا بَصِيْرًا

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya dengan perintah dan larangan , karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat." (QS. Al-Insan 2)

Asal manusia dari barang yang hina yang berasal dari sari pati tanah. Untuk apa manusia diciptakan ?  Untuk diuji oleh Allah. Maka dia diberi bekal dengan mata dan telinga untuk hidup. Berarti mata dan telinga ini untuk menempuh ujian,  yaitu menjalankan kewajiban dan meninggalkan larangan.
Penciptaan manusia secara detail dijelaskan dalam Surat Al Hajj ayat 5 dan Surat Al Mukminun ayat 14.
Manusia diuji untuk mengetahui siapa yang lebih baik amalnya.

Allah SWT berfirman:

٭لَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ ۙ

"yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun," (QS. Al-Mulk 2)

Manusia berlomba dalam kebaikan, dalam ibadah,  dalam memakmurkan bumi. Yang terbaik amalnya itu yang harus ditiru, bila amal kita baik tak perlu menceritakan amalan karena akan jadi riya.

Ketika dilahirkan manusia sudah dibekali takdir. Takdir ini sudah diciptakan sebelum penciptaan langit dan bumi. Padahal penciptaan langit dan bumi itu 7 masa.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخُلُقَ  السَّمَاوَاتِوَالْأَرْضِ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ وَعَرْشُه عَلَى الْمَاء

” Allah telah menulis takdirnya makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan beberapa langit dan bumi.  Dan, arys (singgasananya) Allah di atas air. “ (HR Muslim).

Bagaimana cara memahami takdir dengan benar? Kita bisa pahami dari hadits Arbain #04 berikut ini.

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ   ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ  الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud r.a beliau berkata, Rasulullah SAW menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan, “Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan diperintahkan untuk ditetapkan empat perkara, yaitu rezekinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain-Nya. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta. Akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. Sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta. Akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga  maka masuklah dia ke dalam surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ketika usia 120 hari dalam kandungan ditiupkan ruh dan diberi 4 takdir : *Rezeki, Ajal, Amal dan Kebahagiaan /Kesengsaraan.*
Rezeki itu lengkap,  bukan hanya penghasilan. Ajal sudah ditetapkan,  tetapi kita harus mengusahakan kesembuhan bila dia sakit. Ada yang sudah koma berbulan-bulan dapat sadar karena belum ajal.

Jadi jangan membacakan suatu surat agar cepat mati. Tak ada petunjuk tentang itu, karena Al Qur'an itu hudalinass,  petunjuk untuk manusia hidup.  Memang ada surat yang diperintahkan untuk dibaca,  misal Al Mulk , surat ini diperintahkan untuk dihapalkan. Siapa yang membaca surat ini dijanjikan bebas dari siksa kubur.
Ayat terakhir surat ini bisa membikin kita merinding.
"Katakanlah Muhammad , Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?" (QS. Al-Mulk 30)

Ternyata di dunia ini tidak ada yang dapat menciptakan air, yang dapat dilakukan manusia hanya menemukan sumber air. Allahlah yang mengirimkan air.

الَّذِيْ جَعَلَ لَـكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَآءَ بِنَآءً ۖ وَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً

"Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air dari langit...." (QS. Al-Baqarah 22)

Kemudian Amal sudah ditentukan. Ada orang yang sejak awalnya ditetapkan sebagai ahli ibadah , dia akan memilih ibadah yang hebat : Shalat jama'ah Lima waktu dimasjid terutama shalat Subuh dan Isya,  Shalat Tahajud.  Ini semua perlu dicari ilmunya karena kita berlomba untuk menjadi terbaik.

Rasulullah SAW bersabda :
“Man  khoroja fii tholabil ‘ilmi kaa na fii sabilillahi khattaa yarji’a ”. (HR. At Turmudzi).
Artinya: Orang-orang yang keluar untuk mencari ‘ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali ke rumahnya. (HR. At-turmudzi).

Ada orang yang wafat ketika sedang tholabul ilmi,  maka dia in syaa Allah husnul khotimah.  Untuk mendapatkan husnul khotimah ini perlu berdo'a,  antara lain dengan membaca do'a nabi Yusuf :

*robbi tawaffanii muslimaw wa al-hiqnii bish-shoolihiin*
"Tuhanku, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh." (QS. Yusuf  101)

Setiap jum'at kita diperintahkan waspada untuk jangan sampai mati, kecuali dalam keadaan islam.

Allah SWT berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim." (QS. Ali 'Imran 102)

Kita perlu waspada,  ketika kita masih kuat mungkin dengan mudah menolak godaan setan,  namun makin tua umur kita godaan setan makin berat. Maka jangan ada orang sepuh sendirian,  karena godaan setan itu sampai menjelang ajal ketika badan lemah. Perlu ada penunggu untuk membimbing menjelang kematian. Ada penelitian seorang dokter bahwa
dari 1800 orang yang bisa menyebut "laa ilaha ilallah" cuma 16 orang.

Takdir yang terakhir adalah Bahagia atau Sengsara. Namun Takdir dapat diubah dengan do'a. Dalilnya Surat Ar Rad 39.

يَمْحُوْا اللّٰهُ مَا يَشَآءُ وَيُثْبِتُ ۚ وَعِنْدَهٗۤ اُمُّ الْكِتٰبِ

"Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Dan di sisi-Nya terdapat Ummul-Kitab." (QS. Ar-Ra'd 39)

Adapula hadits Rasulullah SAW

ﻻ ﻳﺮﺩ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﺇﻻ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ

“Tidaklah merubah suatu takdir melainkan doa.”[HR. Al Hakim]

Maka kita harus banyak berdo'a. Banyak do'a yang baik yang diciptakan ulama,  misalnya Do'a Selamat.  Namun ada yang lebih baik lagi,  yaitu do'a yang diajarkan Rasulullah SAW.

Dari Abu Hurairah r.a berkata: “Rasulullah SAW biasa membaca doa:

*Allahumma ashlih li dini alladzi huwa ishmatu amri, wa ashlih li dun-yaya al lati fiha ma’asyi, wa ashlih li akhirati al lati ilaiha ma’adi, waj’al al hayata ziyadatan li fi kulli khairin, waj’al al mauta rahatan li min kullisyarrin*.
(Ya Allah, perbaikilah agamaku yang merupakan penjaga urusanku, perbaikilah duniaku yang merupakan penghidupanku, perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat kembaliku, dan jadikanlah hidup sebagai kesempatan untuk menambah setiap kebaikanku, dan jadikanlah kematian sebagai istirahat bagiku dari segala kejahatan).” (HR.Muslim).

Berdoa itu langsung kepada Allah, karena Allah itu dekat. ( Al Qur'an surat Al Baqarah 186). Jangan berdo'a lewat siapa-siapa terutama yang sudah mati,  tetapi kalau minta do'a kepada orang yang masih hidup dibolehkan. Kalau mau manjur doanya maka waktunya berdo'a dan tempatnya berdo'a agar diperhatikan agar kondisinya makbul.
Dalam sebuah hadits HR Ahmad disebutkan "Barang siapa tidak berdoa kepada Allah taala maka Allah Talla akan murka".

*Kesimpulan Pilihan-pilihan*.

- Orang dapat memilih Berilmu atau bodoh
- ‎Orang dapat memilih bersekolah dimana, fakultas apa - atau tidak sekolah.
- ‎Orang dapat memilih bekerja sebagai apa, dimana - atau tidak memilih kerja dan tidak dimana-mana
- ‎Orang dapat memilih Menjabat -atau tidak mau menjabat , seperti Imam Ghozali memilih menulis kitab.
- ‎Orang boleh Menikah memilih pilihan - atau dijodohkan tidak memilih pasangan.
- ‎Orang boleh memilih Lokasi tempat tinggal dekat masjid agar mudah mengikuti ibadah - atau tidak memilih lokasi rumah.
- ‎Orang boleh memilih Beriman -atau kufur.
- ‎Meninggal secara islam itu juga pilihan - atau meninggal sebagai kafir.

Banyak diantara kita hanya merencanakan hidup,  mau sekolah dimana,  kerja dimana, buat rumah dan sebagainya tapi tak pernah merencanakan kematian.  Buktinya ketika Jumatan tiba,  dia datang dengan bermalas-malasan bahkan ketika khotib sudah dimimbar. Padahal pahala shalat jumat makin besar jika datang lebih awal.

Konsekwensi :
- Karena memilih iman maka dia bersyahadat.
- ‎Setelah bersyahadat ada konsekwensinya ketentuan yang Baku dan ada yang Tawaran.
- ‎ Ketentuan Baku adalah menjalani rukun iman dan rukun islam.
- ‎Tawarannya untuk dipilih oleh kita menjadi Makruf, Sholeh, Hasanah.
- ‎Ibadah wajib bukan pilihan,  yang penting menjaga syarat dan rukun kemudian lakukan dengan istiqomah.
- ‎Pilihan ada pada ibadah sunah nabi, pilihan yang luar biasa yang pahalanya terus mengalir meski kita wafat :
 1.  Membangun masjid dan sarananya.
 ‎2. Membangun jalan,  maka setiap orang yang melewatinya mengirimi pahala.
 ‎3 . Menanam pohon yang berbuah,  maka setiap buah yang dimakan manusia atau binatang menjadi sedekah.
 ‎4 . Mengalirkan air ke Pengairan untuk sawah,  tanaman.
 ‎5. Membuat sumur dan diberikan kepada masyarakat.  Sampai saat ini Usman bin Affan r. a masih mendapat pahala dari sumurnya yang dibeli dari orang Yahudi.

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar