Senin, 21 Mei 2018

Kajian Ramadhan PCM Banyumanik

Kajian Ramadhan PCM Banyumanik

BAHAYANYA HAWA NAFSU

Tanggal : 4 Ramadhan 1439 H / 20 Mei 2018

Nara Sumber : Ustadz Djasadi

Manusia ini adalah makhluk yg diciptakan Allah dalam bentuk yg sebaik-baiknya,  bahkan sempat diminta untuk bersumpah ketika masih dalam kandungan.

وَ اِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِيْۤ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَ اَشْهَدَهُمْ عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ  ۚ  اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ  ۗ  قَالُوْا بَلٰى  ۛ  شَهِدْنَا  ۛ  اَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَ

"Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka seraya berfirman, Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab, Betul Engkau Tuhan kami, kami bersaksi. Kami lakukan yang demikian itu agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini," (QS. Al-A'raf  172)

Manusia bersumpah akan beriman dan taat kepada Allah SWT, namun kemudian manusia sering lupa akan sumpahnya tadi.

Manusia itu diciptakan mempunyai nafsu,  namun juga diberi cara untuk mengendalikan nafsu,  yaitu dengan puasa.  Namun pada kenyataannya ada tiga tipe manusia dalam menyambut Puasa.
1. Menyambut dengan gembira dan antusias,  "Marhaban Maa Ramadhan", mereka sangat gembira dan semangat dengan datangnya Ramadhan.
2. ‎Menyambut Puasa, biasa saja. Ikut puasa tapi hanya semangat pada awalnya saja.
3. ‎Tetap bermaksiat seperti biasa.

*Surat Mu’awwidzatain*

Apa bedanya surat Mu'awwidzatain?
(Surat Al Falaq dan Surat An-Nas).

*Surat al-Falaq* mengandung isti’adzah (permintaan perlindungan) kepada Allah SWT dari beberapa kejahatan, yaitu:
Kejahatan pada waktu subuh, kejahatan setiap makhluk yang mempunyai kejahatan. Kejahatan yang terjadi dalam kegelapan malam jika cahaya bulan menghilang. Kejahatan tukang sihir yang meniupkan sihir pada ikatan sihirnya. Kejahatan penghasad ketika dia berbuat hasad.

Hal ini menunjukkan bahwa surat al-Falaq mengandung isti’adzah dari kejahatan yang berasal dari luar diri manusia.

*Surat an-Nas* mengandung istia’adzah dari kejahatan yang disebabkan oleh diri itu sendiri, sebagai akibat timbulnya hawa nafsu yang disebabkan oleh bisikan kejahatan jin dan manusia. Surat ini menyebutkan isti’adzah dari kejahatan yang lebih berbahaya daripada kejahatan yang disebutkan dalam surat al-Falaq.

Iblis akan berusaha agar manusia tidak menyembah Allah dengan jalan berbisik kepada Hawa nafsunya. Pembisik bisa jin bisa manusia. Godaan iblis sudah dimulai sejak Nabi Adam dan Hawa untuk memakan buah larangan.  Godaan berlanjut pada Qabil sehingga membunuh Habil,  saudaranya sendiri.

Sedemikian hebatnya bisikan iblis kedalam hawa nafsu manusia,  iblis selalu mencari celah kelemahan dari hati manusia. Ada Kisah yg diriwayatkan dari Wahb bin Munabbih ra.

*Kisah Ahli ibadah yg menjadi Kafir*

Ada ahli ibadah yang tekun beribadah pada zamannya. Pada saat itu ada tiga laki laki bersaudara yang memiliki satu saudari, seorang gadis. Ketika mereka hendak pergi ikut dalam pasukan, mereka sepakat menitipkan saudari mereka kepada ahli ibadah.

Namun ahli ibadah menolak. Mereka mendesak ahli ibadah itu hingga akhirnya dia berkenan. Ahli ibadah itu berkata, “Suruhlah dia menginap di bilik di lantai bawah biaraku.”
Maka mereka menempatkan saudarinya di bilik yang dimaksudkan. Dan gadis tersebut berada di tempat ahli ibadah.

Ahli ibadah turun dari biaranya untuk memberikan makan kepada sang gadis. Dia meletakkan makanan di dekat pintu biara, kemudian menutupnya kembali lalu naik ke atas dalam biaranya. Setelah itu sang gadis keluar dari biliknya untuk mengambil makanan.

Setan cukup sabar menghadapi ahli ibadah itu, sambil membesar-besarkan masalah jika gadis itu keluar pada siang hari. Setan berkata,  “Andaikan engkau mau berjalan  lalu engkau letakkan makanan didepan biliknya, tentu pahalamu bertambah.”
Setan terus membujuk hingga dia mau berjalan mendekati bilik gadis dan meletakkan makanan di depan pintunya, tanpa bicara sedikitpun.

Iblis menyuruh ahli ibadah kepada kebaikan, seraya berkata, “Andaikata engkau mau berbicara dan ngobrol dengannya, tentu engkau akan bisa menjaganya.”
Iblis senantiasa membujuknya, hingga ahli ibadah itu mau berbicara dengan sang gadis dari lantai atas.

Setelah itu Iblis mendatangi ahli ibadah dan membujuknya, “Andaikata engkau mau turun ke biliknya, duduk di depan pintu biaramu dan mengajaknya berbicara tentu hal itu lebih dia sukai.”
Iblis senantiasa membujuk hingga ahli ibadah mau duduk di depan pintu biaranya dan keduanya berbincang bincang.

Iblis mendatangi ahli ibadah lagi dan berkata, “Andaikan saja engkau mau keluar dari biaramu dan duduk lebih dekat lagi ke pintu bilik si gadis itu serta berbincang bincang dengannya tanpa perlu keluar dari sana.” Ahli ibadah melakukan anjuran Iblis ini.

Kemudian Iblis mendatangi ahli ibadah dan berkata, “Andaikata engkau mau masuk ke dalam bilik gadis itu, berbincang bincang dengannya dan tanpa diketahui seorang pun, maka hal ini tentu lebih baik bagimu.” Maka sehari penuh ahli ibadah menemani sang gadis di dalam biliknya.

Iblis mendatangi ahli ibadah dan terus menerus membujuknya, hingga dia berani makin mendekati gadis itu.
Iblis terus memperdaya ahli ibadah dengan membisikkan bahwa hal itu merupakan kebaikan, hingga akhirnya mereka berzina dan gadis itu pun hamil.

Ketika gadis itu melahirkan. Iblis mendatangi ahli ibadah seraya berkata, “Apa pendapatmu jika saudaranya datang sementara saudari mereka telah melahirkan bayi akibat perbuatanmu? Apa yang hendak engkau lakukan? Tentu saja aku tak berani menjamin dirimu. Karena itu hampirilah bayi itu, bunuhlah dia. Gadis itu akan merahasiakannya karena takut.”

Maka ahli ibadah itu melakukan apa yang dianjurkan Iblis. Lalu Iblis berkata lagi, “Apakah menurut pendapatmu wanita itu akan menyembunyikan kepada saudaranya apa yang engkau perbuat terhadap anaknya? Ambillah wanita itu, bunuhlah dia dan kubur bersama anaknya!”
Ahli ibadah benar benar mengikuti anjuran Iblis, membunuh dan mengubur gadis itu bersama anaknya.

Tidak lama berselang saudara sang gadis datang dari peperangan, lalu mereka menanyakan saudari mereka. Ahli ibadah menangis dan menunjukkan belas kasihannya terhadap saudari mereka seraya berkata, “Dia adalah seorang wanita yang paling baik. Itu adalah kuburannya. Lihatlah!”
Mereka mendatangi kuburan saudari mereka dan menangis. Beberapa hari mereka di kuburan itu lalu pulang.

Malam harinya, setan mendatangi mereka lewat mimpi dan bertanya tentang nasib saudarinya. Orang itu menjawab seperti apa yang dikatakan ahli ibadah. Namun setan menyangkal seraya berkata, “Ahli ibadah itu tidak jujur tentang saudari kalian. Saudari kalian itu telah hamil dan melahirkan bayi karena perbuatan ahli ibadah, lalu dia membunuh saudari kalian dan menguburnya di balik pintu di biliknya. Pergilah kesana dan buktikan.”

Akhirnya mereka mendatangi bilik yang dulu ditempati saudarinya. Ternyata benar, saudari mereka dan anaknya terkubur di tempat itu. Mereka menemui ahli ibadah dan menanyakan nasib saudari mereka dan tak ada pilihan lain bagi ahli ibadah selain mengakuinya karena godaan setan. Mereka pun menangkap ahli ibadah untuk di penjara.

Tatkala ahli ibadah itu di penjara , setan menemuinya seraya berkata, “Tentunya engkau tahu bahwa sebenarnya akulah yang menggodamu dengan kehadiran wanita itu, lalu engkau membuatnya hamil dan membunuh dia dan anaknya. Jika saat ini engkau tunduk kepadaku dan kufur kepada Allah, tentu engkau selamat dari keadaan yang akan menimpamu ini..”
Maka ahli ibadah itu menyatakan kufur kepada Allah, supaya tidak dipenjara.

*Ibrah yg dapat diambil*

Bisikan iblis itu kepada siapa saja,  kepada Pedagang agar dia mengurangi timbangan ketika menjual,  dan menambah ketika membeli. Kepada Pengusaha Umrah murah yg kemarin terungkap. Dan juga kepada kita semua ketika berpuasa. Godaan lewat Minuman yg segar di siang hari. Godaan agar banyak bicara agar menjurus ghibah.

Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (HR: Al-Bukhari; Muslim)

Banyak orang terjerumus kedalam bisikan iblis karena orang-orang dekat darinya. Orang yg imannya kuat,  bentengnya juga bisa jebol ketika bisikan iblis juga kuat.

Maka Rasulullah ketika mau tidur membaca surat Al Ikhlas,  Al Falaq dan An Nas agar mendapat perlindungan Allah.

Dari ‘Aisyah, beliau r'anha berkata,
“Nabi SAW ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari)

Maka marilah kita berhati-hati menjaga keimanan kita ini,  setidaknya bisa menjadi tauladan dalam lingkungan.
Lebih-lebih di bulan Ramadhan ini ketika semua amalan,  pahalanya digandakan.
Kita usahakan sekuatnya untuk menjalani sunah.

Salah satu sunah yg ringan adalah makan sahur. Karena akan mendapat barokah Allah.
“Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.” (HR. Ahmad)

Kesimpulan akhir adalah setebal apapun iman kita,  harus kita rawat terus, jangan sampai dikotori Syirik. Jangan biarkan bisikan iblis kepada hawa nafsu kita,  sekecil apapun bisikannya.

Semoga bermanfaat
Barokallohu fikum

🖍SAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar